Modernisasi Pusdiklat STIN, BIN Siap Bertransformasi Jadi World Class Intelligence

JAKARTA - Badan Intelijen Negara (BIN) meresmikan modernisasi Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Personel STIN di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Modernisasi ini sebagai upaya menghadapi tantangan terkini serta masa mendatang.

Hal ini sesuai dengan arahan Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan dalam mewujudkan transformasi BIN sebagai World Class Intelligence Organization. Menurut Budi Gunawan, guna menjawab tantangan, BIN terus berupaya mengembangkan inovasi dalam mengembangkan organisasi.

“Melakukan investasi teknologi dan menguatkan sumber daya manusia BIN, kerja keras dan dedikasi yang kita tunjukkan selama ini baik STIN maupun Pusdiklat, tentu harus diapresiasi,” katanya, Kamis (1/8/2024).



Jenderal purnawirawan yang akrab disapa BG ini menyebut, inovasi dan modernisasi mendorong semangat kerja yang profesional, produktif, tangguh, guna menjawab tantangan ke depan yang lebih percaya diri, sehingga semua berharap pusdiklat dapat menjadi world class intelligence training center.



Selain Pusdiklat Personel STIN, kata BG panggilan akrabnya, inovasi juga dilakukan pada STIN sebagai sekolah kedinasan terkemuka yang dimiliki BIN. Beragam inovasi itu, antara lain dengan memperkuat posisinya sebagai lembaga pendidikan kedinasan satu-satunya yang mendapatkan akreditasi internasional, dari ACQUIN di Indonesia sebagai world class intelligence college.



“BIN sebagai pusat kendali dan komando telah berhasil meningkatkan kemampuan teknologi intelijen, melalui intelligence processing center, dengan pendekatan yang terpusat serta terkonfigurasi dengan berbagai perangkat termutakhir,” katanya.

Dia mencontohkan, jenis drone yang telah terkoneksi pada satelit maupun command center yang memiliki fleksibilitas dan kemampuan canggih dalam mengumpulkan data dan melakukan pemantauan. Tidak hanya lewat udara, pada kemampuan darat operasi intelijen, BIN memiliki kendaraan yang dapat memantau pada wilayah-wilayah strategis dan objek vital dalam operasi intelijen.

”Ancaman biologis pada masa mendatang juga menjadi fokus perhatian BIN di bawah komando Budi Gunawan. Co­vid-19 yang menyerang hampir seluruh dunia termasuk Indonesia beberapa tahun lalu menjadi pembelajaran penting dan mendasari hadirnya medical intelligence center “wangsa avatara” yang diisi oleh tenaga-tenaga ahli dan professional, yang dilengkapi metode dan teknologi baru dan modern,” katanya.

BG menyebut, berbagai fasilitas yang terdapat pada Medical Intelligence juga sudah memenuhi standar Biosafety dan Biosecurity level dunia, yakni BSL Two dan BSL Three. Bahkan, berkat adanya pengembangan fasilitas tersebut, BIN menjadi lembaga intelijen yang turut andil dalam penanggulangan Covid-19 dengan melakukan vaksinasi dan pengembangan obat.

“BIN tak hanya berfokus pada operasi intelijen tapi juga berusaha mengembangkan kreativitas dan bakat generasi muda,” paparnya.

Pendirian Persatuan Olahraga Badan Intelijen Negara (PORBIN) merupakan upaya untuk mengembangkan talenta muda yang berbakat pada bidang olahraga. Dalam pelaksanaannya, PORBIN menggandeng atlet dalam negeri yang berprestasi.

“BIN juga membentuk Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) yang pertama kali diresmikan di Surabaya, dan selanjutnya di Kota Manado,” katanya.

Termasuk dengan menghadirkan Papua Youth Creative Hub (PYCH) di Papua dan segera diresmikan Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat atau AMANAH Youth Creative Hub di Aceh. Keduanya bisa dimanfaatkan generasi muda sebagai pusat industri ekonomi dan kreativitas dalam pengembangan teknologi hingga memajukan produk-produk lokal pada daerah tersebut.

”Semua transformasi organisasi yang agile dan adaptif disertai modernisasi perangkat teknologi itu menjadi pondasi dasar dalam mewujudkan grand design BIN untuk menjadi world class intelligence dan menuju Indonesia Emas 2045,” katanya.