Pengamat Sebut Rusak Bangsa Ini jika Gibran Dipaksakan Jadi Ketum Golkar

Selasa, 13 Agustus 2024 - 11:59 WIB
loading...
Pengamat Sebut Rusak...
Gibran Rakabuming Raka tidak memenuhi syarat menjadi calon ketua umum Partai Golkar berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar. Foto/Riyan Rizki Roshali
A A A
JAKARTA - Airlangga Hartarto secara tiba-tiba mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar pada Minggu, 11 Agustus 2024. Setelah itu, beredar poster dukungan terhadap Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka sebagai calon ketua umum partai berlambang pohon beringin itu di media sosial.

Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai Gibran tidak memenuhi syarat menjadi calon ketua umum Partai Golkar berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai tersebut.

“Kalau Gibran sih sangat jelas dalam aturan AD/ART yang sekarang tidak memenuhi syarat, kan harus aktif lima tahun jadi pengurus,” kata Ujang kepada SINDOnews, Selasa (13/8/2024).

Baca juga: Sebut Politik Keras dan Kasar, Jusuf Hamka: Sekarang Sudah Enggak Tahu Malu



Syarat lainnya, kata dia, harus aktif di Partai Golkar selama lima tahun terakhir. “Lalu didukung DPD-DPD pemilik suara. Dari sini sudah sangat jelas kelihatan bahwa Gibran tidak memenuhi syarat,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini.

“Kalau nanti Golkar diobok-obok, lalu Gibran jadi ketua umum, ya Golkar yang rusak dan bangsa ini juga rusak,” sambung Ujang.

Ujang mengingatkan bahwa partai politik (parpol) merupakan salah satu pilar demokrasi. Maka itu, kata dia, bukan hanya parpol yang rusak jika demokrasinya diobok-obok atau dirusak seenaknya, tetapi juga demokrasi dan bangsa ini yang rusak.

“Oleh karena itu ya kalau menurut aturan yang ada saat ini, Gibran tidak memenuhi syarat dan tidak berhak untuk menjadi ketua umum, kalau itu dipaksakan oleh Jokowi, ya hancur bangsa ini,” ungkapnya.

Ujang juga menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memenuhi syarat menjadi kandidat ketua umum Partai Golkar. Salah satu alasannya, Jokowi bukan kader Golkar.

“Tidak pernah jadi pengurus Golkar selama lima tahun, tidak pernah aktif di Golkar. Kalau dipaksakan juga merusak Golkar dan Indonesia. Ini yang aneh di Indonesia, cara-cara pembegalan terhadap Golkar, kasihan Golkar dan bangsa ini,” pungkasnya.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Momen Hangat Airlangga...
Momen Hangat Airlangga Lepas Kepulangan PM Australia Albanese
Airlangga Ungkap Prabowo...
Airlangga Ungkap Prabowo Ingin Perkuat Kerja Sama Pertahanan dengan Australia
Golkar Respons Sindiran...
Golkar Respons Sindiran Megawati soal Ijazah Jokowi: Polemik Sebaiknya Diakhiri
PM Australia Anthony...
PM Australia Anthony Albanese Disambut Airlangga dan Sugiono di Halim Perdanakusuma
Golkar Inisiasi Pembentukan...
Golkar Inisiasi Pembentukan Koalisi Permanen, Ini Tujuannya
Golkar Inisiasi Koalisi...
Golkar Inisiasi Koalisi Permanen, Nasdem: Bukan Ide Baru
Usulan Purnawirawan...
Usulan Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran, Ini Kata Jokowi
Mentan Dampingi Wapres...
Mentan Dampingi Wapres ke NTT, Tegaskan Komitmen Terus Dorong Kemajuan Pertanian
PLN IP Gandeng Mitra...
PLN IP Gandeng Mitra Internasional Bangun PLTS Terapung Saguling
Rekomendasi
India Tembakkan Rudal...
India Tembakkan Rudal BrahMos, Hancurkan 1 Pesawat AWACS Pakistan di Pangkalan Udara
Tiga Rumah di Lembang...
Tiga Rumah di Lembang Tertimbun Longsor, Puluhan Warga Mengungsi
IFG Life Gandeng Mandiri...
IFG Life Gandeng Mandiri Taspen Lindungi Debitur UMKM dan Pensiunan
Berita Terkini
Imigrasi Buka Layanan...
Imigrasi Buka Layanan Konsultasi Visa dan Izin Tinggal dalam Rakor Perwakilan Asing
5 Jenderal Jabat KSAD...
5 Jenderal Jabat KSAD dalam 10 Tahun Terakhir, Mulyono hingga Maruli Simanjuntak
Saksikan One on One...
Saksikan One on One di Balik Isu Miris Dunia Medis Bersama Mantan Menkes Siti Fadilah Supari
TNI AL Gagalkan Penyelundupan...
TNI AL Gagalkan Penyelundupan 1,9 Ton Narkotika Senilai Rp7 Triliun
Bukan dengan Paksaan,...
Bukan dengan Paksaan, Tetapi dengan Cahaya: Mendidik untuk Masa Depan yang Lebih Cerah
Pegadaian Raih Penghargaan...
Pegadaian Raih Penghargaan Program Paling Berkelanjutan dalam Peringatan Hardiknas
Infografis
Setelah Ukraina, Negara...
Setelah Ukraina, Negara NATO Ini Jadi Target Rusia Berikutnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved