PBNU Sambut Gembira Rencana Paus Fransiskus ke Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyambut gembira rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia yang dijadwalkan pada 3-6 September 2024. Gus Yahya menyampaikan selamat kepada umat Katolik di Tanah Air.
"PBNU ikut menyambut gembira dan bangga dengan kehadiran Paus ke Indonesia dan kami mengucapkan selamat kepada umat Katolik di Indonesia atas kunjungan Paus Fransiskus," ujar Yahya Cholil Staquf dalam acara jumpa pers di Plaza PBNU, Jakarta, Kamis (18/4/2024).
Sebab dikatakannya, rencana kunjungan Paus ke Indonesia ini sudah diketahuinya sejak lama saat dirinya berkunjung ke Vatikan. "Dan ini merupakan rencana yang sebetulnya sudah dibicarakan sejak lama sekali pada waktu saya berkunjung ke Vatikan tahun 2018, saya sudah mendengar rencana itu dari teman-teman di Vatikan,” tuturnya.
“Tapi rupanya pada waktu itu tertunda karena COVID dan alhamdulillah bahwa sekarang tampaknya terkonfirmasi dan sudah terjadwal bahwa Paus akan berkunjung ke Indonesia," sambung Gus Yahya.
Lebih lanjut, Gus Yahya menuturkan, pihaknya juga sempat bekerja sama dengan Vatikan pada 2018 dan berlangsung hingga saat ini. Bahkan dikatakannya, beberapa waktu lalu PBNU dan pimpinan Gereja Katolik di Vatikan sama-sama terlibat dalam satu inisiatif Internasional.
"Jadi inisiatif dari agama-agama baik yang melibatkan orang muslim, kalangan Kristen dan Yahudi dan sudah berlangsung sejak 2018 sampai sekarang. Di samping itu, juga jaringan pimpinan Vatikan juga ikut aktif terlibat dalam inisiatif yang dilakukan oleh NU dimulai dengan konferensi R20 di tengah-tengah G20 pada tahun 2022 yang lalu yang kemudian atas kesepakatan bersama dari semua partisipan kita jadikan suatu gerakan perubahan," lanjutnya.
Terakhir Gus Yahya menilai, kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia juga bisa mempererat hubungan NU dengan Vatikan. Dia menyebutkan hubungan NU dan Vatikan bukan hanya sekadar harmoni antarumat beragama di Indonesia tapi juga secara global.
"Saya kira kehadiran Paus ke Indonesia juga menjadi pererat hubungan dengan antara NU dengan Vatikan, bukan hanya demi harmoni kehidupan antarumat beragama di Indonesia saja tapi juga dalam kehidupan dan upaya-upaya bersama untuk kemanusiaan secara global," pungkasnya.
"PBNU ikut menyambut gembira dan bangga dengan kehadiran Paus ke Indonesia dan kami mengucapkan selamat kepada umat Katolik di Indonesia atas kunjungan Paus Fransiskus," ujar Yahya Cholil Staquf dalam acara jumpa pers di Plaza PBNU, Jakarta, Kamis (18/4/2024).
Sebab dikatakannya, rencana kunjungan Paus ke Indonesia ini sudah diketahuinya sejak lama saat dirinya berkunjung ke Vatikan. "Dan ini merupakan rencana yang sebetulnya sudah dibicarakan sejak lama sekali pada waktu saya berkunjung ke Vatikan tahun 2018, saya sudah mendengar rencana itu dari teman-teman di Vatikan,” tuturnya.
“Tapi rupanya pada waktu itu tertunda karena COVID dan alhamdulillah bahwa sekarang tampaknya terkonfirmasi dan sudah terjadwal bahwa Paus akan berkunjung ke Indonesia," sambung Gus Yahya.
Lebih lanjut, Gus Yahya menuturkan, pihaknya juga sempat bekerja sama dengan Vatikan pada 2018 dan berlangsung hingga saat ini. Bahkan dikatakannya, beberapa waktu lalu PBNU dan pimpinan Gereja Katolik di Vatikan sama-sama terlibat dalam satu inisiatif Internasional.
"Jadi inisiatif dari agama-agama baik yang melibatkan orang muslim, kalangan Kristen dan Yahudi dan sudah berlangsung sejak 2018 sampai sekarang. Di samping itu, juga jaringan pimpinan Vatikan juga ikut aktif terlibat dalam inisiatif yang dilakukan oleh NU dimulai dengan konferensi R20 di tengah-tengah G20 pada tahun 2022 yang lalu yang kemudian atas kesepakatan bersama dari semua partisipan kita jadikan suatu gerakan perubahan," lanjutnya.
Terakhir Gus Yahya menilai, kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia juga bisa mempererat hubungan NU dengan Vatikan. Dia menyebutkan hubungan NU dan Vatikan bukan hanya sekadar harmoni antarumat beragama di Indonesia tapi juga secara global.
"Saya kira kehadiran Paus ke Indonesia juga menjadi pererat hubungan dengan antara NU dengan Vatikan, bukan hanya demi harmoni kehidupan antarumat beragama di Indonesia saja tapi juga dalam kehidupan dan upaya-upaya bersama untuk kemanusiaan secara global," pungkasnya.
(rca)