Haidar Alwi Imbau Semua Pihak Berpartisipasi Jaga Stabilitas Nilai Tukar Rupiah

Selasa, 18 Juni 2024 - 12:00 WIB
loading...
Haidar Alwi Imbau Semua Pihak Berpartisipasi Jaga Stabilitas Nilai Tukar Rupiah
Semua pihak diimbau berpartisipasi menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat. Foto: Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI) R Haidar Alwi mengimbau semua pihak ikut berpartisipasi menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat. Pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar telah berlangsung sejak awal tahun di tengah ketidakpastian global.

Bahkan, pada akhir perdagangan pekan lalu, Rupiah sempat menyentuh level Rp16.400 sebelum akhirnya ditutup pada posisi Rp16.395 per Dolar.

"Mari kita sama-sama berpartisipasi mendukung kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah. Jangan malah memperkeruh situasi dengan isu-isu yang tidak bertanggung jawab," ujar Haidar Alwi, Senin (17/6/2024).

Menurut dia, nilai tukar Rupiah tidak hanya dipengaruhi faktor eksternal tapi juga dipengaruhi faktor internal. Faktor eksternalnya yakni inflasi Amerika Serikat yang alih-alih menunjukkan penurunan justru meningkat hingga 3,48 persen.

Selain itu, bank sentral Amerika Serikat The Fed juga tidak menurunkan suku bunganya seperti rencana awal pada kuartal dua dan tiga tahun ini.

Sedangkan, faktor internalnya yaitu isu yang merebak dalam sebuah negara dapat menjadi salah satu penyebab pergolakan nilai tukar mata uang.

"Misalnya, isu positif di negara tersebut dapat memberikan gambaran stabilitas dan kondusivitas yang baik. Tentunya, hal ini berdampak pada kepercayaan investor terhadap negara tersebut," katanya.

"Sebaliknya, jika sebuah negara memiliki kondisi yang tidak stabil, maka investor juga akan berpikir dua kali untuk menanamkan modal karena situasi ini dapat berpengaruh pada nilai kurs valuta asing," sambung Haidar Alwi.

Saat ini, pemerintah sedang berupaya memperbaiki kegiatan ekspor-impor untuk mengendalikan laju inflasi dan menjaga keseimbangan neraca perdagangan.

Sementara, Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam mengoordinasikan berbagai sektor makro ekonomi.

"Perlu koordinasi yang berkesinambungan antara lembaga pemerintah dan lembaga keuangan agar tercipta suatu kebijakan yang tepat. Dengan koordinasi yang tepat akan memberi dampak cukup baik untuk meredam faktor eksternal yang mempengaruhi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar," ujar Haidar Alwi.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1636 seconds (0.1#10.140)
pixels