Bertemu Presiden Israel, 2 Kader Mundur dari PP Fatayat NU

Senin, 22 Juli 2024 - 20:57 WIB
loading...
Bertemu Presiden Israel,...
Lima nahdliyin memenuhi undangan bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog pada 3 Juli 2024. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Dua anggota Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama (PP Fatayat NU ), Izza Annafisatud Daniyah dan Nurul Bahrul Ulum, resmi mengundurkan diri dari Fatayat NU. Mundur dilakukan usai keduanya bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog pada 3 Juli 2024.

"Benar yang bersangkutan sudah mengundurkan diri dari kepengurusan PP Fatayat NU," kata Ketua Umum PP Fatayat NU Margaret Aliyatul Maimunah dikutip dalam laman resmi NU Online, Senin (22/7/2024).

Izza Annafisatud Daniyah sebelumnya menjabat sebagai Wakil Koordinator Bidang Kesehatan dan Lingkungan Hidup, sementara Nurul Bahrul Ulum sebagai Wakil Koordinator Bidang Media Informasi dan Litbang Fatayat NU.



Sebelumnya, Margaret menegaskan pertemuan antara dua anggotanya dengan Presiden Israel merupakan kegiatan pribadi dan tidak ada hubungannya dengan organisasi.

"Keikutsertaan kedua anggota tersebut dalam program Dialog Antaragama di Israel, yang termasuk pertemuan dengan Presiden Israel, sepenuhnya merupakan kegiatan pribadi. PP Fatayat NU tidak memiliki informasi atau keterlibatan dalam acara tersebut karena tidak menerima undangan," katanya.

PP Fatayat NU, lanjut Margaret, tidak pernah memberikan mandat dan izin kepada dua anggotanya untuk menjadi peserta dalam kegiatan tersebut. Margaret meminta maaf terkait pertemuan dua anggotanya dengan Presiden Israel.

"PP Fatayat NU memohon maaf kepada seluruh warga Indonesia dan masyarakat dunia apabila telah mengakibatkan kegaduhan dan ketersinggungan dari sisi kemanusiaan universal sehubungan dengan adanya pertemuan tersebut," katanya.



Selain itu, permohonan maaf juga disampaikan Nurul Bahrul Ulum kepada warga NU serta masyarakat Indonesia atas kunjungannya ke Israel dalam program Interfaith Dialogue yang bertemu presiden Israel Isaac Herzog.

"Saya menyampaikan permohonan maaf yang tulus dan mendalam kepada masyarakat Indonesia, warga Nahdlatul Ulama, dan seluruh pihak yang merasa tersakiti oleh perbuatan saya. Saya menyesal atas ketidakpekaan saya terhadap kondisi perang dan penderitaan yang dialami warga Palestina," kata Nurul.

"Saya berkomitmen untuk terus mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina dan mewujudkan perdamaian dunia," katanya.

Senada dengan Izza Annafisatud Daniyah yang mengaku menyesal telah menimbulkan kegaduhan dan ketidaknyamanan.

"Dari lubuk hati paling dalam, saya juga memohon maaf kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, kepada para Masyayikh Nahdlatul Ulama, dan kepada semua pihak, yang telah terdampak, baik langsung maupun tidak langsung, akibat kegaduhan ini," kata Izza.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1309 seconds (0.1#10.140)