Denny JA: Terbukti Quick Count Lembaga Survei Akurat

Selasa, 21 Mei 2019 - 19:18 WIB
Denny JA: Terbukti Quick Count Lembaga Survei Akurat
Denny JA: Terbukti Quick Count Lembaga Survei Akurat
A A A
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah merampungkan proses rekapitulasi suara Pemilu 2019.Hasilnya, pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul dari pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Pemilu 2019 hingga Senin (20/5/2019) malam.
KPU menyebut jumlah suara sah nasional 154.257.601. Jumlah suara sah pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin 85.607.362 atau 55,50% dari total suara sah nasional.
Jumlah suara sah pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 68.650.239 suara atau 44,50% dari total suara sah nasional.

Mengacu pada hasil survei hitung cepat (quick count) pasca pencoblosan 17 April 2019 lalu, dari semua hitung cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei, semua terbukti benar bahwa Jokowi-Ma'ruf meraih kemenangan.

Namun, hasil hitung cepat Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA paling mendekati hasil hitung manual KPU.

"Alhamdulilah, terbukti semua quick count lembaga survei akurat soal Jokowi menang. Saya lebih bersyukur lagi, quick count LSI Denny JA memiliki selisih terkecil dibandingkan hasil final real count KPU," ujar Denny JA, Direktur Eksekutif LSI Denny JA dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/5/2019).

Pada hari pencoblosan, 17 April 2019, ada sebelas lembaga survei yang mengumum quick count, mulai dari LSI Denny JA, SMRC, Polltracking, Indikator, Indobarometer, Charta Politica, Cyrus-CSIS, Median, Litbang Kompas, hingga Vox Pol Center. Semua quick count mengumumkan kemenangan Jokowi di angka yang beragam.

LSI Denny JA menunjukkan selisih paling kecil dibandingkan real count KPU dalam Pilpres 2019 sekitar 0,12%. Selisih terbesar dari Kedai Kopi sekitar 2,08%.

"Ini bukan rekor terbaik LSI. Di tahun 2010, LSI pernah memperoleh rekor MURI karena selisih quick count di Sumbawa NTB, 2010 adalah 0,00 persen. Alias hasil quick count sama persis dibanding hasil KPUD 14 hari kemudian," tutur Denny JA.

Dijelaskan, hasil ini menunjukkan ilmu pengetahuan dapat membantu mengetahui hasil pemilu yang diikuti 250 juta populasi dengan begitu cepat."Hanya dalam waktu tiga jam setelah TPS ditutup, quick count membantu tahu siapa yang menang. Terbukti hasil quick count menyerupai hasil real count sebulan kemudian," paparnya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2212 seconds (0.1#10.140)