Pengurus Organisasi Pro Israel Diduga Jadi Petugas Haji, MUI Minta Kemenag Lakukan Screening

Jum'at, 19 Juli 2024 - 11:24 WIB
loading...
Pengurus Organisasi...
Sekjen MUI Amirsyah Tambunan telah menonaktifkan 2 anggota Komisi Fatwa MUI karena diduga terlibat organisasi atau LSM yang terafiliasi dengan Israel. Foto: SINDOnews/Widya Michella
A A A
JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menonaktifkan 2 anggota Komisi Fatwa MUI karena diduga terlibat organisasi atau LSM yang terafiliasi dengan Israel . Dua anggota LSM tersebut tercatat sebagai anggota Komisi Fatwa MUI berinisial MAQ dan AR.

Dari hasil konsolidasi internal MUI diketahui ada LSM bentukan beberapa orang yang salah satu visinya membangun hubungan kemitraan dengan Israel.



Fakta baru ditemukan bahwa MAQ merupakan pemimpin Lembaga RAHIM (The Ibrahim Heritage Study Center for Peace). Selain itu, MAQ juga pengurus MUI pusat dan PWNU Jakarta.

Ironisnya, pada tahun ini dia menjadi petugas haji pemerintah Indonesia. Hal ini dilihat dalam akun Facebooknya, MAQ kerap mengunggah kegiatannya seperti melayani petugas haji hingga beragam aktivitas lainnya.

Menanggapi itu, Sekjen MUI Amirsyah Tambunan menuturkan semestinya Kementerian Agama melakukan proses screening profil terkait kandidat -kandidat ke depannya.

"Satu sisi untuk petugas haji soal internal Kemenag, tapi di sisi lain perlu dilakukan screening sehingga clear and clean agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari," ujarnya di Jakarta, Kamis (18/7/2024).

Dia menyayangkan keterlibatan MAQ yang membangun hubungan kemitraan dengan Israel. Keterlibatan mereka justru melukai hati bangsa Indonesia.

"Sekali lagi apa yang dilakukan 2 aktivis ini sungguh sangat membuat hati kita pilu atau kita merasa sedih, melukai hati kita karena di saat bangsa Indonesia berjuang dengan sungguh-sungguh untuk membela kemerdekaan Palestina. Namun, keduanya telah kehilangan hati nuraninya," katanya.

Adanya kasus ini, MUI mengajak masyarakat berhati-hati dengan agen-agen Israel yang tersebar di berbagai dunia. Jangan sampai masyarakat teriming-iming tipu daya mereka.

"Kita jangan sampai terjebak dengan istilah iming-iming dan rayu-rayuan itu supaya komitmen kita terhadap konstitusi yaitu Indonesia ikut melaksanakan perdamaian abadi," ujar Amirsyah.

Perdamaian abadi merupakan bagian dari amanat konstitusi sekaligus ketertiban dunia. MUI sebagai bagian dari komponen bangsa turut berkomitmen mendukung kemerdekaan rakyat Palestina.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2043 seconds (0.1#10.140)