Sinergi Kemenag-Unilever Ajak Para Santri Terus Menebar Kebaikan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Virus untuk terus menebar kebaikan dalam kehidupan sehari-hari dinilai harus terus ditumbuhkan. Seperti yang dilakukan oleh Unilever Indonesia melalui brand Sunsilk, Citra, dan Glow & Lovely, bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag), menggelar acara #AksiCantik.
Acara ini sendiri merupakan inisiatif untuk mendukung pemberdayaan remaja perempuan yang ada di Indonesia, agar bisa turut serta dalam menebar aksi kebaikan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Mulai dari membantu sesama, menjaga kebersihan lingkungan, hingga meningkatkan rasa percaya diri.
Puncak kegiatan ini dilaksanakan di Masjid Istiqlal, Jakarta, yang dihadiri oleh sejumlah santri putri, Imam Besar Masjid Istiqlal Prof KH Nasaruddin Umar, Ustaz Erick Yusuf, dan Febby Rastanty.
Beauty & Wellbeing Indonesia Marketing Lead, Unilever Indonesia, Putri Paramita menyatakan, pihaknya melihat pentingnya dukungan untuk memberdayakan remaja perempuan di Indonesia.
"Terutama para santri putri, tercermin dari tantangan dan peluang yang dihadapi oleh generasi muda dalam menghadapi masa depan yang semakin kompleks dan dinamis," kata Putri Paramita, Selasa (30/4/2024).
"Para santri putri sebagai bagian dari kelompok remaja perempuan yang potensial, perlu disiapkan dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan masa kini, termasuk pemahaman akan teknologi digital, kreativitas, kewirausahaan, serta pemahaman akan pentingnya pendidikan," tambahnya.
Dukungan yang diberikan kepada mereka kata Putri, akan membantu memastikan bahwa mereka siap menghadapi tantangan dan peluang yang ada di masa depan.
"Serta menjadi agen perubahan yang positif dalam masyarakat dan bangsa ini," tegasnya.
Sebelumnya, acara yang merupakan bagian dari kegiatan Santri Berseri (Bercahaya, Sehat, dan Percaya Diri) ini telah diselenggarakan di 9 kota berbeda di Indonesia untuk para santri putri.
Dengan hadirnya acara ini, Unilever Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung masyarakat Indonesia, salah satunya dengan menjalankan berbagai program edukasi dan entrepreneurship.
Salah satu isu yang diangkat dalam acara #AksiCantik adalah pentingnya memberikan inspirasi kepada remaja perempuan di Indonesia. Terlepas dari kemajuan teknologi dan digitalisasi, ternyata masih banyak siswa SMA & SMK yang bingung menentukan ingin menjadi apa dan bekerja di bidang apa.
"Padahal, dengan akses internet yang mereka nikmati saat ini, seharusnya mencari informasi apapun itu jadi semakin mudah dilakukan," tutup Putri.
Imam Besar Masjid Istiqlal Prof KH Nasaruddin Umar MA mengatakan, sebagai umat Islam perlu melakukan banyak tabungan amalan yang bisa dimulai dari lingkungan terdekat kita.
"Saya melihat Unilever Indonesia yang produknya sangat dekat dengan kita sudah melakukan banyak tabungan ini. Berbagai inisiatif positif yang dilakukan Unilever Indonesia baik untuk banyak masjid, pesantren, hingga para santri," ungkapnya.
Kata Nasaruddin, inisiatif Unilever Indonesia lewat program #AksiCantik ini nyatanya tak hanya sampai di situ saja.
"Sebab, ada berbagai program pemberdayaan lainnya yang juga ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan nilai dari para perempuan di Indonesia," pungkasnya.
Acara ini sendiri merupakan inisiatif untuk mendukung pemberdayaan remaja perempuan yang ada di Indonesia, agar bisa turut serta dalam menebar aksi kebaikan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Mulai dari membantu sesama, menjaga kebersihan lingkungan, hingga meningkatkan rasa percaya diri.
Puncak kegiatan ini dilaksanakan di Masjid Istiqlal, Jakarta, yang dihadiri oleh sejumlah santri putri, Imam Besar Masjid Istiqlal Prof KH Nasaruddin Umar, Ustaz Erick Yusuf, dan Febby Rastanty.
Beauty & Wellbeing Indonesia Marketing Lead, Unilever Indonesia, Putri Paramita menyatakan, pihaknya melihat pentingnya dukungan untuk memberdayakan remaja perempuan di Indonesia.
"Terutama para santri putri, tercermin dari tantangan dan peluang yang dihadapi oleh generasi muda dalam menghadapi masa depan yang semakin kompleks dan dinamis," kata Putri Paramita, Selasa (30/4/2024).
"Para santri putri sebagai bagian dari kelompok remaja perempuan yang potensial, perlu disiapkan dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan masa kini, termasuk pemahaman akan teknologi digital, kreativitas, kewirausahaan, serta pemahaman akan pentingnya pendidikan," tambahnya.
Dukungan yang diberikan kepada mereka kata Putri, akan membantu memastikan bahwa mereka siap menghadapi tantangan dan peluang yang ada di masa depan.
"Serta menjadi agen perubahan yang positif dalam masyarakat dan bangsa ini," tegasnya.
Sebelumnya, acara yang merupakan bagian dari kegiatan Santri Berseri (Bercahaya, Sehat, dan Percaya Diri) ini telah diselenggarakan di 9 kota berbeda di Indonesia untuk para santri putri.
Dengan hadirnya acara ini, Unilever Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung masyarakat Indonesia, salah satunya dengan menjalankan berbagai program edukasi dan entrepreneurship.
Salah satu isu yang diangkat dalam acara #AksiCantik adalah pentingnya memberikan inspirasi kepada remaja perempuan di Indonesia. Terlepas dari kemajuan teknologi dan digitalisasi, ternyata masih banyak siswa SMA & SMK yang bingung menentukan ingin menjadi apa dan bekerja di bidang apa.
"Padahal, dengan akses internet yang mereka nikmati saat ini, seharusnya mencari informasi apapun itu jadi semakin mudah dilakukan," tutup Putri.
Imam Besar Masjid Istiqlal Prof KH Nasaruddin Umar MA mengatakan, sebagai umat Islam perlu melakukan banyak tabungan amalan yang bisa dimulai dari lingkungan terdekat kita.
"Saya melihat Unilever Indonesia yang produknya sangat dekat dengan kita sudah melakukan banyak tabungan ini. Berbagai inisiatif positif yang dilakukan Unilever Indonesia baik untuk banyak masjid, pesantren, hingga para santri," ungkapnya.
Kata Nasaruddin, inisiatif Unilever Indonesia lewat program #AksiCantik ini nyatanya tak hanya sampai di situ saja.
"Sebab, ada berbagai program pemberdayaan lainnya yang juga ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan nilai dari para perempuan di Indonesia," pungkasnya.
(maf)