Survei Median: Mayoritas Masyarakat Tak Ingin Ibu Kota Dipindah

Selasa, 03 September 2019 - 22:17 WIB
Survei Median: Mayoritas Masyarakat Tak Ingin Ibu Kota Dipindah
Survei Median: Mayoritas Masyarakat Tak Ingin Ibu Kota Dipindah
A A A
JAKARTA - Mayoritas masyarakat Indonesia tak menginginkan Ibu Kota negara pindah ke Kalimantan Timur. Hal demikian merupakan hasil survei terbaru dari Media Survei Nasional (Median).

"Mayoritas masyarakat masih lebih banyak yang tidak sepakat," ujar Direktur Eksekutif Median Rico Marbun di Upnormal Coffee, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2019).

Dia mengatakan, dari 100% responden, persentase jumlah yang tidak setuju dengan rencana pemindahan Ibu Kota sebesar 45,3%. Sedangkan yang setuju sebanyak 40,7%, lalu 14% responden menyatakan tidak tahu.

Ada lima alasan yang membuat responden tidak mendukung pemindahan Ibu Kota itu. Pertama, 15% responden meminta pemerintah menyelesaikan terlebih dahulu persoalan ekonomi dan pengangguran.

Kedua, 14,2% responden menilai pengeluaran uang negara bisa semakin besar. Ketiga, 9,3% menilai ada persoalan di Papua.

Keempat, 8,5% responden menilai pembangunan lokasi baru Ibu Kota harus dari nol lagi dan membutuhkan biaya yang makin banyak. Kelima, 4,5% responden menilai lokasi pemindahan terlalu jauh.

"Sosialisasi yang dilakukan pemerintah relatif lancar. Akan tetapi, yang perlu digarisbawahi adalah sosialisasi soal alasan mendalam yang melatarbelakangi keputusan rencana pemindahan Ibu Kota ini," katanya.

Sebab, 86,7% responden mengakui mengetahui informasi pemindahan Ibu Kota. Dia membeberkan, dari 100% responden dari Pulau Jawa, sebanyak 87,5% sudah tahu rencana itu.

Kemudian, dari 100% responden asal luar Pulau Jawa, ada 85,5% yang mengaku tahu informasi soal pemindahan Ibu Kota. Adapun survei yang melibatkan 1.000 responden itu dilakukan pada 26-30 agustus 2019.

Margin of error survei itu 3,09% dan tingkat kepercayaan 95%. Sedangkan penentuan sampel dibagi secara proporsional menggunakan metode multistage random sampling.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1555 seconds (0.1#10.140)