Upaya Hanura Bikin Politik Tanpa Mahar di Pilkada Serentak 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Partai Hanura menolak praktik mahar politik dalam seleksi calon kepala daerah untuk Pilkada Serentak 2024. Pasalnya, politik transaksional dianggap merongrong integritas partai.
Sekretaris Jenderal Partai Hanura Benny Rhamdani mengungkapkan ada berbagai cara dilakukan untuk politik transaksional tersebut. Bahkan, bukan tidak mungkin ada sejumlah oknum yang mengaku kenal dengan unsur pimpinan partai dan menjanjikan rekomendasi Hanura.
"Saya sebut itu sebagai penipu. Hati-hati dengan penipuan ini, mereka bahkan bisa saja mengaku kenal dengan Ketua Umum Partai Hanura (Oesman Sapta Odang atau OSO, red) dan pengurus lain," ujar Benny dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (11/6/2024).
Pihaknya sudah mendeteksi upaya-upaya oknum yang mencoba menghubungi petinggi Partai Hanura dengan menawarkan jalur khusus melalui mahar politik. “Kami melarang pertemuan di luar Kantor DPP untuk membahas calon pilkada. Kami pantau ada yang mulai berupaya memainkan mahar politik, tapi terus kami halau," tuturnya.
Dia pun mengingatkan masyarakat untuk waspada pada pihak-pihak yang mengklaim punya akses khusus ke OSO untuk mendapatkan restu pencalonan di pilkada. "Jangan percaya pada orang-orang yang mengaku dekat dengan Ketua Umum Hanura dan dapat memberikan restu maju pilkada," imbuhnya.
Adapun seleksi bakal calon kepala daerah untuk Pilkada Serentak 2024 dimulai pada 23 April 2024, dengan pembukaan pendaftaran di seluruh Indonesia oleh DPD dan DPC Partai Hanura. Seleksi dilakukan secara berjenjang dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) hingga Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Tim Penjaringan, Penetapan, dan Pemenangan Pasangan Pusat Hanura hingga sekarang sudah menerima sejumlah bakal calon kepala daerah. Ini rincian bakal calon yang telah mendapat rekomendasi:
Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur:
- 57 Bakal Calon Gubernur
- 13 Bakal Calon Wakil Gubernur
- 3 Bakal Calon mendaftar untuk dua posisi
- 2 Pasangan Bakal Calon berpasangan
Total 73 bakal calon telah menerima rekomendasi.
Sekretaris Jenderal Partai Hanura Benny Rhamdani mengungkapkan ada berbagai cara dilakukan untuk politik transaksional tersebut. Bahkan, bukan tidak mungkin ada sejumlah oknum yang mengaku kenal dengan unsur pimpinan partai dan menjanjikan rekomendasi Hanura.
"Saya sebut itu sebagai penipu. Hati-hati dengan penipuan ini, mereka bahkan bisa saja mengaku kenal dengan Ketua Umum Partai Hanura (Oesman Sapta Odang atau OSO, red) dan pengurus lain," ujar Benny dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (11/6/2024).
Baca Juga
Pihaknya sudah mendeteksi upaya-upaya oknum yang mencoba menghubungi petinggi Partai Hanura dengan menawarkan jalur khusus melalui mahar politik. “Kami melarang pertemuan di luar Kantor DPP untuk membahas calon pilkada. Kami pantau ada yang mulai berupaya memainkan mahar politik, tapi terus kami halau," tuturnya.
Dia pun mengingatkan masyarakat untuk waspada pada pihak-pihak yang mengklaim punya akses khusus ke OSO untuk mendapatkan restu pencalonan di pilkada. "Jangan percaya pada orang-orang yang mengaku dekat dengan Ketua Umum Hanura dan dapat memberikan restu maju pilkada," imbuhnya.
Adapun seleksi bakal calon kepala daerah untuk Pilkada Serentak 2024 dimulai pada 23 April 2024, dengan pembukaan pendaftaran di seluruh Indonesia oleh DPD dan DPC Partai Hanura. Seleksi dilakukan secara berjenjang dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) hingga Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Tim Penjaringan, Penetapan, dan Pemenangan Pasangan Pusat Hanura hingga sekarang sudah menerima sejumlah bakal calon kepala daerah. Ini rincian bakal calon yang telah mendapat rekomendasi:
Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur:
- 57 Bakal Calon Gubernur
- 13 Bakal Calon Wakil Gubernur
- 3 Bakal Calon mendaftar untuk dua posisi
- 2 Pasangan Bakal Calon berpasangan
Total 73 bakal calon telah menerima rekomendasi.