Sejumlah Pandangan Terkait Pidato Kebangsaan Prabowo

Kamis, 17 Januari 2019 - 07:32 WIB
Sejumlah Pandangan Terkait Pidato Kebangsaan Prabowo
Sejumlah Pandangan Terkait Pidato Kebangsaan Prabowo
A A A
JAKARTA - Dalam pidato kebangsaannya, capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, mengakui bahwa Joko Widodo (Jokowi) telah berhasil memberikan perbaikan bangsa Indonesia di periode pertamanya sebagai Presiden RI.

Politikus muda PPP Teddy Yulianto mengatakan, pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut sekaligus membantah anggapan-anggapan dan penilaian-penilaian yang tidak subjektif kepada Jokowi.

"Prabowo dengan sendirinya mementahkan penilaian kubunya terhadap Jokowi. Memang kebohongan tidak akan bisa ditutup-tutupi. Sebagai manusia, nuraninya Prabowo pasti akan berbicara yang benar," kata Teddy Yulianto, Kamis (17/1/2019).

Namun Teddy menyayangkan dalam pidatonya, Prabowo masih saja ada bohongnya. Pengusaha muda ini menyebutkan secara rinci.

"Dia (Prabowo) menyebutkan tentara Indonesia lemah, tidak kuat. Faktanya TNI adalah militer terkuat ke-15 di dunia dan ke-4 di Asia," papar Teddy.

Distorsi informasi atau kebohongan lainnya yang dibuat Prabowo yaitu mengatakan bahwa cadangan beras nasional hanya dapat bertahan 3 minggu saja. Padahal, di era pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, Bulog mengatakan cadangan beras Indonesia 1,3 juta ton.

Artinya sangat cukup untuk jangka waktu 6 bulan. Teddy membeberkan kebohongan-kebohongan lainnya dari mantan menantu Soeharto, pengusaha rezim Orde Baru tersebut, yaitu soal pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi mencari utang untuk membayar utang.

Ditegaskannya, pemerintah Indonesia melakukan itu sejak tahun 2012 sebelum Jokowi menjadi presiden. "Di tahun 2012 Indonesia dipimpin oleh siapa? Dipimpin oleh orang yang sekarang ini berkoalisi dengan dia. Sepertinya Prabowo sedang membodohi rakyat Indonesia," tukasnya.

Menyinggung perkataan Prabowo yang akan meningkatkan tarat hidup atlet Indonesia, Teddy juga menyayangkan mantan Danjen Kopassus tersebut berbicara tidak sesuai fakta.

Katanya, Jokowi sangat memperhatikan kesejahteraan atlet salah satu contohnya dengan mengangkat peraih medali emas cabang olahraga bulu tangkis di ajang Asian Games 2018 Jonathan Christie sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Lucunya, lanjut Teddy, Prabowo sesumbar akan memberikan kepastian hukum terhadap pengemudi ojek online (ojol), yang beberapa waktu lalu dilecehkannya.

"Enggak konsisten sekali omongannya. Hari ini bicara A, besok berubah lagi. Setelah beberapa waktu lalu didemo driver ojol dihampir seluruh kota di Indonesia, sekarang dia ingin mencari perhatian, ya berharap didukung nantinya," ungkap Teddy.

Soal perkataan Prabowo yang akan menerima kritik jika dirinya jadi Presiden RI, Teddy sambil tersenyum menanggapinya. Ia ingat bagaimana Prabowo marah-marah kepada wartawan yang menulis berita tidak sesuai dengan keinginannya.

Di akhir pidatonya, Prabowo mengatakan, perlu dilakukan penguatan karakter dan kepribadian bangsa. Pemuda yang dikenal sebagai aktivis pendidikan ini menyinggung perilaku para pendukungnya.

"Kita acap kali dipertontonkan perilaku pendukungnya yang sangat kasar dan anarkia, jauh dari kepribadian bangsa Indonesia," pungkasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0811 seconds (0.1#10.140)