Banyak Kepala Daerah Ditangkap, Sandiaga Minta KPK Diperkuat

JAKARTA - UU KPK hasil revisi mulai berlaku hari ini. Mantan calon Wakil Presiden, Sandiaga Salahuddin Uno menilai, lembaga antirasuah itu harus diperkuat.

"Saya ini perlu waktu pembahasan karena saya belum ada di Gerindra (saat UU KPK disahkan-red), tapi saya disclose sedikit pembicaraan saya sama Pak Prabowo bahwa kita bicara mengenai satu hal yang sangat umum, bagaimana posisinya Gerindra ini justru memperkuat perlawanan antikorupsi ini. Kita harus yakinkan kalau KPK itu harus diperkuat," ujar Sandiaga Uno di Pendopo Rumahnya, Jalan Pulobangkeng, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (17/10/2019).

Diakuinya, menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) KPK atau tidak merupakan pekerjaan rumah (PR) besar.

"Tapi sinyal yang harus kita berikan itu adalah, ini saja, ada lagi OTT, ada berapa OTT. Berturut-turut gitu, Wali Kota Medan, Kalimantan Timur, Bupati dan lain-lain. Jadi, buat saya ini KPK nya harus diperkuat," katanya.

Sandi berharap, Presiden Jokowi bisa mengambil keputusan yang tepat. "Transparansi harus ada, accountability harus ada, responsibility nya harus ada, independen dan fairness, ini yang merupakan tata kelola untuk memastikan perjuangan kita ke depan," imbuhnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, kini bolanya berada di pemerintah. "Bagaimana suara rakyat yang menginginkan the part against corruption ini terus bisa digelorakan dan bisa tertampung aspirasinya," tuturnya.

Menurut dia, sinyal yang harus diberikan oleh presiden harus jelas. "Bahwa rakyat, anak-anak muda kita menginginkan KPK yang kuat, yang independen, bukan hanya menangkap, melakukan OTT, bukan eksekusi-eksekusi penangkapan tapi pencegahan," katanya.