Kesaksian Jenderal Kopassus saat Timtim Lepas dari Indonesia, Suasana Mencekam, 2 Kubu Saling Bunuh
loading...
A
A
A
Sedangkan dari pihak pro kemerdekaan 54 tewas dan dua orang terluka. Sementara dari aparat keamanan delapan prajurit TNI gugur dan satu anggota Polri gugur serta sembilan orang luka.
Sejarah Timor Timur Menjadi Bagian Indonesia
Menengok jauh ke belakang, masuknya Timor Leste menjadi bagian dari Indonesia berawal dari kekhawatiran banyak kalangan termasuk Amerika Serikat terhadap penyebaran paham komunis.
”Perang dingin Blok Barat dan Blok Timur pada era tahun 1945-1989 telah menyesatkan Indonesia karena menyerbu Timur Leste pada 7 Desember 1975,” kata mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal TNI (Purn) Hendropriyono.
Serbuan itu dilakukan mengacu pada teori efek domino bahwa setelah tentara komunis memenangkan peperangan terhadap Amerika Serikat (AS) di Vietnam Selatan pada 1974 maka Asia Tenggara khususnya Indonesia akan juga jatuh ke tangan kaum komunis internasional.
Proklamasi kemerdekaan Timor Leste pada 25 November 1975 terkait dengan Revolusi Bunga Anyelir yang terjadi di Portugal oleh para perwira muda tentara beraliran sosial komunis akan menjadi basis kekuatan untuk menyerang Indonesia.
Politik perang di tataran internasional yang didominasi Amerika Serikat ini mendorong pemerintah Indonesia mengambil keputusan politik untuk menyerang Timor Leste. Apalagi bantuan peralatan militer untuk memperkuat tentara Indonesia berupa pesawat tempur udara taktis Rockwell OV-10, pesawat angkut Lockheed Martin C-30, Cadillac Gage V-150 dan kendaraan lapis baja APC Commando terus mengalir.
Namun seiring perjalanan waktu dan perubahan politik internasional yang mendorong Reformasi 1998 membuat Indonesia harus melepaskan Timor Leste melalui referendum di bawah pengawasan langsung PBB.
Sejarah Timor Timur Menjadi Bagian Indonesia
Menengok jauh ke belakang, masuknya Timor Leste menjadi bagian dari Indonesia berawal dari kekhawatiran banyak kalangan termasuk Amerika Serikat terhadap penyebaran paham komunis.
”Perang dingin Blok Barat dan Blok Timur pada era tahun 1945-1989 telah menyesatkan Indonesia karena menyerbu Timur Leste pada 7 Desember 1975,” kata mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal TNI (Purn) Hendropriyono.
Serbuan itu dilakukan mengacu pada teori efek domino bahwa setelah tentara komunis memenangkan peperangan terhadap Amerika Serikat (AS) di Vietnam Selatan pada 1974 maka Asia Tenggara khususnya Indonesia akan juga jatuh ke tangan kaum komunis internasional.
Proklamasi kemerdekaan Timor Leste pada 25 November 1975 terkait dengan Revolusi Bunga Anyelir yang terjadi di Portugal oleh para perwira muda tentara beraliran sosial komunis akan menjadi basis kekuatan untuk menyerang Indonesia.
Politik perang di tataran internasional yang didominasi Amerika Serikat ini mendorong pemerintah Indonesia mengambil keputusan politik untuk menyerang Timor Leste. Apalagi bantuan peralatan militer untuk memperkuat tentara Indonesia berupa pesawat tempur udara taktis Rockwell OV-10, pesawat angkut Lockheed Martin C-30, Cadillac Gage V-150 dan kendaraan lapis baja APC Commando terus mengalir.
Namun seiring perjalanan waktu dan perubahan politik internasional yang mendorong Reformasi 1998 membuat Indonesia harus melepaskan Timor Leste melalui referendum di bawah pengawasan langsung PBB.
(cip)