Surat Suara Tercoblos, Kubu Prabowo: Ini Indikasi Kecurangan Sistematis

Kamis, 11 April 2019 - 19:25 WIB
Surat Suara Tercoblos, Kubu Prabowo: Ini Indikasi Kecurangan Sistematis
Surat Suara Tercoblos, Kubu Prabowo: Ini Indikasi Kecurangan Sistematis
A A A
JAKARTA - Dugaan surat suara untuk Pemilu 2019 yang telah tercoblos di Bandar Baru Bangi, Malaysia dinilai mengindikasikan adanya kecurangan yang sistematis. Maka itu, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Suhud Aliyudin mengkritisi video yang beredar tentang tercoblosnya surat suara di Malaysia.

"Jelas ini indikasi adanya kecurangan sistematis," ujar Suhud Aliyudin dihubungi wartawan, Kamis (11/4/2019).

(Baca juga: Soal Surat Suara Tercoblos, TKN: Sebuah Desain Delegitimasi Penyelenggara Pemilu)
Adapun video itu pertama kali diunggah oleh mantan Kasum TNI JS Prabowo melalui akun Twitter @marerteman. Dari video yang beredar itu, diketahui surat suara untuk Pilpres 2019 telah tercoblos pada gambar Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin, dan lembar surat suara untuk Caleg Partai Nasdem juga sudah tercoblos.

"Tak hanya harus disetop, namun pihak-pihak terkait, KPU dan Bawaslu, harus menyelidiki penemuan kertas suara tercoblos ini," kata Suhud yang juga sebagai Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Dia mengatakan pola kecurangan di pemilu luar negeri sudah umum diketahui dan biasanya melibatkan caleg atau partai yang memiliki akses kekuasaan di Kedutaan Besar (Kedubes) di negara tersebut dan pihak-pihak oknum penyelenggara.

Suhud melanjutkan dari kertas tercoblos itu dapat ditelusuri pihak-pihak mana saja yang terlibat dalam praktik kecurangan itu. "Adakah kaitan dari nama caleg dan partai yang dicoblos di kertas suara itu dan pejabat yang saat ini duduk sebagai duta besar di sana," tuturnya.

Pihaknya pun berharap, tindakan tegas diberikan jika kecurangan pemilu itu terbukti nantinya. "Kami harap jika terbukti ada praktik kecurangan, maka harus ada tindakan tegas terhadap partai atau caleg, dan pihak-pihak yang terlibat dalam praktik kecurangan tersebut," tutupnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8249 seconds (0.1#10.140)