Penyuluh BPP Kostratani Ikut ToT CSA SIMURP di Kalimantan Tengah
loading...
A
A
A
KALIMANTAN TENGAH - Kegiatan Training on Trainer (ToT) Climate Smart Agricuture (CSA) SIMURP digelar di Kalimantan Tengah, 24-28 Agustus 2020. Lantaran Kota Palangka Raya masih dalam zona merah Covid-19, pelatihan dilaksanakan melalui Pembelajaran Jarak Jauh (Distance Learning) dengan memanfaatkan aplikasi Zoom.
Kegiatan ini diikuti Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap penyuluh BPP Kostratani di Kalimantan Tengah bisa memanfaatkan pelatihan ini. “Pelatihan ToT CSA SIMURP sangat bagus. Sebab, mengajarkan penyuluh bagaimana menjalankan pertanian yang cerdas iklim. Dan kita harapkan dari pelatihan ini penyuluh bisa menjadi pelatih buat petani di lapangan. Jadi transformasi ilmu bisa terjadi,” kata Mentan SYL.
Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi. “Semangat dalam SIMURP sejalan dengan semangat gerakan Kostratani, yaitu meningkatkan ketahanan pangan berkelanjutan. Selain itu, ToT CSA SIMURP membantu mengantisipasi dampak negatif perubahan ekstrim iklim global. Yang tentunya mampu meningkatkan produksi pertanian juga pendapatan petani,” tuturnya.
Dijelaskan Dedi Nursyamsi, tujuan dari SIMURP sendiri adalah meningkatkan Indeks Pertanaman, meningkatkan produksi, produktivitas tanaman, serta mengurangi efek gas rumah kaca.
“Output dari proyek ini adalah penerapan pertanian cerdas iklim (CSA), peningkatan intensitas pertanaman, meningkatkan pendapatan petani di Daerah Irigasi wilayah proyek SIMURP,” kata Dedi Nursyamsi lagi.
ToT CSA SIMURP di Kalimantan Tengah diikuti 15 peserta. Terdiri dari 2 petugas SIMURP Provinsi dan 4 Penyuluh Pertanian Provinsi, kemudian 5 peserta asal Kabupaten Katingan terdiri dari 2 petugas SIMURP Kabupaten dan 4 Penyuluh Pertanian, kemudian 4 orang dari BPP Katingan Kuala terdiri dari 1 Kepala BPP dan 3 Penyuluh.
Sementara Kepala Dinas TPHP Kalimantan Tengah Sunarti mengatakan pembelajaran jarak jauh ToT CSA SIMURP dilakukan dengan melibatkan Balai Besar Penyuluhan Pertanian (BBPP) Binuang Kalsel, sesuai arahan dan petunjuk dari BPPSDMP Kementerian Pertanian.
“Bukti kehadiran peserta fasilitator dan Narsum berupa rekaman video, juga screeenshot daftar kehadiran atau catatan login yang menunjukkan kehadiran peserta dan Fasilitator,” tutur Sunarti.
Ditambahkannya, bukti pembelajaran berupa bahan paparan, bahan tayang/powerpoint dan sejenisnya. Sedangkan peserta pelatihan menggunakan fasilitas Learning Manajemen Sistem (LSM) yang disediakan BBPP Binuang. “Materi dan bahan praktik dalam pembelajaran E Learning ini disediakan dalam bentuk softcopy yang dapat diakses oleh para peserta dengan mudah,” jelasnya.
ToT CSA SIMURP Kalimantan Tengah dilaksanakan selama 5 hari dengan total 40 jam pelajaran. Materi yang diberikan terdiri dari Kebijakan pembangunan pertanian, Materi inti yang mengacu pada 11 modul CSA, Materi Penunjang dengan paparan materi, diskusi atau tanya jawab, praktek atau penugasan. (NF/EZ)
Kegiatan ini diikuti Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap penyuluh BPP Kostratani di Kalimantan Tengah bisa memanfaatkan pelatihan ini. “Pelatihan ToT CSA SIMURP sangat bagus. Sebab, mengajarkan penyuluh bagaimana menjalankan pertanian yang cerdas iklim. Dan kita harapkan dari pelatihan ini penyuluh bisa menjadi pelatih buat petani di lapangan. Jadi transformasi ilmu bisa terjadi,” kata Mentan SYL.
Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi. “Semangat dalam SIMURP sejalan dengan semangat gerakan Kostratani, yaitu meningkatkan ketahanan pangan berkelanjutan. Selain itu, ToT CSA SIMURP membantu mengantisipasi dampak negatif perubahan ekstrim iklim global. Yang tentunya mampu meningkatkan produksi pertanian juga pendapatan petani,” tuturnya.
Dijelaskan Dedi Nursyamsi, tujuan dari SIMURP sendiri adalah meningkatkan Indeks Pertanaman, meningkatkan produksi, produktivitas tanaman, serta mengurangi efek gas rumah kaca.
“Output dari proyek ini adalah penerapan pertanian cerdas iklim (CSA), peningkatan intensitas pertanaman, meningkatkan pendapatan petani di Daerah Irigasi wilayah proyek SIMURP,” kata Dedi Nursyamsi lagi.
ToT CSA SIMURP di Kalimantan Tengah diikuti 15 peserta. Terdiri dari 2 petugas SIMURP Provinsi dan 4 Penyuluh Pertanian Provinsi, kemudian 5 peserta asal Kabupaten Katingan terdiri dari 2 petugas SIMURP Kabupaten dan 4 Penyuluh Pertanian, kemudian 4 orang dari BPP Katingan Kuala terdiri dari 1 Kepala BPP dan 3 Penyuluh.
Sementara Kepala Dinas TPHP Kalimantan Tengah Sunarti mengatakan pembelajaran jarak jauh ToT CSA SIMURP dilakukan dengan melibatkan Balai Besar Penyuluhan Pertanian (BBPP) Binuang Kalsel, sesuai arahan dan petunjuk dari BPPSDMP Kementerian Pertanian.
“Bukti kehadiran peserta fasilitator dan Narsum berupa rekaman video, juga screeenshot daftar kehadiran atau catatan login yang menunjukkan kehadiran peserta dan Fasilitator,” tutur Sunarti.
Ditambahkannya, bukti pembelajaran berupa bahan paparan, bahan tayang/powerpoint dan sejenisnya. Sedangkan peserta pelatihan menggunakan fasilitas Learning Manajemen Sistem (LSM) yang disediakan BBPP Binuang. “Materi dan bahan praktik dalam pembelajaran E Learning ini disediakan dalam bentuk softcopy yang dapat diakses oleh para peserta dengan mudah,” jelasnya.
ToT CSA SIMURP Kalimantan Tengah dilaksanakan selama 5 hari dengan total 40 jam pelajaran. Materi yang diberikan terdiri dari Kebijakan pembangunan pertanian, Materi inti yang mengacu pada 11 modul CSA, Materi Penunjang dengan paparan materi, diskusi atau tanya jawab, praktek atau penugasan. (NF/EZ)
(alf)