Kepala Daerah Perempuan Dinilai Punya Karakteristik Multitasking

Selasa, 25 Agustus 2020 - 19:02 WIB
loading...
Kepala Daerah Perempuan...
Kepala daerah kini tak lagi didominasi kaum laki-laki. Sekarang, telah banyak perempuan yang memenangkan pertarungan sengit pemilihan kepala daerah (pilkada). Foto/SINDOnews/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Kepala daerah di Indonesia tidak lagi didominasi kaum laki-laki. Sekarang, telah banyak perempuan yang memenangkan pertarungan sengit pemilihan kepala daerah (pilkada) .

(Baca juga: Berharap Balik ke Partai, Sekjen PAN Sebut Amien Rais Tak Perlu Dirayu-Rayu)

Cellica Nurrachadiana merupakan salah satunya. Dia memimpin daerah yang menjadi lumbung padi nasional, yakni Kabupaten Karawang. (Baca juga: Parpol Lokal Papua Bisa Redam Kekerasan, Contohnya GAM di Aceh)

"Karawang itu pusat pertahanan (pangan) nasional. Ini dari dulu rata-rata yang memimpin tentara. Sipil baru, salah satunya, saya. Karawang ini letaknya strategis berada di antara Jakarta dan Bandung," ujarnya dalam diskusi daring 'Perempuan Sebagai Kepala Daerah: Pola Kepemimpinan dan Kebijakan', Selasa (25/8/2020).

Politikus Partai Demokrat itu menyatakan, karakteristik perempuan itu lebih multitasking dari laki-laki. "Perempuan bisa mengerjakan beberapa hal dalam satu waktu. Lebih detail dan teliti, serta punya jiwa keibuan dan pembimbing," tuturnya.

Perempuan menurutnya, bisa menahan emosi dalam berkomunikasi di ruang publik dan sosial. Sementara itu, kepemimpinan laki-laki cenderung lebih keras. Perempuan 40 tahun itu mengatakan karirnya di panggung politik tidak ujug-ujug langsung menjadi kepala daerah.

Dia sudah melakukan investasi politik, mulai dari menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat dan Wakil Bupati Karawang. Menurutnya, tantangan dunia politik cukup beragam dan berat.

Dia menegaskan, siapapun yang ikut dalam politik praktis harus meneguhkan hati untuk tidak mengenal lelah. Dia mengklaim tidak pernah lari permasalahan dalam memimpin Karawang.

"Ada demo, saya hadapi. Karawang ini bukan hanya pertanian, tetapi ada industrial juga. Jadi ada demo buruh, kami carikan solusi sesuai aturan," tutur Lulusan Universitas Kristen Maranatha itu.

Sebagai bupati perempuan, dia pun mencoba memberikan kesempatan kepada birokrat perempuan untuk menjadi sekretaris dinas, kepala dinas, dan camat. Tentu orang yang dipilih memiliki kompetensi yang mumpuni.

Sekarang di Kabupaten Karawang, ada lima camat perempuan. Untuk kepala dinas, dia menempatkan perempuan untuk dinas pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana. Meskipun berlatar belakang dokter, Cellica tidak hanya konsen terhadap bidang kesehatan.

"Semua aspek harus berjalan dengan adil. Semua bidang, ekonomi dan infrastruktur (diperhatikan), itu akan menjadi legacy dan peradaban bagi saya yang perempuan," pungkasnya.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1420 seconds (0.1#10.140)