Tegas Ingin Berantas Judi Online, Langkah Jokowi Diapresiasi

Rabu, 17 Juli 2024 - 15:19 WIB
loading...
Tegas Ingin Berantas...
Jammi mengapresiasi langkah tegas Presiden Jokowi untuk perang melawan judi online (judol), Rabu (17/7/2024). Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Jaringan Mubaligh Muda Indonesia (Jammi) mengapresiasi langkah tegas Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk perang melawan judi online (judol) . Hal ini dikatakan oleh Koordinator Nasional Jammi, Irfaan Sanoesi.

"Genderang perang terhadap judol ditabuh langsung oleh Presiden. Pidato Presiden mengisyaratkan bahwa siapa pun bekingan bandar dan pemilik judol, pemerintah akan sikat abis hingga ke akar-akarnya," kata Irfaan, Rabu (17/7/2024).

"Karena dampak judol sudah di luar batas normal. Bikin sengsara dan merusak akhlak bangsa Indonesia," tambahnya.

Menurut Irfaan, Presiden Jokowi menyinggung judol di hadapan 906 perwira TNI-Polri untuk membangun pola pikir dan komitmen mereka sejak dini. Irfaan menduga, Presiden Jokowi ingin menularkan semangat yang sama kepada ratusan perwira TNI-Polri sejak dilantik terkait pemberantasan judol.

"Pada prinsipnya pidato Presiden Jokowi menyiratkan bahwa TNI maupun Polri harus punya semangat dan visi yang sama dalam memerangi judol. Tak boleh takut kepada siapa pun termasuk kalau ada atasan yang mereka yang membekingi. Mereka harus satu barisan dengan Presiden," terangnya.



Selain itu kata Irfaan, pihaknya juga mengapresiasi satuan tugas (satgas) pemberantasan judol yang intensif melakukan program pencegahan, penindakan, dan rehabilitasi.

"Setelah terbentuk Satgas yang dipimpin Menko Polhukam ,upaya pemberantasan judi online berjalan semakin efektif. Dari hulu ke hilir sistem kerja pemberantasan semakin terasa manfaatnya," imbuhnya.

"Bahkan masyarakat dengan mudah melaporkan keresahan mereka terhadap judol melalui aplikasi whatsApp. Ini dilakukan agar masyarakat juga ikut terlibat dalam pemberantasan judol," ujarnya.

Dari sisi penindakan, dan dipimpin Ketua Harian Bidang Penindakan yaitu Kapolri, menurutnya telah bekerja menindak tegas siapapun termasuk aparatur negeri sipil.

"Siapa saja yang melakukan judol, termasuk pegawai KPK, atau juga pejabat, kemudian TNI/Polri, tentu diproses sesuai dengan aturan," sambungnya.

Selain itu, Kominfo telah memutus akses terhadap judi online sebanyak 1.918.520 konten. Di periode yang sama, Kemenkominfo telah menutup 18.877 sisipan halaman judi online di situs pemerintah.

"Termasuk angin segar di mana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memblokir 6.056 rekening bank yang berhubungan dengan judol. Tentu ini kabar yang menggembirakan. Semoga ke depannya satgas judol semakin"galak dan ganas" mencabut judol hingga ke akar-akarnya," pungkasnya.

Sebelumnya, genderang perang melawan judi online (judol) ditabuh langsung oleh Presiden Jokowi. Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat memberikan amanat di hadapan 906 perwira TNI-Polri, Selasa (16/7/2024).

"Tidak semata-mata perang fisik, tapi juga aksi militer nonkinetik, serta perang siber yang bisa melumpuhkan fungsi keamanan pertahanan dan pelayanan publik," kata Jokowi.

"Demikian pula di bidang penegakan hukum ketertiban keamanan, kejahatan transnasional, judi online, perdagangan orang, narkotika dan obat-obatan terlarang, serta peretasan siber yang makin canggih," ujar Jokowi dalam amanatnya di Istana Negara, Jakarta.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1180 seconds (0.1#10.140)