Tribute to Akbar Tandjung, Penghormatan untuk Maestro Aktivis Indonesia

Senin, 20 Mei 2024 - 15:02 WIB
loading...
Tribute to Akbar Tandjung,...
Forum Aktivis Nasional (FAN) menggelar acara Tribute to Akbar Tandjung di Gedung MPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (19/5/2024). FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Forum Aktivis Nasional (FAN) menggelar acara "Tribute to Akbar Tandjung " di Gedung MPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (19/5/2024). Acara tersebut digelar sebagai penghormatan untuk maestro aktivis Indonesia.

Kegiatan yang digagas tokoh Maruarar Sirait, Bursah Zarnubi, Angelius Wake Kako, dan para aktivis lainnya memberikan penghargaan kepada politikus senior Partai Golkar Akbar Tandjung. Kiprah Akbar dianggap sangat besar dalam mengkader kaum muda Indonesia.

Maruarar Sirait atau yang akrab disapa Ara mengungkapkan, Akbar Tandjung adalah tokoh inspirasi anak muda dan para aktivis. Bahkan, Akbar bukan hanya dikenal sebagai tokoh HMI tapi tokoh semua aktivis lintas organisasi.



"Semua hormat kepada Bang Akbar sebagai tokoh aktivis lintas generasi dan menjadi inspirasi para aktivis. Acara ini merupakan wujud apresiasi terhadap peran Akbar Tandjung dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda di Indonesia," kata Ara.

Mantan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini berpendapat, Akbar Tandjung telah memberikan perhatian dan dukungan yang besar dalam kaderisasi para aktivis nasional. Ara menceritakan pengalaman pribadinya terkait dukungan yang diberikan oleh Akbar Tandjung sebagai seorang senior.

Ketua Umum Forum Aktivis Nasional (FAN) Bursah Zarnubi mengaku bangga bisa menjadi bagian dalam kegiatan tersebut. Bursah mengenal dekat Akbar Tandjung saat sama-sama menjadi aktivis. Dia juga menjelaskan perihal kegiatan tersebut.

"Saat itu kita berpikir mau dibawa ke mana Forum Aktivis Nasional. Tiba-tiba Maruarar Sirait nyeletuk, eh, nanti program pertama kita menyematkan penghormatan (tribute to) Akbar Tandjung, Maestro Aktivis Indonesia. Dengan senang hati Qodari, Alumni HMI, menyambut program ini. Sebagai alumni HMI, saya juga bangga karena yang mengusulkan ini dari Ara sebagai aktivis GMKI," ungkapnya.

Maka itu, para pendiri FAN lainnya sepakat dan antusias menyambut pencanangan program ini sebagai program pertama FAN. "Dan kami semua bangga Akbar Tandjung ditempatkan secara terhormat oleh Forum Aktivis Nasional. Dan secara kebetulan FAN ini didirikan oleh kumpulan para aktivis berlatar belakang Kelompok Cipayung Plus," katanya.

Bursah mengatakan, Akbar adalah salah satu tokoh di balik pendirian Kelompok Cipayung ini. "Cipayung, menunjuk sebuah tempat ke arah Puncak, di mana Akbar Tandjung (Ketum PB HMI), Suryadi (Ketum GMNI), Binsar Sianipar (Ketum GMKI), dan Chris Siner Key Timu (Ketum PMKRI), sering berkumpul. Di Cipayung ini, mereka rutin diskusi membicarakan berbagai persoalan bangsa, masalah-masalah kepemudaan dan mahasiswa," imbuhnya.

Lebih lanjut Bursah mengatakan bahwa Akbar banyak mempengaruhi pandangan generasi muda dalam konteks memoderasi pemikiran anak-anak muda untuk memajukan demokrasi dan faham kebangsaan. Karena itu, ia mendirikan Institute Akbar Tandjung.

Pesertanya berasal dari anak-anak muda Kelompok Cipayung. Ini membuktikan bahwa Akbar aktor sekaligus maestro yang tak henti-hentinya membimbing dan mengkader adik-adiknya.

Melihat peran Akbar ini, kami pastikan, ia salah satu tokoh yang mempengaruhi jalannya sejarah mahasiswa dan kepemudaan, setidaknya 50 tahun terakhir, sejak deklarasi Kelompok Cipayung 1972, terutama pengembangan pemikiran kebangsaan dan demokrasi di kalangan generasi muda. "Kami memilih Akbar sebagai Maestro bukan saja karena keterkenalannya, keramahannya, dan kedermawannya saja," ujarnya.

Ketua Panitia Angelius Wake Kako menyampaikan, Akbar Tandjung menjadi inspirasi semua anak muda khususnya mahasiswa dalam pengerakan. Bahkan, Akbar dinilai telah memberikan perhatian dan dukungan yang besar dalam kaderisasi para aktivis nasional.

Angelo yang juga merupakan anggota DPD dari Dapil NTT, mengakui pengalaman pribadinya terkait dukungan yang diberikan oleh Akbar Tandjung sebagai seorang senior. Dia mengungkapkan bahwa saat menjadi Ketua PMKRI Cabang Ende pada awal 2013, Akbar Tandjung mengunjungi Ende dan memberikan wejangan kepada para aktivis muda, termasuk dirinya.

“Pak Akbar memberikan peneguhan bahwa sebagai pemimpin organisasi di daerah, kita memiliki peluang yang sama untuk menjadi pemimpin nasional seperti rekan-rekan aktivis di Ibu Kota Jakarta,” kata Angelo.

Angelo juga menyampaikan bahwa perhatian dan dukungan dari Akbar Tandjung masih dirasakannya ketika menjabat sebagai Ketua PMKRI tingkat nasional pada periode 2016-2018. "Akhirnya, saya sangat berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada saya untuk menjadi Ketua Panitia 'Tribute to Akbar Tandjung'. Ini merupakan kesempatan bagi saya secara pribadi untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada beliau," ungkap Angelo.

Acara tersebut dihadiri oleh para Aktivis Cipayung Nasional dan mantan Ketua Umum, antara lain politikus senior Theo Sambuaga, Muhammad Qodari, Ahmad Doli Kurnia, Willem Wandik, Melki Laka Lena, Anas Urbaningrum, Taufik Hidayat, Paulus Januar, Aminuddin Ma'ruf, Twedy Noviadi Ginting, Arief Rosyid, Kartika Nur Rakhman, Chrisman Damanik, Sahat MP Sinurat, Karman BM, Theo Cosner Tambunan, Aminullah Siagian, Munawar Khalil, Mutahdin Sabilli, Ahmad Nawawi, serta para Ketum Cipayung Plus.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2940 seconds (0.1#10.140)