Riwayat Karier Militer Suryo Prabowo, Jenderal TNI yang Saksikan Merah Putih Berkibar Terakhir di TimTim

Senin, 24 Juni 2024 - 18:22 WIB
loading...
Riwayat Karier Militer Suryo Prabowo, Jenderal TNI yang Saksikan Merah Putih Berkibar Terakhir di TimTim
Letjen TNI Johannes Suryo Prabowo bersama Jenderal Djoko Santoso saat masih aktif bertugas di militer. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Nama Letjen TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo bagi sebagian orang mungkin sudah tidak asing lagi. Ia merupakan salah seorang tokoh militer yang sudah kenyang pengalaman tempur di medan operasi.

Baru-baru ini, Suryo Prabowo meluncurkan buku berjudul 'Menghantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste'. Buku itu berisikan kisah-kisahnya selama bertugas di Timor Leste yang waktu itu masih bernama Timor Timur.

Sebagaimana diketahui, Suryo Prabowo saat masih aktif di militer memang pernah berdinas di Timor Timur. Ia bahkan menjadi salah satu saksi hidup menjelang momen penyerahan kedaulatan atas Timor Timur.



Lebih jauh, seperti apa sebenarnya sepak terjang Suryo Prabowo saat aktif di militer? Berikut ini riwayat kariernya yang bisa disimak.

Riwayat Karier Militer Suryo Prabowo

Letnan Jenderal TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo merupakan salah seorang purnawirawan perwira tinggi (Pati) TNI Angkatan Darat. Ia dulunya diketahui sebagai lulusan Akademi Militer (Akmil) 1976.

Saat pendidikan, Suryo berasal dari kecabangan Infanteri Kopassus. Menariknya, tentara kelahiran Semarang, 15 Juni 1954 ini sukses keluar sebagai lulusan terbaik dan mendapatkan penghargaan Adhi Makayasa serta Tri Sakti Wiratama.

Saat mengikuti pendidikan di Akmil, Suryo juga pernah mengikuti pertukaran taruna dari RMC (Royal Military College) Duntroon, Australia. Ia sempat mengikuti berbagai pendidikan atau kursus spesialisasi, termasuk Nubika (Nuklir Biologi dan Kimia), penjinakan bahan peledak, dan lainnya.

Lulus dari Akmil 1976, Suryo sempat bertugas sebagai Danton 3 Yonzipur 1/DD (1976-1977). Setelahnya, ia beralih menjadi Danton 1 Yonzipur 1/DD (1977-1979), Pasiops Yonzipur (1979-1981), Danki Yonzipur 1/DD (1981-1984) hingga Pasi 2/Ops Yonzipur 1/DD (1984-1986).

Beberapa waktu berselang, Suryo menjadi Danden Zipur 5/Dam XVII/Trikora (1989-1990). Sempat bertugas sebagai Kazi Kopassus (1991-1992) dan Danyon Zipur 10 (1992-1994), ia kemudian mendapat mandat baru untuk dinas di Timor Timur.

Selama bertugas di Timtim, Suryo dipercaya untuk menempati berbagai jabatan berbeda. Di antaranya seperti Kasiops Korem 164/WD Timor Timur, Kasiintel Korem 164/WD Timor Timur, Kasiter Korem 164/WD Timor Timur, Kepala Staf Korem 164/WD Timor Timur hingga Wadanrem 164/WD Timor Timur.

Pada periode 1998-1999, Suryo juga merangkap jabatan sebagai Sekretaris Pribadi Kasum ABRI. Kemudian, ia beralih menjadi Asintel Danpaspampres pada 2000-2001.

Suryo Prabowo pecah bintang satu ketika ditunjuk menjadi Wakil Komandan Paspampres (2001-2003). Setelahnya, ia menjabat sebagai Dirjianbang Doktrin dan Lingstra Sesko TNI (2003-2004) hingga Kasdam III/Siliwangi (2004-2006)

Kariernya semakin moncer ketika dipercaya menjadi Pangdam I/Bukit Barisan (2006-2007). Kemudian, ia juga berkesempatan untuk menjabat sebagai Pangdam Jaya (2007-2008) hingga Wakil KSAD (2008-2011).

Puncak karier Suryo didapat ketika menjadi Kepala Staf Umum (Kasum) TNI. Posisi ini ditempatinya pada 2011-2012 setelah menggantikan Marsdya Edy Harjoko.

Sepanjang kariernya di militer, Suryo Prabowo sudah kenyang pengalaman. Namun, salah satu momen yang mungkin tidak akan dilupakannya adalah ketika bertugas di Timor Timur.

Sedikit dijelaskan di atas, Suryo Prabowo pernah berdinas di Timtim dan menempati sejumlah jabatan tertentu. Ia bahkan sempat menduduki jabatan sipil sebagai Wakil Gubernur KDH tkt-I Provinsi Timor Timur sebelum dilaksanakan Referendum.

Suryo sendiri menjadi perwira TNI terakhir yang meninggalkan Timor Timur setelah wilayah itu berpisah dari Indonesia. Sebagai tentara yang tersisa di sana, ia juga membawa dan mengemasi bendera Merah Putih di wilayah itu.

Pada sebuah proses penurunan bendera, dilakukan upacara militer sederhana. Upacara tersebut dihadiri perwakilan dari UNTAET dan INTERFET (International Force for East Timor) pada 30 Oktober 1999. Singkatnya, momen itu menjadi akhir kedaulatan Indonesia atas Timor Timur.

Demikianlah ulasan mengenai riwayat karier militer Letjen TNI (Purn) Suryo Prabowo.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1191 seconds (0.1#10.140)
pixels