Selama Sepuluh Bulan, KKP Tangkap 71 Kapal Illegal Fishing di Perairan Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo membeberkan kondisi terkini pemberantasan illegal fishing yang dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam sepuluh bulan terakhir.
Edhy menjelaskan beberapa isu terkini termasuk penangkapan kapal-kapal ilegal yang dilakukan oleh Kapal Pengawas Perikanan KKP serta penegasan komitmennya untuk terus memberantas illegal fishing. “Penangkapan terakhir yang dilakukan pada 20 Agustus 2020 terhadap 2 kapal ikan asing ilegal berbendera Vietnam yaitu KM. TG 9481 TS dan KM. TG 9437 TS memang relatif tanpa perlawanan. Harapan kami, para pelaku illegal fishing ini semakin paham dan mengerti bahwa KKP sangat serius dalam melakukan pemberantasan illegal fishing," kata Edhy di Gedung KKP, Jakarta Pusat, Rabu (26/8/2020). (Baca juga: Edhy Prabowo Punya Modal Dasar USD1.338 Miliar Per Tahun untuk Bangun Indonesia)
Edhy menyebut dalam sepuluh bulan kepemimpinannya, sebanyak 71 kapal ikan pelaku illegal fishing berhasil ditangkap. Rinciannya, 54 kapal ikan berbendera asing dan 17 kapal berbendera Indonesia. Adapun kapal kapal ikan berbendera asing terdiri dari 27 KIA berbendera Vietnam, 14 KIA berbendera Filipina, 12 KIA berbendera Malaysia dan 1 KIA berbendera Taiwan. “Sampai saat ini sudah 71 kapal yang ditangkap”, ujar Edhy. (Baca juga: Tangkap Dua Kapal Pencuri, KRI Bungtomo Diintimidasi Coast Guard Vietnam)
Edhy juga tidak lupa menyampaikan apresiasi terhadap jajaran di Ditjen PSDKP-KKP yang selalu siap siaga dalam mengamankan wilayah kedaulatan pengelolaan perikanan Indonesia, termasuk juga aparat penegak hukum lainnya yang selama ini telah bahu membahu bersama KKP. “Terima kasih atas kerja keras dan koordinasi yang baik dengan berbagai instansi terkait dalam menjaga kedaulatan perikanan di laut kita,” kata Edhy.
Edhy menegaskan, di bawah kepemimpinannya KKP akan terus melakukan langkah-langkah pemberantasan illegal fishing. Selain itu, pihaknya juga akan mendorong langkah-langkah diplomasi khususnya terhadap negara-negara tetangga yang selama ini mencuri ikan di perairan Indonesia. “Kami akan mendorong langkah-langkah diplomasi dalam pemberantasan illegal fishing”, tutup Edhy.
Edhy menjelaskan beberapa isu terkini termasuk penangkapan kapal-kapal ilegal yang dilakukan oleh Kapal Pengawas Perikanan KKP serta penegasan komitmennya untuk terus memberantas illegal fishing. “Penangkapan terakhir yang dilakukan pada 20 Agustus 2020 terhadap 2 kapal ikan asing ilegal berbendera Vietnam yaitu KM. TG 9481 TS dan KM. TG 9437 TS memang relatif tanpa perlawanan. Harapan kami, para pelaku illegal fishing ini semakin paham dan mengerti bahwa KKP sangat serius dalam melakukan pemberantasan illegal fishing," kata Edhy di Gedung KKP, Jakarta Pusat, Rabu (26/8/2020). (Baca juga: Edhy Prabowo Punya Modal Dasar USD1.338 Miliar Per Tahun untuk Bangun Indonesia)
Edhy menyebut dalam sepuluh bulan kepemimpinannya, sebanyak 71 kapal ikan pelaku illegal fishing berhasil ditangkap. Rinciannya, 54 kapal ikan berbendera asing dan 17 kapal berbendera Indonesia. Adapun kapal kapal ikan berbendera asing terdiri dari 27 KIA berbendera Vietnam, 14 KIA berbendera Filipina, 12 KIA berbendera Malaysia dan 1 KIA berbendera Taiwan. “Sampai saat ini sudah 71 kapal yang ditangkap”, ujar Edhy. (Baca juga: Tangkap Dua Kapal Pencuri, KRI Bungtomo Diintimidasi Coast Guard Vietnam)
Edhy juga tidak lupa menyampaikan apresiasi terhadap jajaran di Ditjen PSDKP-KKP yang selalu siap siaga dalam mengamankan wilayah kedaulatan pengelolaan perikanan Indonesia, termasuk juga aparat penegak hukum lainnya yang selama ini telah bahu membahu bersama KKP. “Terima kasih atas kerja keras dan koordinasi yang baik dengan berbagai instansi terkait dalam menjaga kedaulatan perikanan di laut kita,” kata Edhy.
Edhy menegaskan, di bawah kepemimpinannya KKP akan terus melakukan langkah-langkah pemberantasan illegal fishing. Selain itu, pihaknya juga akan mendorong langkah-langkah diplomasi khususnya terhadap negara-negara tetangga yang selama ini mencuri ikan di perairan Indonesia. “Kami akan mendorong langkah-langkah diplomasi dalam pemberantasan illegal fishing”, tutup Edhy.
(cip)