Orang-orang BPN Ditangkap, Kubu Prabowo-Sandi Merasa Digerus
A
A
A
JAKARTA - Kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno merasa digerus satu persatu. Sebab, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Slamet Ma'arif dan Juru Kampanye Nasional Ahmad Dhani Prasetyo dianggap orang yang berpotensi mendulang suara.
"Sekarang sudah mulai bahwa orang-orang yang berpotensi mendulang suara di lingkaran BPN sudah mulai digerus satu persatu," ujar Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi, Ahmad Muzani di Lapangan Bola Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/2/2019). (Baca juga: Sandiaga Uno Tegaskan Tidak Akan Gagal Fokus)
Adapun Slamet Ma'arif yang juga sebagai Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pelanggaran kampanye di luar jadwal oleh Polresta Surakarta. Sedangkan Ahmad Dhani Prasetyo telah mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang atas kasus ujaran kebencian.
"Ada Ahmad Dhani, sekarang Slamet Ma'arif, mungkin nanti siapa dan seterusnya," kata Muzani yang juga sebagai Sekretaris Jenderal Partai Gerindra ini. (Baca juga: Relawan Bantu Prabowo-Sandi Lewat Toko Online)
Dia melanjutkan, sementara di kubu Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin seolah bersih dari kesalahan. "Laporan kita juga dianggap tidak ada bukti hukum, sehingga tidak perlu dipanggil-panggil, dimintai keterangan. Padahal laporan kita seabrek-abrek," kata Wakil Ketua MPR ini.
"Sekarang sudah mulai bahwa orang-orang yang berpotensi mendulang suara di lingkaran BPN sudah mulai digerus satu persatu," ujar Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi, Ahmad Muzani di Lapangan Bola Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/2/2019). (Baca juga: Sandiaga Uno Tegaskan Tidak Akan Gagal Fokus)
Adapun Slamet Ma'arif yang juga sebagai Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pelanggaran kampanye di luar jadwal oleh Polresta Surakarta. Sedangkan Ahmad Dhani Prasetyo telah mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang atas kasus ujaran kebencian.
"Ada Ahmad Dhani, sekarang Slamet Ma'arif, mungkin nanti siapa dan seterusnya," kata Muzani yang juga sebagai Sekretaris Jenderal Partai Gerindra ini. (Baca juga: Relawan Bantu Prabowo-Sandi Lewat Toko Online)
Dia melanjutkan, sementara di kubu Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin seolah bersih dari kesalahan. "Laporan kita juga dianggap tidak ada bukti hukum, sehingga tidak perlu dipanggil-panggil, dimintai keterangan. Padahal laporan kita seabrek-abrek," kata Wakil Ketua MPR ini.
(kri)