Optimistis di Pemerintahan Prabowo, Gekrafs Bentuk Komite Khusus Luar Negeri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) mengumumkan inisiatif baru yang bertujuan untuk memperkuat posisi Indonesia dalam peta global melalui dorongan sektor kreatif. Hal ini dikatakan oleh Ketua Umum Gekrafs, Kawendra Lukistian.
Dijelaskan Kawendar, dalam rangka untuk mewujudkan visi ini kata Kawendra, pihaknya membentuk Komite Khusus Luar Negeri (Komsus LN) Gekrafs.
"Yang akan bertugas membentuk Dewan Perwakilan Luar Negeri (DPLN) di berbagai negara dan memaksimalkan berbagai peluang kerja sama bagi para pelaku ekonomi kreatif yang berada di Tanah Air serta di berbagai negara dengan jaringan global," kata Kawendra, Minggu (7/7/2024).
Kawendra mengangkat Osco Olfriady Letunggamu sebagai Ketua Komite Khusus Luar Negeri bersama dengan Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Billy Mambrasar dan beberapa pelaku usaha Diaspora Lenywati, Jassisca Klory, Agus Abdul Wahid Dan Sudarmawan Samidi.
"Komite ini juga akan diarahkan oleh Himmatul Aliyah, Temi Sumarlin, dan Noval Abuzarr dalam merealisasikan program kerjanya," ucapnya.
Dijelaskan Kawendra, ekonomi kreatif telah menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi global dengan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja.
"Di Indonesia sektor ini memiliki potensi besar, tidak hanya meningkatkan pendapatan nasional, tetapi juga untuk memperkuat identitas budaya dan daya saing internasional," tuturnya.
Sementara Osco yang baru saja diamanahkan oleh Ketum Gekrafs memimpin Komite Khusus Luar Negeri, optimistis di pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
"Ini dapat tercapai melalui Inovasi dan Kolaborasi Global. Inovasi sangatlah diperlukan dalam pengembangan dan penerapan dalam berbagai sector," tuturnya.
"Tidak hanya biaya produksi yang akan berdampak, namun juga penurunan biaya transportasi pada distribusi barang dan bahan mentah sehingga meningkatkan efisiensi pada rantai pasokan (supply chain). Hal ini juga dapat mengurangi harga jual akhir produk kepada konsumen," jelasnya.
Komite Khusus Luar Negeri Gekrafs mempersiapkan beberapa agenda penting dalam kebutuhan ini, yaitu dengan mengundang investor asing berinvestasi di Indonesia. Komite ini juga bersiap diri pada bulan Juli ini melebarkan jaringan internasionalnya.
Billy Mambrasar akan menggandeng investor dari Amerika, Osco dari Eropa, Lenywati dari Afrika, Jassisca Klory dari China, Agus Abdul Wahid dan Sudarmawan Samidi dari Timur Tengah.
"Komite ini siap mendorong ekspor non-migas dengan memperluas akses ke pasar internasional, menegosiasikan perjanjian perdagangan yang menguntungkan dan memperbaiki daya saing produk Indonesia di pasar global. Kita juga sudah menyiapkan Program Inkubator dan Akselerator untuk membantu startup kreatif dan usaha mikro dan kecil menengah (UMKM) dalam mengembangkan serta mengekspor produk mereka," ujar Osco dalam keterangannya.
Komite Khusus ini juga melihat sektor pertanian masih memiliki potensi besar di Indonesia. Osco menjelaskan peningkatan produktivitas pertanian, penerapan teknologi modern, pengembangan infrastruktur pertanian serta akses yang lebih baik ke pasar dapat membantu meningkatkan konstribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) dan menciptakan lapangan kerja yang kreatif.
"Untuk mencapai pertumbuhan sebesar 8 persen per tahun tidaklah mudah. Ini akan menjadi tantangan besar bagi pemerintah selanjutnya," tegasnya.
Gekrafs yakin Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih akan sangat teliti menyusun kabinetnya sehingga para menteri yang akan mendapatkan Amanah mempunyai kemampuan dan pengalaman dibidangnya
"Dengan kombinasi strategi yang tepat, termasuk reformasi struktural, investasi yang kuat dalam pengembangan manusia dan infrastruktur, serta dukungan kebijakan yang konsisten," tegasnya.
Dijelaskan Kawendar, dalam rangka untuk mewujudkan visi ini kata Kawendra, pihaknya membentuk Komite Khusus Luar Negeri (Komsus LN) Gekrafs.
"Yang akan bertugas membentuk Dewan Perwakilan Luar Negeri (DPLN) di berbagai negara dan memaksimalkan berbagai peluang kerja sama bagi para pelaku ekonomi kreatif yang berada di Tanah Air serta di berbagai negara dengan jaringan global," kata Kawendra, Minggu (7/7/2024).
Kawendra mengangkat Osco Olfriady Letunggamu sebagai Ketua Komite Khusus Luar Negeri bersama dengan Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Billy Mambrasar dan beberapa pelaku usaha Diaspora Lenywati, Jassisca Klory, Agus Abdul Wahid Dan Sudarmawan Samidi.
Baca Juga
"Komite ini juga akan diarahkan oleh Himmatul Aliyah, Temi Sumarlin, dan Noval Abuzarr dalam merealisasikan program kerjanya," ucapnya.
Dijelaskan Kawendra, ekonomi kreatif telah menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi global dengan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja.
"Di Indonesia sektor ini memiliki potensi besar, tidak hanya meningkatkan pendapatan nasional, tetapi juga untuk memperkuat identitas budaya dan daya saing internasional," tuturnya.
Sementara Osco yang baru saja diamanahkan oleh Ketum Gekrafs memimpin Komite Khusus Luar Negeri, optimistis di pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
"Ini dapat tercapai melalui Inovasi dan Kolaborasi Global. Inovasi sangatlah diperlukan dalam pengembangan dan penerapan dalam berbagai sector," tuturnya.
"Tidak hanya biaya produksi yang akan berdampak, namun juga penurunan biaya transportasi pada distribusi barang dan bahan mentah sehingga meningkatkan efisiensi pada rantai pasokan (supply chain). Hal ini juga dapat mengurangi harga jual akhir produk kepada konsumen," jelasnya.
Komite Khusus Luar Negeri Gekrafs mempersiapkan beberapa agenda penting dalam kebutuhan ini, yaitu dengan mengundang investor asing berinvestasi di Indonesia. Komite ini juga bersiap diri pada bulan Juli ini melebarkan jaringan internasionalnya.
Billy Mambrasar akan menggandeng investor dari Amerika, Osco dari Eropa, Lenywati dari Afrika, Jassisca Klory dari China, Agus Abdul Wahid dan Sudarmawan Samidi dari Timur Tengah.
"Komite ini siap mendorong ekspor non-migas dengan memperluas akses ke pasar internasional, menegosiasikan perjanjian perdagangan yang menguntungkan dan memperbaiki daya saing produk Indonesia di pasar global. Kita juga sudah menyiapkan Program Inkubator dan Akselerator untuk membantu startup kreatif dan usaha mikro dan kecil menengah (UMKM) dalam mengembangkan serta mengekspor produk mereka," ujar Osco dalam keterangannya.
Komite Khusus ini juga melihat sektor pertanian masih memiliki potensi besar di Indonesia. Osco menjelaskan peningkatan produktivitas pertanian, penerapan teknologi modern, pengembangan infrastruktur pertanian serta akses yang lebih baik ke pasar dapat membantu meningkatkan konstribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) dan menciptakan lapangan kerja yang kreatif.
"Untuk mencapai pertumbuhan sebesar 8 persen per tahun tidaklah mudah. Ini akan menjadi tantangan besar bagi pemerintah selanjutnya," tegasnya.
Gekrafs yakin Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih akan sangat teliti menyusun kabinetnya sehingga para menteri yang akan mendapatkan Amanah mempunyai kemampuan dan pengalaman dibidangnya
"Dengan kombinasi strategi yang tepat, termasuk reformasi struktural, investasi yang kuat dalam pengembangan manusia dan infrastruktur, serta dukungan kebijakan yang konsisten," tegasnya.
(maf)