Akun dan Media Kritis Diretas, Guru Besar UI: Humas Pemerintah Tak Jalan

Sabtu, 22 Agustus 2020 - 12:14 WIB
loading...
Akun dan Media Kritis...
Tampilan situs web Tempo.co ketika dalam perbaikan tak lama setelah diretas. Foto/tangkapan layar
A A A
JAKARTA - Peretasan akun media sosial para tokoh, ulama, aktivis hingga situs web media konvensional marak terjadi bekalangan ini. Situasi tersebut membuat banyak kalangan khawatir tentang terhadap masa depan demokrasi di Indonesia.

Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia Ibnu Hamad mengatakan perlunya meluruskan cara berpikir masyarakat luas, terutama kalangan hacker itu sendiri. Sebagai negara yang menganut sistem demokrasi sebagaimana dinyatakan UUD 1945, salah satu mekanismenya adalah kritik.

Akun dan Media Kritis Diretas, Guru Besar UI: Humas Pemerintah Tak Jalan

Tampilan situs Tempo.co saat masih dikendalikan peretas. Foto/tangkapan layar

"Para peretas itu salah mencerna arti kritik terutama yang dilakukan oleh media, termasuk yang dilakukan akademisi bahwa kritik itu adalah partner konstruktif pemeritahan demokratif," ujar Ibnu dalam diskusi daring, Sabtu (22/8/2020).

(Baca: Bayar Buzzer-Influencer Rp90 Miliar, PKS: Prioritas Anggaran Pemerintah Lemah)

Menurut Ibnu, dalam konteks ini ada kealpaan juga dari humas pemerintahan. Bila ada kritik atau pernyataan tokoh, aktivis hingga media soal kinerja pemerintah, yang seharusnya menjawab adalah humas pemerintah sendiri, bukan dengan serangan melalui media sosial.

"Saya menilai humas pemerintah gak jalan. Humas pemerintah menggunakan medsos itu sebagai alat saja. Padahal yang melaksanakan semestinya humas kalau pemerintah dikritik," jelasnya.

(Baca: Demokrat: Jangan Salahkan Pemerintah Dianggap Lebih Pentingkan Citra)

Ibnu juga menjelaskan bahwa kritik yang berasal dari media merupakan sebuah pengungkapan sebuah fakta atau memperlihatkan duduk perkara dari prespektif media. "Jadi mestinya kalo peretas ini menganggap pengungkapan fakta oleh pengkritik itu tidak pas tunjukan saja dimana gak pas nya begitu, apa salahnya," jelasnya.

"Kan dalam demokrasi berlaku fakta dijawab dengan fakta, data dibalas data. Dengan begitu justru duduk perkaranya direspons dengan duduk perkara sehingga menjanjikan kesehatan berfikir, kesehatan perilaku politik, kesehatan bersosial. Saya kira ini yang perlu diluruskan cara berfikir dari orang yang suka meretas ini," tuturnya.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Website Perludem Diretas...
Website Perludem Diretas Jadi Situs Judi Online
Makin Dekat dengan Masyarakat,...
Makin Dekat dengan Masyarakat, BIN Luncurkan Akun Medsos Resmi
LPEM UI Minta Penertiban...
LPEM UI Minta Penertiban Kawasan Hutan Tidak Membabi Buta
Website Kejaksaan Diduga...
Website Kejaksaan Diduga Diretas, Kapuspenkum Kejagung Buka Suara
Istana Bikin Akun Instagram...
Istana Bikin Akun Instagram Resmi Presiden Prabowo, Ini Namanya
Di Tengah Isu Pertemuan...
Di Tengah Isu Pertemuan dengan Prabowo, Megawati Hadiri Sidang Promosi Doktor Hasto di UI
Ketum IKA Notariat UI...
Ketum IKA Notariat UI Tegaskan Pemimpin Bukanlah Penguasa
Bareskrim Gandeng BSSN...
Bareskrim Gandeng BSSN Usut Kebocoran 6 Juta Data NPWP
Guru Honorer di Jatim...
Guru Honorer di Jatim Bobol Sistem BKN dan Jual Data Elektronik
Rekomendasi
KIKO Season 4 Episode...
KIKO Season 4 Episode Quirky Capsule, Minggu 4 Mei 2025 Jam 06.15 Pagi di RCTI
Sabuk WBO Sebastian...
Sabuk WBO Sebastian Fundora Resmi Dicopot Buntut Rematch Lawan Tim Tszyu
Tahun Ini Haji Akbar,...
Tahun Ini Haji Akbar, Mengapa dan Apa Alasannya?
Berita Terkini
Angga Raka Prabowo Dianggap...
Angga Raka Prabowo Dianggap Layak Jadi Pengganti Hasan Nasbi, Ini Alasannya
38 menit yang lalu
Zarof Ricar Tersangka...
Zarof Ricar Tersangka TPPU, Pakar: Buka Jalan Pengusutan Mafia Peradilan Rp1 Triliun
1 jam yang lalu
Website Perludem Diretas...
Website Perludem Diretas Jadi Situs Judi Online
2 jam yang lalu
Prabowo Dukung RUU Perampasan...
Prabowo Dukung RUU Perampasan Aset, Golkar Dorong Pembahasannya Dipercepat
2 jam yang lalu
Bareskrim Polri Sita...
Bareskrim Polri Sita Uang Rp61 Miliar dari 164 Rekening Penampungan Judi Online
4 jam yang lalu
Profil Rizal Fadhillah,...
Profil Rizal Fadhillah, Sosok yang Dilaporkan Jokowi Terkait Kasus Ijazah Palsu
4 jam yang lalu
Infografis
Ayatollah Khamenei Luncurkan...
Ayatollah Khamenei Luncurkan Akun Media Sosial Berbahasa Ibrani
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved