Wamendagri Ajak Masyarakat di Wilayah Perbatasan Tingkatkan Perekonomian
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) John Wempi Wetipo mengajak masyarakat di wilayah perbatasan untuk meningkatkan perekonomian. Caranya dengan memanfaatkan berbagai fasilitas yang telah dibangun.
Hal ini disampaikan Wempi usai menjadi inspektur upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di Lapangan Pasar Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Sabtu (17/8/2024).
"Mari kita ajak warga masyarakat kalau fasilitas sudah terbangun dengan baik, kita hidupkan ekonomi di wilayah perbatasan. Jadi semangat kita usia kemerdekaan ke-79 bahwa tidak hanya diisi dengan kegiatan seremoni, tapi isi kemerdekaan dengan ekonomi sejahtera secara masif khususnya di wilayah perbatasan," katanya.
Dari semua fasilitas pendukung ekonomi yang sudah dibangun, Wempi menegaskan masih terdapat beberapa fasilitas penting yang harus diperhatikan, salah satunya terkait dengan perbankan. Wempi menilai saat ini hanya ada beberapa bank yang menjangkau wilayah PLBN Entikong, sehingga perputaran mata uang rupiah kurang berjalan dengan baik.
"Saya dengar juga transaksi itu masih menggunakan dana Ringgit Malaysia tapi juga Rupiah, dan ke depan bagaimana meningkatkan kualitas tata kelola pemanfaatan uang rupiah itu semakin banyak," ujarnya.
Pemanfaatan transaksi menggunakan mata uang Rupiah, lanjut Wempi, merupakan faktor penting. Sebab, Rupiah adalah bentuk jati diri negara Indonesia. Karena itu, dirinya meminta berbagai pihak untuk mencari solusi bersama agar warga asing yang ingin bertransaksi di perbatasan tetap menggunakan mata uang Rupiah.
"Ke depan bagaimana meningkatkan kualitas tata kelola pemanfaatan uang rupiah itu semakin banyak, sehingga saudara-saudara dari luar transaksi di sini pun dilaksanakan menggunakan Rupiah, karena itu transaksi jati diri bangsa kita," tegasnya.
Tak hanya terkait rupiah, Wempi berharap ke depan pengelolaan PLBN dapat dimaksimalkan, baik dari Sumber Daya Manusia (SDM) maupun pelayanan, sehingga berdampak terhadap ekonomi masyarakat sekitar.
"Kurang lebih 15 PLBN bisa kita maksimal dan pengelolaan yang baik kesejahteraan SDM perbatasan, baik dari BNPP sendiri juga ada dari keimigrasian, kekarantinaan, bisa kita secara holistik bersama untuk membangun pengelolaan wilayah perbatasan lebih kokoh ke depan," ucapnya.
Hal ini disampaikan Wempi usai menjadi inspektur upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di Lapangan Pasar Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Sabtu (17/8/2024).
"Mari kita ajak warga masyarakat kalau fasilitas sudah terbangun dengan baik, kita hidupkan ekonomi di wilayah perbatasan. Jadi semangat kita usia kemerdekaan ke-79 bahwa tidak hanya diisi dengan kegiatan seremoni, tapi isi kemerdekaan dengan ekonomi sejahtera secara masif khususnya di wilayah perbatasan," katanya.
Dari semua fasilitas pendukung ekonomi yang sudah dibangun, Wempi menegaskan masih terdapat beberapa fasilitas penting yang harus diperhatikan, salah satunya terkait dengan perbankan. Wempi menilai saat ini hanya ada beberapa bank yang menjangkau wilayah PLBN Entikong, sehingga perputaran mata uang rupiah kurang berjalan dengan baik.
"Saya dengar juga transaksi itu masih menggunakan dana Ringgit Malaysia tapi juga Rupiah, dan ke depan bagaimana meningkatkan kualitas tata kelola pemanfaatan uang rupiah itu semakin banyak," ujarnya.
Pemanfaatan transaksi menggunakan mata uang Rupiah, lanjut Wempi, merupakan faktor penting. Sebab, Rupiah adalah bentuk jati diri negara Indonesia. Karena itu, dirinya meminta berbagai pihak untuk mencari solusi bersama agar warga asing yang ingin bertransaksi di perbatasan tetap menggunakan mata uang Rupiah.
"Ke depan bagaimana meningkatkan kualitas tata kelola pemanfaatan uang rupiah itu semakin banyak, sehingga saudara-saudara dari luar transaksi di sini pun dilaksanakan menggunakan Rupiah, karena itu transaksi jati diri bangsa kita," tegasnya.
Tak hanya terkait rupiah, Wempi berharap ke depan pengelolaan PLBN dapat dimaksimalkan, baik dari Sumber Daya Manusia (SDM) maupun pelayanan, sehingga berdampak terhadap ekonomi masyarakat sekitar.
"Kurang lebih 15 PLBN bisa kita maksimal dan pengelolaan yang baik kesejahteraan SDM perbatasan, baik dari BNPP sendiri juga ada dari keimigrasian, kekarantinaan, bisa kita secara holistik bersama untuk membangun pengelolaan wilayah perbatasan lebih kokoh ke depan," ucapnya.
(cip)