Rentetan Gunungapi Erupsi Sejak Awal 2024, BNPB Imbau Tetap Waspada dan Jangan Ceroboh

Jum'at, 28 Juni 2024 - 19:02 WIB
loading...
Rentetan Gunungapi Erupsi Sejak Awal 2024, BNPB Imbau Tetap Waspada dan Jangan Ceroboh
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto meminta agar masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaannya sebagai bentuk upaya kesiapsiagaan terhadap bencana erupsi gunungapi. Foto/BNPB
A A A
JAKARTA - Rentetan gunungapi mengalami erupsi sejak awal tahun hingga Juni 2024. Bahkan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan tren kejadian bencana dampak erupsi gunungapi pun meningkat.

Menyikapi dari seluruh rentetan kejadian bencana erupsi gunungapi di Tanah Air dalam semester pertama tahun 2024, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto meminta agar masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaannya sebagai bentuk upaya kesiapsiagaan.



Suharyanto juga meminta agar masyarakat tidak melawan apa yang sudah menjadi kodrat alam dan selalu mengikuti anjuran pemerintah. Dia kemudian mencontohkan bagaimana erupsi Gunungapi Semeru kembali menelan korban jiwa karena masyarakat mengabaikan anjuran pemerintah.

“Gunung Semeru meletus 2021 itu ada 57 meninggal dunia. Meletus lagi 2022 tidak ada yang meninggal karena sudah dievakuasi dan direlokasi. Ada 2.000 KK yang direlokasi. 2023 ada banjir lahar. Ada korban satu keluarga karena sudah direlokasi tapi main-main kembali di rumah lamanya. Cari pasir di situ, tiba-tiba ada banjir bandang lahar hujan,” ungkap Suharyanto saat menghadiri simulasi evakuasi mandiri di kaki Gunung Merapi, Jawa Tengah, Jumat (28/6/2024).

“Kalau kita melawan alam atau melanggar yang sudah digariskan maka ada akibatnya yang harus ditanggung. Ini juga harus disikapi untuk tetap tenang, waspada dan jangan sembrono,” sambungnya.

Kembali ke masyarakat sekitar Gunungapi Merapi, sebelum mengakhiri arahan, Suharyanto menitipkan pesan agar apa yang sudah terbentuk mulai dari pemahaman literasi, kesiapsiagaan dan mitigasi agar tetap dipertahankan dan dilanjutkan.

Sebab, kata Suharyanto, itu yang menjadi dasar utama dari seluruh rangkaian penanganan bencana, sebagaimana yang menjadi arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa upaya pencegahan harus menjadi dasar utama dalam pengurangan risiko bencana di Tanah Air.



“Tadi saya sudah melihat peragaannya. Beberapa kali saya melihat kesiapan masyarakat di Gunungapi Merapi ini saya mohon ini dipertahankan. Karena ini menjadi rujukan bagi masyarakat lain di gunungapi,” pungkas Suharyanto.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0927 seconds (0.1#10.140)
pixels