Polri Minta Barter Chaowalit Thongduan dengan Fredy Pratama

Minggu, 02 Juni 2024 - 21:59 WIB
loading...
Polri Minta Barter Chaowalit...
Buronan Thailand Chaowalit Thongduan alias Pang Na-Node alias Sulaiman ditangkap Polri di sebuah apartemen kawasan Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Kamis (30/5/2024). Foto/Irfan Maruf
A A A
JAKARTA - Buronan Thailand Chaowalit Thongduan alias Pang Na-Node alias Sulaiman ditangkap Polri di sebuah apartemen kawasan Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Kamis (30/5/2024). Polri meminta Thailand juga membantu menangkap buronan Fredy Pratama.

Fredy Pratama merupakan gembong narkoba kelas internasional yang tengah diburu oleh Bareskrim Polri. Sejauh ini, Fredy Pratama disebut tengah bersembunyi di hutan Thailand.

Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Brigjen Mukti Juharsa menyampaikan bahwa Chaowalit yang merupakan bos narkoba sekaligus buronan kelas satu di Thailand itu memiliki nilai yang sama dengan Fredy Pratama asal Indonesia.





"Kita kan join nih. Ada Budi, ada balaslah. Ada ubi ada talas. Kita juga minta demikian dong. Dia kan gembong besar. Ya saling tukar aja. Barter. Itu yang kita inginkan," kata Mukti di Bareskrim Polri, Jakarta, Minggu (2/6/2024).

Dia menambahkan, sejauh ini pihaknya masih mendalami keterlibatan jaringan yang sama antara Fredy dengan Chaowalit. Namun demikian, Mukti memastikan bahwa buron Thailand itu tidak mengedarkan narkoba di Indonesia.

Dia mengatakan Fredy Pratama saat ini berlokasi di perbatasan antara Thailand dan Burma. Oleh karenanya, pihak Bareskrim bakal segera memberangkatkan tim untuk menangkap Fredy. "Di perbatasan antara Thailand dan Burma," pungkasnya.

Sebelumnya, Bareskrim dan kepolisian Thailand telah sepakat soal penanganan perkara tindak pidana pencucian uang (TPPU) istri Fredy Pratama. Khusus TPPU akan diproses oleh Polisi Thailand, sedangkan Fredy Pratama akan diserahkan ke Indonesia.

Menurut Mukti, langkah memiskinkan keluarga Fredy Pratama menjadi salah satu upaya agar Fredy Pratama terdesak dan tidak memiliki dukungan finansial lagi, sehingga memudahkan penangkapan.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0967 seconds (0.1#10.140)