PLN Lakukan Berbagai Inisiatif Jalankan Arahan Presiden untuk Mitigasi Perubahan Iklim

Sabtu, 10 Agustus 2024 - 22:10 WIB
loading...
PLN Lakukan Berbagai...
Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN Evy Haryadi melakukan wawancara dengan media saat mengunjungi Festival LIKE di Jakarta Convention Center, Jumat (9/8). (Foto: dok PLN)
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengajak seluruh pihak untuk memitigasi perubahan iklim. Hal ini penting untuk tetap menjaga kualitas kehidupan, serta menghindari bencana alam maupun krisis pangan.

“Saya sangat mengapresiasi, sangat menghargai kepedulian dari tokoh masyarakat, dari masyarakat sipil terhadap hal yang berkaitan dengan lingkungan dan mengatasi dampak perubahan iklim. Ini tidak akan bisa dikerjakan oleh kita sendiri, oleh satu negara. Tapi semua negara harus melakukan bersama-sama sehingga kita bisa mewujudkan bumi yang berlanjutan,” tutur Presiden pada gelaran Festival LIKE 2 yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Jakarta Convention Center, Jumat (9/8/2024).

Presiden juga mengingatkan bahwa sektor energi punya peran penting dalam aksi perubahan iklim. Sehingga, pemerintah akan memberi perhatian penuh agar sektor ini punya skema pemulihan lingkungan.

"Pemulihan lingkungan harus menjadi concern dari kita semua dan pemerintah," katanya menegaskan.
PLN Lakukan Berbagai Inisiatif Jalankan Arahan Presiden untuk Mitigasi Perubahan Iklim

Pengunjung Festival LIKE di booth PLN dan melihat informasi mengenai program transisi energi yang dilakukan oleh PLN. (Foto: dok PLN)

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengungkapkan, PLN siap menjalankan arahan Presiden dan berkomitmen untuk menyukseskan transisi energi demi mewujudkan Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060.

“Hari ini tugas PLN, tidak hanya menyediakan listrik bagi masyarakat, tugas PLN adalah menjaga lingkungan dan menurunkan emisi. Kita lakukan ini bukan karena perjanjian internasional. Tetapi, untuk generasi masa depan agar hidupnya lebih baik dari hari ini,” ucap Darmawan.

Dirinya menambahkan bahwa PLN berinisiatif secara voluntary untuk melakukan transisi energi melalui berbagai upaya heroik, antara lain melalui upaya dekarbonisasi pembangkit listrik berbasis bahan bakar fosil, meningkatkan kapasitas pembangkit EBT dan infrastruktur pendukung seperti smart grid dan control system serta mengembangkan green ecosystem.

Sebagai contoh, PLN telah membatalkan 13,3 gigawatt (GW) pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang sebelumnya direncanakan dalam RUPTL 2019-2028. Upaya ini menghindari sekitar 1,8 miliar ton emisi CO2 dalam 25 tahun ke depan. PLN juga melakukan pembatalan terhadap 1,3 GW PLTU yang sudah menandatangani Power Purchase Agreement (PPA). Inisiatif ini menghindari emisi karbon sekitar 200 juta ton CO2. Selain itu, PLN mengganti 1,1 GW PLTU dengan pembangkit EBT dan 800 MW PLTU dengan pembangkit gas. Upaya ini akan mampu menurunkan emisi sebesar 300 juta ton CO2.

Dalam masa transisi energi, PLN menggunakan teknologi co-firing di PLTU sebagai upaya menekan penggunaan batu bara. Co-firing adalah substitusi batu bara pada rasio tertentu dengan bahan biomassa seperti pellet kayu, cangkang sawit dan sawdust (serbuk gergaji).

Darmawan menegaskan bahwa co-firing ini dilakukan tak sekedar mengurangi emisi, tetapi juga memberdayakan masyarakat dan membangun ekonomi kerakyatan. PLN mengajak masyarakat untuk terlibat aktif membuat bahan baku co-firing, mulai dari penanaman tanaman biomassa hingga pengelolaan sampah rumah tangga wilayahnya untuk dijadikan pellet.

“Kehadiran program ekonomi kerakyatan co-firing ini juga merupakan langkah nyata PLN menjawab persoalan global. Mewujudkan Indonesia yang bersih dan mandiri energi, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Meningkatkan kapasitas nasional dengan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG),” ucapnya.

Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN Evy Haryadi saat menghadiri festival LIKE menyampaikan bahwa PLN telah memiliki skenario Accelerating Renewable Energy Development (ARED) guna mempercepat transisi energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT). Skenario juga dimaksudkan untuk mereduksi emisi karbon secara signifikan dari sektor ketenagalistrikan.

“Dengan skenario penambahan pembangkit akan berasal dari EBT sebesar 75 persen dan gas 25 persen hingga tahun 2040. Skenario ini akan memastikan pengurangan emisi sesuai target dengan tetap menjaga keandalan sistem,” kata Evy.

PLN akan membangun green transmission line atau jaringan transmisi antarpulau yang bisa menyalurkan potensi EBT di lokasi terpencil ke pusat beban. Selain itu, PLN juga akan menerapkan teknologi smart grid sebagai solusi menangani intermitensi pada pembangkit EBT. Dengan upaya tersebut maka penambahan pembangkit EBT sampai tahun 2040 meningkat menjadi sekitar 3 kali lipat dari yang semula 22 gigawatt (GW) menjadi 61 GW.

Namun, Evy menegaskan bahwa upaya ini tidak akan bisa dijalankan PLN sendirian. Untuk itu, pihaknya mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dengan PLN untuk melakukan transisi energi.

”Kami tidak bisa menjalankan ini sendirian. Satu-satunya cara adalah dengan melakukan kolaborasi, Untuk itu, mari kita berjuang bersama untuk memastikan transisi energi ini berhasil,” tutur Evy menutup keterangannya.
(ars)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Belum Dinyatakan Lulus...
Belum Dinyatakan Lulus dan Dapat Ijazah, Pembatalan Disertasi Bahlil Dinilai UI Tidak Tepat
Pakar Hukum Identifikasi...
Pakar Hukum Identifikasi Pihak Lain yang Harus Bertanggung Jawab dalam Korupsi Pertamina, Siapa?
Buka Ramadhan Fair XIX,...
Buka Ramadhan Fair XIX, Wali Kota Medan Tegaskan Agar Aktivitas Jual-Beli Berhenti Saat Tarawih
Ikut Arahan Presiden...
Ikut Arahan Presiden Prabowo, Menteri Bahlil Segera Terbitkan Izin Tambang Muhammadiyah
Bela Kepentingan Rakyat,...
Bela Kepentingan Rakyat, Menteri Bahlil Mau Bersih-bersih Mafia Gas Melon
BPJS Kesehatan dan Kemenkes...
BPJS Kesehatan dan Kemenkes Optimalkan Integrasi Data untuk Percepat Analisis JKN
Isu Plagiarisme dalam...
Isu Plagiarisme dalam Disertasi Menteri Bahlil, Ini Penjelasan Menohok dari Dua Guru Besar
Polemik Disertasi Menteri...
Polemik Disertasi Menteri Bahlil, Ketua Komisi X Sebut UI Sudah Proporsional
Penerapan EBT di Perdesaan...
Penerapan EBT di Perdesaan Penting untuk Pelayanan Publik
Rekomendasi
Sinopsis Sinetron Kasih...
Sinopsis Sinetron Kasih Jannah, Kamis 13 Maret 2025: Jannah Kabur dari Rumah
Cabuli Anak di Bawah...
Cabuli Anak di Bawah Umur, Kapolres Ngada Dimutasi ke Pamen Yanma
Bacaan Zikir Wanita...
Bacaan Zikir Wanita Haid di Bulan Ramadan
Berita Terkini
7 Fakta Penting Mutasi...
7 Fakta Penting Mutasi Polri Maret 2025, 10 Polwan Jadi Kapolres hingga 10 Kapolda Digeser
6 menit yang lalu
Eksepsi Ditolak, Tom...
Eksepsi Ditolak, Tom Lembong: Kami Hormati Putusan Majelis Hakim
16 menit yang lalu
Presiden Bakal Umumkan...
Presiden Bakal Umumkan Tunjangan Guru ASN Langsung ke Rekening
1 jam yang lalu
Menkomdigi Sebut Status...
Menkomdigi Sebut Status Seskab Berlandaskan Kewenangan Konstitusional
2 jam yang lalu
Ahok Penuhi Panggilan...
Ahok Penuhi Panggilan Kejagung: Apa yang Saya Tahu Akan Saya Sampaikan!
2 jam yang lalu
Daftar Lengkap 10 Kapolda...
Daftar Lengkap 10 Kapolda Baru pada Mutasi Polri Maret 2025, Ini Nama-namanya
3 jam yang lalu
Infografis
Presiden Trump: Zelensky...
Presiden Trump: Zelensky Belum Siap untuk Perdamaian
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved