Deretan Komjen Polisi Bergelar Doktor, Nomor 2 Jenderal Pemburu Teroris

Selasa, 13 Agustus 2024 - 06:15 WIB
loading...
Deretan Komjen Polisi...
Marthinus Hukom usai dilantik sebagai Kepala BNN oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/12/2023). Foto/Dok Setkab
A A A
JAKARTA - Deretan Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol) bergelar Doktor yang diulas dalam artikel ini menarik untuk diketahui. Nomor 2 merupakan Jenderal Bintang 3 Polri pemburu teroris.

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Doktor adalah gelar kesarjanaan tertinggi yang diberikan oleh perguruan tinggi untuk mahasiswa strata tiga (S-3) atau seorang sarjana yang telah menulis dan mempertahankan disertasinya dalam sidang promosi.

Masih dari KBBI Kemendikbud, Komisaris Jenderal Polisi adalah pangkat perwira tinggi peringkat kedua dalam kepolisian setaraf dengan letnan jenderal, satu tingkat di atas inspektur jenderal polisi (tanda pangkatnya tiga buah bintang emas yang ditempatkan di bahu baju).

Nah, saat ini terdapat empat perwira tinggi aktif Polri yang bergelar Doktor, siapa saja?

1. Dr. Mohammad Fadil Imran, M.Si.

Deretan Komjen Polisi Bergelar Doktor, Nomor 2 Jenderal Pemburu Teroris

Foto/Dok Polri

Penyandang gelar Doktor dalam bidang kriminologi ini satu angkatan dengan Kapolri Listyo Sigit Prabowo yang sama-sama jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991. Fadil Imran saat ini menjabat Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri.

Jenderal bintang tiga ini mengawali kariernya sebagai Wakasat Sabhara Polres Metro Jakarta Barat. Kemudian, pria kelahiran 14 Agustus 1968, Makassar, Sulawesi Selatan ini menjabat sebagai Kapolsek Metro Cengkareng pada 1999 dan Kapolsek Metro Tanah Abang pada 2002.

Lalu, dia menjabat sebagai Kasat III Ditreskrimum Polda Metro Jaya sekaligus Kapolres KP3 Tanjung Priok pada 2008. Selanjutnya, Fadil menjabat Wadirreskrimum Polda Metro Jaya pada 2009.

Setelah itu, pada 2011 Fadil dipromosikan sebagai Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri dan Dirreskrimum Polda Kepulauan Riau. Lalu, Fadil menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat pada 2013.

Nah, saat memimpin Polres Metro Jakarta Barat ini meraih gelar Doktor dalam bidang kriminologi. Dia meraih gelar tersebut dari disertasi yang berjudul “Studi Kejahatan Mutilasi di Jakarta (Perspektif Pilihan Rasional dari Lima Pelaku)”.

Adapun sidang Promosi Doktor itu dilakukan di Auditorium Juwono Sudarsono Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI). Sedangkan sidang saat itu dipimpin oleh Prof. Dr. Bambang Shergi Laksmono, M.Sc, Prof. Adrianus E Meliala, Ph.D (Promotor), Dr. Kemal Dermawan, M.Si (Ko-Promotor), serta anggota sidang yang terdiri dari Dr. Zakarias Poerba, S.I.K., S.H., M.Si, Dr. Djaja Surya Atmadja DFM., S.H., SpF., Ph.D, Prof.Dr. Muhammad Mustofa, M.A., Dr. Iqrak Sulhin, M.Si.

Pada 2015, Fadil menjabat sebagai Anjak Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri. Setelah itu, dia menjabat sebagai Dirreskrimsus Polda Metro Jaya sekaligus Wadirtipideksus Bareskrim Polri pada 2016.

Kariernya pun makin cemerlang. Alumni Program Studi Doktor pada Departemen Kriminologi FISIP UI ini diangkat menjadi Dirtipidsiber Bareskrim Polri pada 2017.

Selanjutnya dia menjabat Dirtipidter Bareskrim Polri pada 2018 dan Sahlisosbud Kapolri pada 2019. Pria yang berpengalaman dalam bidang penyidikan ini pada 2020 menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur, kemudian Kapolda Metro Jaya, dan saat ini menjabat Kabaharkam Polri berdasarkan surat telegram Kapolri Nomor:ST/713/III/KEP./2023 tertanggal 27 Maret 2023.

Keahliannya di bidang reserse dalam sejumlah kasus ditunjukkan Fadil, misalnya penangkapan tersangka mutilasi Ryan Jombang pada 2008, penangkapan tersangka mutilasi Baekuni alias Babe pada 2010, dan penangkapan Hercules dan John Kei pada 2013.

Selain itu, kasus lain yang pernah dia tangani adalah kasus pembajakan Warkop DKI Reborn pada 2016, menjerat 325 orang tersangka dan 85 perusahaan atas kasus kebakaran hutan seluas 7.264 hektare, membongkar sindikat Saracen pada 2017, dan penangkapan Muslim Cyber Army pada 2018.

2. Dr. Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si.

Deretan Komjen Polisi Bergelar Doktor, Nomor 2 Jenderal Pemburu Teroris

Foto/Dok Setkab

Pria kelahiran 30 Januari 1969, Ameth, Maluku Tengah, Maluku ini juga bergelar Doktor yang seangkatan dengan Kapolri Listyo Sigit Prabowo. Saat ini, Marthinus menjabat Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN).

Dia banyak mendapat penugasan memburu teroris. Salah satunya, Marthinus terlibat dalam operasi penangkapan teroris Bom Bali 2002 Ali Imron di Desa Sepatin, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur bersama Irjen Pol (Purn) Drs Carlo Brix Tewu.

Selain itu, Marthinus pernah ikut dalam operasi penangkapan gembong teroris Dr Azahari atau Azahari bin Husin pada November 2005. Kemudian, pada 2009 dia dilibatkan pada operasi penangkapan teroris Noordin M Top.

Berbagai jabatan strategis pernah diembannya, di antaranya Pama Polda Jabar dan Pama Polres Purwakarta Polda Jabar pada 1992. Selanjutnya, Kasatsabhara Polres Purwakarta Polda Jabar (1993), Kasatreskrim Polres Purwakarta Polda Jabar (1994).

Lalu, Panit Subdit 3 Ditreskrimum Polda Jabar dan Kabagdal Roops Polda Jabar pada 1996, Kanit Subdit III Ditreskrimum Polda Jabar (1997), Pama PTIK Lemdiklat Polri (1999), Kasat Gaops A Pukodalops Polda Metro Jaya dan Kasiaga I Bagdalops Polda Metro Jaya pada 2001.

Setelah itu, Kanit Resmob Dit Serse Polda Metro Jaya Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Kanit Subditranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada 2002, Kanit Jatanras Dit Reskrimum Polda Metro Jaya (2003), Pamen Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Pamen Polda Metro Jaya pada 2005.

Kemudian, Penyidik Madya unit V Dit I/Kam dan Trannas Bareskrim Polri (2006), Dirintelijen Densus 88 AT Polri 2010, Wakadensus 88 AT Polri (2015), Pamen Densus 88 AT Polri (2017), Pati Densus 88 AT Polri dan Wakadensus 88 AT Polri di 2018, serta Kepala Densus 88 AT Polri pada 2020.

3. Prof. Dr. Rudy Heriyanto Adi Nugroho, S.H., M.H., M.B.A.

Deretan Komjen Polisi Bergelar Doktor, Nomor 2 Jenderal Pemburu Teroris

Foto/ DokKementerian Kelautan dan Perikanan

Pria kelahiran Jakarta, 17 Maret 1968 ini menjabat Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan. Dia merupakan alumni Sekolah Perwira Polri 1993 yang berpengalaman dalam bidang reserse.

Tidak sedikit juga jabatan strategis yang pernah dipercayakan kepadanya, antara lain Kasubbid Peraturan Bid. Kumdang Div Binkum Polri (2008), Kapolres Cimahi (2010), Kasubbagsun UU Bagsunkum Rosunluhkum Divkum Polri (2011), Kaden C Ropaminal Divpropam Polri (2012).

Selanjutnya, Kabaginpam Ropaminal Divpropam Polri (2013), Kapolres Metro Jakarta Barat (2015), Dirreskrimum Polda Metro Jaya (2016), Dirtipidter Bareskrim Polri (2017), Dirtipideksus Bareskrim Polri (2018).

Lalu, Widyaiswara Utama Sespim Polri (2019), Kadivkum Polri (2019), Kapolda Banten (2020), dan pada 2022 dia menerima gelar Profesor dari Universitas Lampung (Unila). Dia dikukuhkan menjadi Guru Besar dalam Bidang Ilmu Mediasi Kepolisian.

Dilansir dari laman resmi Unila, pemberian gelar secara resmi dilakukan pada kegiatan Pengukuhan dan Orasi Ilmiah Profesor Fakultas Hukum Universitas Lampung, Sabtu, 19 Februari 2022, di GSG Unila.

4. Dr. Reynhard Saut Poltak Silitonga, S.H., M.H.

Deretan Komjen Polisi Bergelar Doktor, Nomor 2 Jenderal Pemburu Teroris


Pria kelahiran Medan, Sumatera Utara, 8 September 1967 ini menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Dia merupakan lulusan Akpol 1989 yang berpengalaman dalam bidang reserse.

Kariernya diawali dengan menjabat Kasat Serse Polres Cianjur. Setelahnya, beberapa jabatan lain yang pernah diembannya adalah Kasat Serse Polres Bogor, Kapolsek Metro Cilandak, Kapolsek Metro Gambir, Kapolsek Metro Taman Sari, Kasubbag Jarlat Bag Jarlat Lemdiklat Polri, Kapolres Tapanuli Tengah.

Kemudian, Kapolres Hulu Sungai Utara (2009), Wadirreskrimsus Polda Metro Jaya (2010), Kapolres Metro Bandara Soekarno Hatta (2011), Dirreskrimum Polda NTB (2012), Dirrekrimsus Polda Lampung (2013), Analis Kebijakan Madya Bidang Pideksus Bareskrim Polri (Dalam rangka Dik Sespimti) pada 2014.

Lalu, Dirresnarkoba Polda Sumut (2015), Dirresnarkoba Polda Jateng (2016), Kabagbanhatkum Divkum Polri (2016), Irbidjemen SDM II Itwil V Itwasum Polri (2018), Direktur Penyidikan dan Penyelesaian Sengketa Kemenkumham (2019), Widyaiswara Utama Sespim Lemdiklat Polri (2020), dan Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham (2020).
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0895 seconds (0.1#10.140)