BNPB Kerahkan 1.500 TNI-Polri Percepat Pembangunan Rumah

Senin, 21 Januari 2019 - 08:54 WIB
BNPB Kerahkan 1.500 TNI-Polri Percepat Pembangunan Rumah
BNPB Kerahkan 1.500 TNI-Polri Percepat Pembangunan Rumah
A A A
JAKARTA - Sebanyak 1.500 personel TNI-Polri dikerahkan untuk membangun hunian tetap (huntap) bagi korban bencana gempa bumi di Nusa Tenggara Barat (NTB). Langkah itu sebagai upaya menyeimbangkan pembangunan rumah dengan pencairan dana yang sudah mencapai Rp3,5 triliun.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan, personel TNI-Polri ini merupakan tenaga fasilitator yang ditugaskan untuk mempercepat pembangunan rumah bagi para korban bencana gempa bumi di NTB.

“Perinciannya itu sebanyak 1.000 personel dari TNI dan 500 orang dari Polri,” ungkap Doni lewat siaran pers yang diterima KORAN SINDO.

Dia menjelaskan, tambahan fasilitator itu akan difokuskan pada perbaikan rumah yang masuk kategori rumah rusak ringan dan sedang. “Agar upaya berjalan maksimal, kami berharap masyarakat juga ikut aktif gotong-royong. Yang pasti dengan gotong-royong, perbaikan rumah bisa dipercepat pengerjaannya,” kata Doni.

Doni juga menyatakan, dengan tambahan personel TNI/Polri yang banyak itu diharapkan dalam waktu tiga bulan pembangunan rumah warga yang rusak ringan dan sedang dapat diselesaikan. Karena itu pihaknya meminta seluruh pihak duduk bersama guna mendiskusikan langkah-langkah percepatan itu. Jika tidak, dikhawatirkan akan muncul masalah sosial lainnya.

Gubernur NTB Zulkieflimansyah menambahkan, pengerahan 1.500 anggota TNI-Polri tersebut diperuntukkan membantu masyarakat NTB dalam membangun rumah mereka kembali. Anggota TNI-Polri tersebut dijadikan fasilitator tambahan yang akan bertugas mendampingi dan melayani masyarakat guna mempercepat pembangunan rumah warga.

Zulkieflimansyah menyatakan, penambahan fasilitator itu merupakan upaya untuk menyeimbangkan pembangunan rumah dengan pencairan dana yang sudah mencapai Rp3,5 triliun. “Apalagi rumah yang dibangun tidak lagi terpaku pada model rumah berbentuk risha, tetapi sudah diperbolehkan bangun rumah dengan model lain, yang penting tahan gempa,” katanya.

Zulkieflimansyah mengungkapkan, sampai saat ini sudah dibangun sekitar 4.000 rumah oleh masyarakat. “Rekening masyarakat yang sudah terisi sudah mencapai 70%. Jadi tantangan kita adalah bagaimana menyeimbangkan jumlah rekening yang sudah masuk ini dengan kecepatan pembangunan huntap,”jelasnya.(Binti Mufarida)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4878 seconds (0.1#10.140)