Muzani Ungkap 2 Tugas Utama Penguasa: Menjaga Rasa Aman dan Memberi Makan

Selasa, 21 Mei 2024 - 15:38 WIB
loading...
Muzani Ungkap 2 Tugas...
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan dua tugas utama penguasa. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menghadiri seminar Kebangkitan Nasional bertema 'Peran dan Kontribusi Umat Islam dalam Program Transformasi Bangsa Indonesia Presiden Terpilih Prabowo Subianto' di Bandung, Selasa (21/5/2024). Muzani mengungkapkan dua tugas utama penguasa.

"Itulah dua pokok tugas utama penguasa. Menjaga rasa aman dan memberi makan dan menyediakan lapangan pekerjaan bagi rakyatnya," kata Muzani.

Di sisi lain, Muzani menilai bahwa setiap elemen dan pemimpin bangsa juga harus mengesampingkan egonya masing-masing, dan mengedepankan persatuan demi Indonesia.



"Indonesia adalah negara yang sangat plural. Keberagaman dalam Bhineka Tunggal Ika dan Pancasila menjadi landasan dalam kita bernegara. Itu sebabnya persatuan dan kesatuan adalah syarat dan kunci utama menuju pembangunan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera," katanya.

Menurut Muzani, sejak zaman kemerdekaan hingga Orde Lama dan Orde Baru, para pemimpin bangsa Indonesia memiliki semangat persatuan dan kesatuan yang sangat kuat. Itu terbukti dari banyaknya upaya menggagalkan Indonesia menjadi negara merdeka dan mandiri.

"Kita lihat bagaimana agresi militer dilakukan Belanda dan Inggris pada November usai Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya 17 Agustus 1945. Dan upaya-upaya penggagalan itu terus terjadi hingga berakhirnya Orde Lama dan dimulainya Orde Baru hingga zaman reformasi Indonesia tetap bersatu sebagai suatu bangsa," ujar Wakil Ketua MPR itu.

Muzani mengatakan, hal tersebut yang mendasari Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk memimpin Indonesia ke depan, yakni persatuan. "Inilah yang disadarkan oleh Pak Prabowo bahwa negeri ini akan bersatu jika para pemimpinnya bersatu," imbuhnya.

Dia berpendapat bahwa untuk bersatu rukun atau duduk bareng bukan suatu hal yang mudah. "Harus ada perasaan pribadi yang dikorbankan, harus ada ketersinggungan yang dikorbankan, agenda pribadi yang dikorbankan, bahkan terkadang harus mengorbankan harga diri, dengan begitu kita bisa bersatu," pungkasnya.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1440 seconds (0.1#10.140)