Kemenag Gandeng Mahasiswa Jadi Agen Cegah Perkawinan Anak

Kamis, 01 Agustus 2024 - 15:04 WIB
loading...
Kemenag Gandeng Mahasiswa...
Kepala Subdirektorat Bina Keluarga Sakinah Kemenag Agus Suryo Suripto mengajak mahasiswa menjadi agen pencegahan kawin anak. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) mengajak mahasiswa untuk berpartisipasi sebagai agen cegah kawin anak. Tujuannya, untuk mengubah pandangan bahwa nikah muda itu menarik.

Ajakan itu disampaikan Kepala Subdirektorat Bina Keluarga Sakinah Kemenag Agus Suryo Suripto di acara Bimbingan Remaja Usia Nikah (BRUN) yang merupakan rangkaian kegiatan Indonesia Marketing Festival 2024, bekerja sama dengan Markplus, di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Suryo menjelaskan, mahasiswa memiliki peran strategis, meluas, dan optimal dibandingkan dengan segmen masyarakat lain. Sebagai akademisi, mahasiswa memiliki daya nalar yang kuat untuk mengkritisi kondisi sosial, termasuk masalah keluarga seperti tingginya kasus kawin anak, stunting, dan angka perceraian.



“Mereka ini (mahasiswa) punya peran sangat strategis sebagai agen perubahan di masyarakat yang kerap kita kenal dengan agent of change,” ujarnya.

Suryo menyebut, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan sejumlah universitas dan akademisi di Indonesia, termasuk Universitas Islam Negeri Malang. Pelatihan untuk menjadi agen pencegah kawin anak telah digelar yang bertujuan mengubah pandangan bahwa nikah muda itu menarik. Pandangan tersebut dinilai sebagai pola pikir yang salah.



“Kita memberi asesmen dan pemahaman kepada mahasiswa bahwa ini adalah masalah yang akan dihadapi ketika mereka berkeluarga,” ungkap Suryo.

Menurut Suryo, setelah dibekali dengan pengetahuan dan kemampuan, mahasiswa yang terjun ke masyarakat dalam Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat bersinergi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah desa. “Peran mahasiswa diharapkan mampu membawa perubahan terhadap masalah-masalah sosial dan budaya di masyarakat,” tambahnya.

Suryo berharap, mahasiswa dapat mampu mengubah pandangan teman sebayanya terkait kasus kawin anak. Peran mahasiswa, menurutnya, dapat mendukung transformasi dan kebijakan Kemenag.

“Kanwil Kemenag Provinsi Yogyakarta akan menindaklanjuti kegiatan ini dengan kerja-kerja praktis di UGM terkait literasi ketahanan keluarga. Kegiatan ini juga merupakan upaya menyosialisasikan capaian Kemenag selama kepemimpinan Menag Yaqut Cholil Qoumas,” ucapnya.

Ide tersebut, imbuh Suryo, telah diperkuat dengan regulasi hukum yang mendukung. Kemenag memiliki regulasi tentang Gerakan Keluarga Sakinah yaitu Kepdirjen Bimas Islam Nomor 1.099 Tahun 2023, yang mengatur pelibatan masyarakat, termasuk akademisi, dalam membangun ketahanan keluarga.

Rangkaian kegiatan IMF 2024 akan berlangsung di tujuh kota di Indonesia. Dimulai dari Yogyakarta, 31 Juli hingga 1 Agustus 2024, dilanjutkan di Pekanbaru pada 5-6 Agustus 2024, Palembang pada 7-8 Agustus 2024), Manado pada 12-13 Agustus 2024, Bali pada 14-15 Agustus 2024, Bandung pada 19-20 Agustus 2024, dan Surabaya pada 21-22 Agustus 2024.

Seminar yang menjadi bagian dari Indonesia Marketing Festival (IMF) 2024 ini menghadirkan sejumlah narasumber, yaitu ekspertis Bina KUA dan Keluarga Sakinah Kemenag Alissa Wahid, serta Instruktur Bina Keluarga Sakinah Nurmey Nurulchaq.

Turut hadir Kepala Biro Humas Data dan Informasi (HDI) Kemenag Akhmad Fauzin, jajaran pejabat Kanwil Kemenag DIY, Wakil Dekan Fakultas Pertanian UGM Siti Ari Budianti, serta jajaran Markplus Indonesia.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1714 seconds (0.1#10.140)