Momen Haru Anak Polisi Korban Bom Surabaya Lolos Jadi Polwan

Kamis, 11 Juli 2024 - 17:59 WIB
loading...
Momen Haru Anak Polisi...
Momen haru Aqiella Nadya Shafwah bersama ayahnya Ipda Ahmad Nurhadi, anggota polisi korban peristiwa Bom Surabaya pada 2018 saat pengumuman hasil seleksi Bintara Polri rekrutmen 2024. Aqiella lolos menjadi personel Polwan. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Momen haru terjadi saat Biro SDM Polda Jawa Timur (Jatim) mengumumkan hasil pengumuman seleksi Bintara Polri rekrutmen Tahun Anggaran 2024. Aqiella Nadya Shafwah dinyatakan lolos menjadi personel polisi wanita ( Polwan ).

Aqiella merupakan putri Ipda Ahmad Nurhadi, anggota polisi korban peristiwa Bom Surabaya pada 2018. Sang ayah hadir langsung di sidang akhir pengumuman seleksi Bintara Polda Jawa Timur itu.

Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri lewat Biro SDM Polda Jatim mengikutsertakan Aqiella dalam seleksi Bintara sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian Ipda Ahmad Nurhadi.



Untuk diketahui, Ipda Ahmad Nurhadi mengalami kebutaan dan luka berat pada kaki kiri akibat bom yang meledak di Gereja Santa Maria Tak Bercela pada 6 tahun silam.

"Bapak korban bom tahun 2018, saat itu saya masih SMP. Dari situ saya bangga dengan Bapak, bahwa Bapak dalam pengabdiannya menjaga misa gereja, menjaga jemaat gereja hingga mengorbankan diri Bapak. Saya seperti ingin menjadi seperti Bapak saya, pahlawan. Saya ingin menjadi seperti ingin seperti menjadi Bapak saya, ingin meneruskan perjuangan Bapak saya," kata Aqiella, Kamis (11/7/2024).

Aqiella kemudian kilas balik peristiwa Bom Surabaya 2018 yang merenggut penglihatan ayahnya. Dia menceritakan singkat peristiwa mengerikan yang menimpa ayahnya.

"Yang masih terngiang-ngiang di hari itu ketika Bapak saya dinas, pamit dinas bilangnya jaga gereja seperti biasa itu di hari Minggu, ya Bapak berangkat tugas seperti biasa. Bapak jaga gereja bersama rekan satunya Om Junaidi. Posisinya Bapak itu ada di depan, di samping pos satpam. Tiba-tiba saat bergantian misa jemaat gereja itu, ada sepeda motor yang tiba-tiba nyelonong gitu masuk, ternyata mereka pelaku bom bunuh diri, teroris yang membawa dua bom, jadi satu sepeda motor membawa dua bom. Terus ketika meledak, Bapak saya terjatuh," tutur Aqiella.

Saat itu Aqiella mendapat kabar mengerikan itu dari rekan ayahnya. Dia pun hanya bisa menguatkan ibunya dan berharap sang ayah diberi keselamatan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.



"Tiba-tiba saya dapat kabar dari rekannya Bapak saya, 'Wah ini gereja yang dijaga sama Bapak terkena bom'. Langsung saya kaget, saya lemas, kenapa kok harus Bapak saya yang kena ya Allah. Saya nangis, saya saling menguatkan mama untuk, 'Nggak apa-apa Ma, insyaAllah, Bapak masih diberi kesempatan lagi sama Tuhan'," kata Aqiella.

Tak hanya mengalami kebutaan, Ipda Ahmad Nurhadi juga mengalami luka berat di bagian kaki kiri, di mana tulang kakinya hancur dan luka bakar 40% di bagian kiri tubuh.

"Bapak tidak bisa melihat apa-apa, lalu sekujur tubuhnya panas. Jadi Bapak saya kehilangan penglihatannya, terus tulang kakinya hancur, hancur 12 senti tulang pergelangan yang sebelah kiri. Yang paling parah anggota tubuh sebelah kiri itu kena luka bakar 40%," kata Aqiella.

Saat itu, Aqiella sekeluarga merasakan kepedihan mendalam atas peristiwa yang dialami ayahnya. Namun ketabahan serta semangat Ipda Ahmad Nurhadi melanjutkan hidup menjadi kekuatan dan motivasi Aqiella untuk melanjutkan tugas ayahnya sebagai abdi negara.

"Saya sudah melihat perjuangan Bapak, ini bagi saya sangat keren sekali. Jadi pengabdiannya Bapak ini bukan main-main, tapi sungguh. Bukan sekadar bekerja mencari nafkah untuk keluarga, tapi mengabdi kepada masyarakat dan negara, sampai harus mengorbankan diri sendiri, taruhannya nyawa," tutur Aqiella.

Aqiella menyampaikan kepada ayahnya bahwa ia ingin menjadi Polwan. Ayahnya mendukung niat Aqiella untuk melanjutkan pengabdiannya, sementara sang ibunda memasrahkan pilihan padanya.

"Bapak mendukung saya, mendukung saya dengan cita-cita saya ini untuk meneruskan perjuangannya Bapak. Kalau Ibu diserahkan kepada saya, nggak ada paksaan. Pokoknya apa pun yang saya pilih, jika itu yang terbaik, maka akan didoakan, didukung juga," kata Aqiella.

Direkrut Jalur Rekpro
Masih, kata Aqiella, dirinya mengikuti rekrutmen Bintara Polri lewat jalur rekrutmen proaktif (rekpro). Meski demikian Aqiella sudah mempersiapkan fisik, mental serta kemampuan akademis sebelum proses seleksi.

"Saya ini Bintara Polri jalur rekpro, penghargaan orang tua, penghargaan terhadap Bapak. Proses rekpro dengan regular sama saja, tapi rekpro setahu saya ada kuotanya. Tesnya nggak ada yang membedakan, sama-sama wajib mengikuti semuanya mulai dari jasmani, terus psikologi dan lain-lain sama saja. Jadi saya sebelumnya sudah mulai belajar untuk tes akademik, soal-soal psikologi, sama yang pertama pasti mempersiapkan mental dulu," ucap Aqiella.

Ia mempelajari soal-soal tes masuk Bintara Polri dari internet. Dalam persiapan tes jasmani, Aqiella mempersiapkan kemampuan renang, shuttle run dan lainnya. "Belajar di internet gitu, sama persiapan fisik, latihan jasmani, lari, berenang, shuttle run, kayak gitu di sela-sela sekolah," kata Aqiella.

Serangkaian persiapan itu dilakukan Aqiella karena peserta rekrutmen jalur rekpro tak pasti lolos jika tak memenuhi syarat. "Nggak pasti lolos (peserta jalur rekpro), kalau dia nggak memenuhi syarat bisa nggak lolos, makanya saya juga persiapan akademis, mental, dan fisik," katanya.

Aqiella mengucapkan terima kasih kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri) Irjen Dedi Prasetyo, Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto, dan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pasma Royce yang dinilai memberinya kesempatan mengikuti proses rekrutmen Bintara Polri.

"Bapak saya senang banget, dia seneng banget. Saya ingin mengucapkan terima kasih juga kepada Bapak Kapolri, Bapak Asisten SDM, Bapak Kapolda Jatim, dan Bapak Kapolrestabes Surabaya karena sudah memberikan saya kesempatan ikut di penerimaan Bintara 2024 ini, dan juga untuk meneruskan perjuangan Bapak saya," katanya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1039 seconds (0.1#10.140)