Wajah Baru Masjid Istiqlal yang Merindukan Kunjungan Para Jamaah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Masjid Istiqlal sudah selesai bersolek. Masjid kebanggaan umat Islam Indonesia karya arsitek Friedrich Silaban yang direnovasi sejak Mei 2019 itu tinggal menunggu waktu untuk dibuka lagi, mengobati rindu pengurus dan jamaah untuk beribadah. Rencananya, peresmian Masjid Istiqlal hasil renovasi ini akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.
Wakil Kepala Bidang Penyelenggaraan Peribadatan Masjid Istiqlal Abu Hurairah Abd Salam mengatakan sampai hari ini belum mengetahui jadwal peresmian. Dia mengungkapkan jamaah sudah menanyakan kapan Istiqlal dibuka. Awalnya, Masjid Istiqlal akan dibuka kembali pada saat Idul Adha lalu. Namun, rencana itu diurungkan dan pengelola tidak menggelar salat Idul Adha.
“Sekarang Covid-19 di Jakarta masih merah. Itu salah satu pertimbangan (belum dibuka). Imam besar akan berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta yang punya wilayah, yang akan memberikan pertimbangan yang bagus. Kami jelas (pengelola) Istiqlal rindu kunjungan jamaah,” ujarnya saat dihubungi SINDOnews, Selasa (18/8/2020).
(Baca: Ini Wajah Baru Masjid Istiqlal Setelah Direnovasi, Telan Biaya Rp475 Miliar)
Renovasi masjid yang pertama kali dibuka pada tahun 1978 itu menelan biaya Rp475 miliar. Abu Hurairah menerangkan perubahan paling mendasar adalah sekarang Istiqlal memiliki parkir bawah tanah sebanyak dua lantai. Pinggiran sungai Ciliwung yang melalui area Istiqlal akan dibuat undak-undak seperti bangku di stadion bola.
“Air sungai Ciliwung yang mengalir ke Istiqlal sedang diusahakan agar jernih. Ini dibantu oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Mereka sudah janji. Ada pintu gerbang baru dari arah lapangan banteng,” tuturnya.
Renovasi Masjid Istiqlal menelan biaya Rp475 miliar. Foto: SINDOnews/Isra Triansyah
Abu Hurairah memprediksi itu akan menjadi daya tarik baru bagi pengunjung dan jamaah. Apalagi saat ini sedang tren foto-foto di spot-spot yang unik dan menarik. Untuk bagian dalam tidak banyak perubahan. Awalnya, tempat imam akan diubah bentuknya, seperti hajar aswad. Namun, tidak mendapatkan ijin dari tim cagar budaya.
Sejak awal memang pengelola, arsitek, dan kontraktor sudah diwanti-wanti untuk tidak mengubah terlalu banyak bangunan cagar budaya ini. Desain bangunan harus tetap seperti yang dibuat Friedrich Silaban. Di bagian dua teras raksasa sekarang ditanami tanaman yang merambat dari atas ke bawah. Ini membuat kesan rimbun dan hijau.
(Baca: 100% Selesai Renovasi, Masjid Istiqlal Masih Belum Bisa Gelar Salat Idul Adha)
Lampu-lampu yang digunakan ramah lingkungan dan hemat energi. Ditambah dengan solar sistem. Walaupun Masjid Istiqlal bermandikan cahaya pada malam hari atau ketika ada kegiatan, biaya listriknya bisa ditekan. Abu Hurairah menjelaskan semua marmer dibuat kinclong kembali. Marmer ini merupakan salah satu keistimewaan dari bangunan Masjid Istiqlal.
Marmer yang rusak dan sudah usang diganti. Kontraktor mendatangkan langsung dari Tulangagung, Jawa Timur. Pada pembangunan pertama, marmernya juga berasal dari sana. Setelah renovasi, tidak ada perubahan kapasitas. Istiqlal tetap mampu menampung 200.000 jamaah. Pengelola, menurut Abu Hurairah, saat tengah merancang pola pemeliharaan baru agar gedung dan taman sudah bagus ini tetap baik.
Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar telah melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk membantu pemeliharaan di masa yang akan datang. Pengelolaan taman sudah bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sementara untuk sungai dan segala macamnya, pengelola sudah mengadakan komunikasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
(Baca: Jumlah Sapi Kurban di Masjid Istiqlal Susut 10 Ekor dari Idul Adha 2019)
Abu Hurairah memaparkan kemungkinan anggaran untuk pengelolaan Masjid Istiqlal perlu ditambah. Saat ini, anggarannya sekitar Rp15 miliar untuk setiap tahun. “Untuk kebutuhan sekarang kurang, mesti dinaikkan lagi. Karena untuk tenaga kebersihan dan keamanan itu mesti ditambah lagi. Butuh tenaga tambahan karena dengan yang sekarang enggak bisa. Kalau kami, mengharapkan bisa (naik) dua kali lipat,” jelasnya.
Di luar urusan bangunan dan pemeliharaan, pengelola sudah merancang beberapa kegiatan yang ada pasca Masjid Istiqlal direnovasi. Pertama, akan membentuk Majelis Muzakar. Majelis ini akan mewadahi ulama-ulama terkemuka Indonesia. Nantinya, mereka akan memberikan sumbangan pemikiran kepada pemerintah.
Selain itu, Masjid Istiqlal akan mengadakan pendidikan kader ulama dan hafalan Alquran. “Nanti Istiqlal akan bekerja sama dengan pemerintah provinsi. Mereka yang akan mengutus orang-orang terbaiknya, hafiz dan hafizoh. Nanti (kami) gembleng di Istiqlal,” ujar dia.
Wakil Kepala Bidang Penyelenggaraan Peribadatan Masjid Istiqlal Abu Hurairah Abd Salam mengatakan sampai hari ini belum mengetahui jadwal peresmian. Dia mengungkapkan jamaah sudah menanyakan kapan Istiqlal dibuka. Awalnya, Masjid Istiqlal akan dibuka kembali pada saat Idul Adha lalu. Namun, rencana itu diurungkan dan pengelola tidak menggelar salat Idul Adha.
“Sekarang Covid-19 di Jakarta masih merah. Itu salah satu pertimbangan (belum dibuka). Imam besar akan berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta yang punya wilayah, yang akan memberikan pertimbangan yang bagus. Kami jelas (pengelola) Istiqlal rindu kunjungan jamaah,” ujarnya saat dihubungi SINDOnews, Selasa (18/8/2020).
(Baca: Ini Wajah Baru Masjid Istiqlal Setelah Direnovasi, Telan Biaya Rp475 Miliar)
Renovasi masjid yang pertama kali dibuka pada tahun 1978 itu menelan biaya Rp475 miliar. Abu Hurairah menerangkan perubahan paling mendasar adalah sekarang Istiqlal memiliki parkir bawah tanah sebanyak dua lantai. Pinggiran sungai Ciliwung yang melalui area Istiqlal akan dibuat undak-undak seperti bangku di stadion bola.
“Air sungai Ciliwung yang mengalir ke Istiqlal sedang diusahakan agar jernih. Ini dibantu oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Mereka sudah janji. Ada pintu gerbang baru dari arah lapangan banteng,” tuturnya.
Renovasi Masjid Istiqlal menelan biaya Rp475 miliar. Foto: SINDOnews/Isra Triansyah
Abu Hurairah memprediksi itu akan menjadi daya tarik baru bagi pengunjung dan jamaah. Apalagi saat ini sedang tren foto-foto di spot-spot yang unik dan menarik. Untuk bagian dalam tidak banyak perubahan. Awalnya, tempat imam akan diubah bentuknya, seperti hajar aswad. Namun, tidak mendapatkan ijin dari tim cagar budaya.
Sejak awal memang pengelola, arsitek, dan kontraktor sudah diwanti-wanti untuk tidak mengubah terlalu banyak bangunan cagar budaya ini. Desain bangunan harus tetap seperti yang dibuat Friedrich Silaban. Di bagian dua teras raksasa sekarang ditanami tanaman yang merambat dari atas ke bawah. Ini membuat kesan rimbun dan hijau.
(Baca: 100% Selesai Renovasi, Masjid Istiqlal Masih Belum Bisa Gelar Salat Idul Adha)
Lampu-lampu yang digunakan ramah lingkungan dan hemat energi. Ditambah dengan solar sistem. Walaupun Masjid Istiqlal bermandikan cahaya pada malam hari atau ketika ada kegiatan, biaya listriknya bisa ditekan. Abu Hurairah menjelaskan semua marmer dibuat kinclong kembali. Marmer ini merupakan salah satu keistimewaan dari bangunan Masjid Istiqlal.
Marmer yang rusak dan sudah usang diganti. Kontraktor mendatangkan langsung dari Tulangagung, Jawa Timur. Pada pembangunan pertama, marmernya juga berasal dari sana. Setelah renovasi, tidak ada perubahan kapasitas. Istiqlal tetap mampu menampung 200.000 jamaah. Pengelola, menurut Abu Hurairah, saat tengah merancang pola pemeliharaan baru agar gedung dan taman sudah bagus ini tetap baik.
Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar telah melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk membantu pemeliharaan di masa yang akan datang. Pengelolaan taman sudah bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sementara untuk sungai dan segala macamnya, pengelola sudah mengadakan komunikasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
(Baca: Jumlah Sapi Kurban di Masjid Istiqlal Susut 10 Ekor dari Idul Adha 2019)
Abu Hurairah memaparkan kemungkinan anggaran untuk pengelolaan Masjid Istiqlal perlu ditambah. Saat ini, anggarannya sekitar Rp15 miliar untuk setiap tahun. “Untuk kebutuhan sekarang kurang, mesti dinaikkan lagi. Karena untuk tenaga kebersihan dan keamanan itu mesti ditambah lagi. Butuh tenaga tambahan karena dengan yang sekarang enggak bisa. Kalau kami, mengharapkan bisa (naik) dua kali lipat,” jelasnya.
Di luar urusan bangunan dan pemeliharaan, pengelola sudah merancang beberapa kegiatan yang ada pasca Masjid Istiqlal direnovasi. Pertama, akan membentuk Majelis Muzakar. Majelis ini akan mewadahi ulama-ulama terkemuka Indonesia. Nantinya, mereka akan memberikan sumbangan pemikiran kepada pemerintah.
Selain itu, Masjid Istiqlal akan mengadakan pendidikan kader ulama dan hafalan Alquran. “Nanti Istiqlal akan bekerja sama dengan pemerintah provinsi. Mereka yang akan mengutus orang-orang terbaiknya, hafiz dan hafizoh. Nanti (kami) gembleng di Istiqlal,” ujar dia.
(muh)