75 Tahun Merdeka, Christina Aryani Ungkap Sederet Tantangan Negara

JAKARTA - Kemerdekaan Indonesia telah genap berusia 75 tahun. Bagi Anggota DPR Christina Aryani, kemerdekaan ke-75 Indonesia memiliki makna lebih dari sekadar mengenang sejarah heroik para pejuang kemerdekaan di masa lalu.

"Tetapi utamanya menjadi panggilan setiap anak bangsa untuk memberi kontribusi nyata dalam pembangunan negeri," ujar Christina Aryani kepada SINDOnews, akhir pekan lalu.

Legislator asal daerah pemilihan DKI Jakarta II ini mengatakan, Indonesia tengah berhadapan dengan banyak tantangan, bukan hanya pandemi Covid-19. "Tetapi juga tantangan terkait beberapa hal yang menjadi kepedulian kami di Komisi I," ujar anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar ini.

Christina mencontohkan, masih kurangnya pelindungan terhadap para pekerja migran Indonesia di luar negeri, masih seringnya terdengar cerita perbudakan anak buah kapal asal Indonesia, masih maraknya pelanggaran kedaulatan batas wilayah NKRI baik batas wilayah darat, laut, udara maupun ruang siber.

( )

Kemudian, pelindungan dan kedaulatan data yang masih minim, akses teknologi informasi dan komunikasi yang belum merata di seluruh pelosok negeri, kesejahteraan prajurit TNI yang butuh diperhatikan, ancaman separatisme, radikalisme dan intoleransi, serta masih banyak lagi persoalan lainnya.

"Kemerdekaan yang kita rayakan di tengah pandemi ini selayaknya dimaknai sebagai momentum membangkitkan daya juang kita mengatasi semua persoalan ini," ujar anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI ini.

Dia mengatakan, secara khusus di tengah pandemi Covid-19, ajakan solidaritas semua kekuatan anak bangsa sangat dibutuhkan. "Dalam konteks ini, ajakan Presiden Jokowi untuk melompat lebih jauh lagi dengan cara-cara kerja baru menjadi relevan," tutur salah satu hakim mahkamah Partai Golkar ini.( )