BNPB Sebut 1 Januari-1 Juli 2024 Hampir 1.000 Bencana Melanda Indonesia

Selasa, 02 Juli 2024 - 07:17 WIB
loading...
BNPB Sebut 1 Januari-1...
BNPB melaporkan hampir 1.000 bencana melanda sejumlah wilayah di Indonesia per periode 1 Januari hingga 1 Juli 2024. Foto/BNPB
A A A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan hampir 1.000 kejadian bencana melanda sejumlah wilayah di Indonesia per periode 1 Januari hingga 1 Juli 2024. Hal ini dikatakan oleh Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.

"Gambaran bencana Indonesia dari 1 Januari hingga 1 Juli, jadi ada satu semester pertama sudah kita lewati dengan hampir 1.000 kali bencana, 960 kali bencana pada tepatnya," kata Abdul Muhari dalam Disaster Briefing, dikutip Selasa (2/7/2024).

Pada kesempatan itu, Aam sapaan Abdul Muhari mengatakan meskipun saat ini Indonesia sudah ada di musim kemarau tetapi mayoritas atau pada umumnya kejadian bencana masih pada hidrometeorologi basah.



"Sehingga memang nanti juga kewaspadaan daerah-daerah di fase awal La Nina. Karena meskipun sekali lagi kita ada di musim kemarau tetap banjir, longsor sangat dominan meski tentu saja kita tidak boleh melepaskan kewaspadaan kita terhadap kekeringan," ujarnya.

Lebih lanjut Aam mengatakan, ada lima provinsi yang menyumbangkan kejadian terbanyak selama enam bulan di tahun 2024 kali ini. Lima provinsi tersebut yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.

“Dan di semester pertama 2024 ini, kita perhatikan lima provinsi dengan penyumbang kejadian bencana paling tinggi di Indonesia itu adalah tentu saja Jawa, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, kemudian Sulawesi Selatan ini juga biasanya itu juga penyumbang kejadian bencana tertinggi," ujar Aam.

“Tetapi ada satu provinsi kemudian juga signifikan yaitu Sulawesi Tengah. Sulawesi Tengah biasanya kita mengenalnya dengan bencana geologi, gempa, likuifaksi, tsunami, tapi dalam semester pertama 2024 ini, Sulawesi Tengah termasuk paling sering kejadian banjir, tanah longsor, dan banjir bandang, ini juga menjadi harus menjadi kewaspadaan kita,” tambahnya.

Aam pun mengatakan, dari informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), saat ini Indonesia sudah kembali masuk musim La Nina. Oleh karena itu, masyarakat diminta waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi basah.

"Dan sekali lagi kita menurut rilis yang disampaikan, informasi yang disampaikan oleh BMKG kita sudah kembali masuk ke musim basah, musim La Nina," ucapnya.

"Jadi kalau tahun lalu kita ada di El Nino, puncak kekeringan, puncak panas, puncak kemarau, sekarang kita masuk lagi ke musim basah. Artinya meskipun kita ada di musim kemarau kita harus waspada bencana hidrometeorologi basah," sambungnya.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Gempa Bumi M5,3 Guncang...
Gempa Bumi M5,3 Guncang Maluku Malam Ini
BNPB: 5 Orang Tewas...
BNPB: 5 Orang Tewas Akibat Longsor di Kabupaten Sukabumi
Operasi Modifikasi Cuaca...
Operasi Modifikasi Cuaca Diperpanjang, 22 Ton Garam Telah Ditabur di Langit Jawa Barat
BNPB Lanjutkan Operasi...
BNPB Lanjutkan Operasi Modifikasi Cuaca Kurangi Intensitas Hujan Jabodetabek
Atasi Banjir di Jabodetabek,...
Atasi Banjir di Jabodetabek, BNPB Akan Gelar Operasi Modifikasi Cuaca hingga 8 Maret
Banjir Rendam 3 Kabupaten...
Banjir Rendam 3 Kabupaten di Sumatera Barat, BNPB: Ratusan Keluarga Mengungsi
Anggaran BNPB Dipotong...
Anggaran BNPB Dipotong Rp470,9 Miliar, Penanganan Bencana Terganggu?
Efisiensi Anggaran,...
Efisiensi Anggaran, BMKG Fokus Beli Alat Baru untuk Deteksi Bencana
Hadapi Tantangan Global,...
Hadapi Tantangan Global, Warga Diimbau Sadar Risiko Bencana, Kesehatan, hingga Krisis
Rekomendasi
Ifan Seventeen Tegaskan...
Ifan Seventeen Tegaskan Keseriusannya Pimpin PT PFN: Amanah Besar
Market Value Mees Hilgers...
Market Value Mees Hilgers Kalahkan Seluruh Skuad Timnas Malaysia dan Thailand
Buku Harian Putri Diana...
Buku Harian Putri Diana Ungkap Pernikahannya dengan Raja Charles III Penuh Penderitaan
Berita Terkini
Pakar Hukum Pidana Soroti...
Pakar Hukum Pidana Soroti Potensi Overpenalization dalam Gugatan PT Timah ke MK
34 menit yang lalu
KPK Imbau Penyelenggara...
KPK Imbau Penyelenggara Negara Tolak Gratifikasi Jelang Lebaran, Bisa Lapor ke Sini
42 menit yang lalu
Momen Anies Bukber di...
Momen Anies Bukber di Kediaman JK: Menyerap Kebijaksanaan dari Seorang Mentor
1 jam yang lalu
Revisi UU TNI Dibahas...
Revisi UU TNI Dibahas di Hotel Mewah, Panja Ungkap Perdebatan Sengit soal Usia Pensiun Prajurit
2 jam yang lalu
PT Timah Gugat UU Tipikor...
PT Timah Gugat UU Tipikor Terkait Vonis Ganti Rugi, Pakar Hukum: Kontraproduktif
2 jam yang lalu
Deretan Jenderal Polisi...
Deretan Jenderal Polisi Baru Pascamutasi Polri Besar-besaran Maret 2025
2 jam yang lalu
Infografis
Harga BBM Pertamina...
Harga BBM Pertamina Resmi Turun Lagi per 1 Oktober 2024
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved