Angkie Yudistia Terima Penghargaan Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya
loading...
A
A
A
Di mana berdasarkan data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2022, sebanyak 754.780 penyandang disabilitas yang ada dalam database kependudukan Ditjen Dukcapil. Juga pada Pembentukan Ekosistem Pendidikan dan Ekonomi Inklusi.
Bendahara Umum (Bendum) Partai Perindo menyatakan, untuk sektor pendidikan, mendorong Universitas Negeri melakukan penerimaan mahasiswa didik dengan disabilitas. Lebih lanjut, Ekonomi Inklusi dengan perekrutan disabilitas di BUMN serta ASN dan memberdayakan UMKM disabilitas.
“Serta berperan aktif dalam mendukung program pemerintah terutama untuk pengarusutamaan kelompok rentan,” ucapnya.
Angkie menuturkan ke depan dirinya fokus berjuang serta dalam implementasi perlindungan terhadap kelompok rentan. Karena baginya itu merupakan hal yang tak kalah penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan prinsip-prinsip persamaan dan kesetaraan. Selain itu, perlindungan khusus bagi kelompok rentan juga menjadi perhatian utama dalam implementasi perlindungan terhadap kelompok rentan.
“Ke depannya kita terus berjuang bagi kelompok rentan. Namun, perlu adanya komitmen bersama yang kuat untuk menerapkan instrumen-instrumen tersebut. Selain itu, masyarakat juga memiliki peran penting dalam menjamin perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM). Mereka harus terlibat aktif dalam penegakan hukum dan tindakan legislasi lainnya untuk melindungi hak-hak dan kepentingan-kepentingan kelompok rentan,” tuturnya.
Sebagai informasi, Angkie berjasa dalam bidang pembangunan ekosistem inklusi. Angkie Yudistia sebagai aggregator dan advokat implementasi kebijakan meningkatkan dukungan layanan bagi masyarakat rentan (disabilitas) melalui inisiasi, sinergi, aktualisasi pengembangan program Pemerintah. Sehingga tersedia platform pelatihan keterampilan, panduan aksesibilitas, teknologi assistive, pendidikan khusus, dan layanan kesehatan terpusat.
Bendahara Umum (Bendum) Partai Perindo menyatakan, untuk sektor pendidikan, mendorong Universitas Negeri melakukan penerimaan mahasiswa didik dengan disabilitas. Lebih lanjut, Ekonomi Inklusi dengan perekrutan disabilitas di BUMN serta ASN dan memberdayakan UMKM disabilitas.
“Serta berperan aktif dalam mendukung program pemerintah terutama untuk pengarusutamaan kelompok rentan,” ucapnya.
Angkie menuturkan ke depan dirinya fokus berjuang serta dalam implementasi perlindungan terhadap kelompok rentan. Karena baginya itu merupakan hal yang tak kalah penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan prinsip-prinsip persamaan dan kesetaraan. Selain itu, perlindungan khusus bagi kelompok rentan juga menjadi perhatian utama dalam implementasi perlindungan terhadap kelompok rentan.
“Ke depannya kita terus berjuang bagi kelompok rentan. Namun, perlu adanya komitmen bersama yang kuat untuk menerapkan instrumen-instrumen tersebut. Selain itu, masyarakat juga memiliki peran penting dalam menjamin perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM). Mereka harus terlibat aktif dalam penegakan hukum dan tindakan legislasi lainnya untuk melindungi hak-hak dan kepentingan-kepentingan kelompok rentan,” tuturnya.
Sebagai informasi, Angkie berjasa dalam bidang pembangunan ekosistem inklusi. Angkie Yudistia sebagai aggregator dan advokat implementasi kebijakan meningkatkan dukungan layanan bagi masyarakat rentan (disabilitas) melalui inisiasi, sinergi, aktualisasi pengembangan program Pemerintah. Sehingga tersedia platform pelatihan keterampilan, panduan aksesibilitas, teknologi assistive, pendidikan khusus, dan layanan kesehatan terpusat.
(cip)