BMKG Keluarkan Prakiraan Hilal, Iduladha Berpotensi Serentak

Selasa, 04 Juni 2024 - 20:07 WIB
loading...
A A A
Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan konjungsi terjadi setelah Matahari terbenam tanggal 6 Juni 2024 di wilayah Indonesia.

BMKG menjelaskan secara astronomis pelaksanaan rukyat Hilal penentu awal bulan Zulhijah 1445 H bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuannya adalah setelah Matahari terbenam tanggal 6 Juni 2024 bagi yang di tempatnya konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam dan tanggal 7 Juni 2024 bagi yang konjungsinya terjadi setelah Matahari terbenam.

Sementara, kata BMKG, bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan Zulhijah 1445 H, perlu diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat Matahari terbenam tanggal 6 dan 7 Juni 2024 tersebut.

BMKG melaporkan ketinggian hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 6 Juni 2024, berkisar antara -5,14 derajat di Merauke, Papua sampai dengan -1,57 derajat di Sabang, Aceh. Ketinggian Hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 7 Juni 2024, berkisar antara 7,27 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 10,69 derajat di Sabang, Aceh.

Artinya, dari prediksi BMKG maka pada tanggal 7 Juni 2024 ketinggian hilal telah melebihi kriteria yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

Sehingga, jika dilihat dari prediksi BMKG maka tanggal 1 Zulhijah akan jatuh pada 8 Juni, yang artinya tanggal 10 Zulhijah yang merupakan Hari Raya Iduladha akan berpotensi serentak jatuh pada 17 Juni 2024.
(maf)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2137 seconds (0.1#10.140)