Eks Kabareskrim Yakin Lolos Tes Capim KPK, Laode M Syarif Pesimistis

Kamis, 18 Juli 2019 - 16:38 WIB
Eks Kabareskrim Yakin Lolos Tes Capim KPK, Laode M Syarif Pesimistis
Eks Kabareskrim Yakin Lolos Tes Capim KPK, Laode M Syarif Pesimistis
A A A
JAKARTA - Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Purn Anang Iskandar optimistis lolos uji kompetensi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang digelar pada Kamis (18/7/2019) hari ini.

Anang menyebut dapat melewati uji kompetensi capim KPK dengan lancar. "Yang jelas berjalan selesai. Pokoknya selesai semuanya. Baik mengenai yang choice-nya (soal-soal multiple choice-red) maupun membuat makalahnya. Ya yang penting semua sudah selesai dengan baik," ujarnya usai mengikuti tes di Gedung Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kemensetneg, Jakarta Selatan, Kamis (18/7/2019).

"Yakin. Soal lulusnya, Ya kita kan hanya alternatif saja kan kembali ke Pansel," sambung Anang yang juga mantan Kepala Badan Narkotika Nasional ini.

Anang mengaku tak melakukan persiapan khusus untuk mengikuti seleksi capim KPK. Hanya pengalaman bersama Polri yang menjadi modal berharganya mengikuti seleksi capim KPK.

"Persiapan khusus enggak ada ya. Ya hanya pengalaman 34 tahun (di Polri-red). Itu juga bagian persiapan," tuturnya.

Selain pengalaman di Polri, kata Anang, dukungan keluarga juga menjadi dorongan penting baginya untuk mendaftar menjadi capim KPK periode 2019-2023. "Terutama keluarga. Memberikan restu untuk saya maju. Ya, kalau keluarga merestui saya pastikan siap ya," tuturnya.

Pendapat sebaliknya diungkapkan Wakil Ketua KPK Laode M Syarif yang justru pesimistis bisa lolos kembali menjadi pimpinan KPK. "Enggak enggak, saya enggak optimis, diterima alhamdulillah, tidak diterima alhamdulillah banget, biasa saja, kan sudah tahu lelahnya kerja di KPK. Jadi biasa aja," ujar Laode usai mengikuti tes.

Laode sempat mengungkapkan tema makalah yang ditulisnya dalam uji kompetensi capim KPK. Tema yang ditulisnya secara garis besar mengenai upaya pencegahan dan penindakan dari KPK agar bisa terintegrasi lebih bagus.

"Kerja KPK itu kan dibutuhkan oleh banyak, tetapi KPK cuma ada di Jakarta, jadi ke depan mudah-mudahan koordinasi dan supervisi pencegahan di wilayah itu bisa lebih diperluas," tuturnya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5753 seconds (0.1#10.140)