Menhub: Layanan Arus Balik Lebaran Relatif Lancar dan Terkendali

Minggu, 14 April 2024 - 19:51 WIB
loading...
Menhub: Layanan Arus...
Menhub Budi Karya Sumadi menyebut layanan arus balik Lebaran 2024 dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa relatif lancar dan terkendali. Foto/istimewaa
A A A
LAMPUNG - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut layanan arus balik Lebaran 2024 dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa relatif lancar dan terkendali.

Hal itu disampaikan Budi Karya Sumadi seusai menggelar Rapat Koordinasi Lanjutan dan Tinjauan Lapangan Layanan Arus Balik Lebaran 2024 dari Pulau Sumatera ke Jawa di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Minggu (14/4/2024).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Hendro Sugiatno, Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan, Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika dan Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi.



Budi menyampaikan, saat ini kondisi di lapangan terpantau lancar dan terkendali. "Alhamdulillah dengan adanya beberapa langkah antisipasi yang dilakukan kemarin, hari ini layanan arus balik terlihat relatif landai," ujarnya.

Sejumlah langkah antisipasi yang dimaksud antara lain menambah jumlah kapal yang dioperasikan dari 131 menjadi 146 trip, serta pembuatan war room atau ruangan yang menyajikan data dan informasi aktivitas pelabuhan secara digital. Selanjutnya, pengoperasian kapal dari Pelabuhan Panjang ke Pelabuhan Ciwandan dengan daya angkut 1.445 unit kendaraan kecil.



“Saat ini pada arus balik, kapal dari Pelabuhan Ciwandan sudah ke Pelabuhan Panjang. Lalu kita memiliki war room, semua stakeholders hadir, dengan satu layar yang memantau keberangkatan kapal sehingga tidak ada delay berarti,” ujarnya.

Senada, Menko PMK Muhadjir Effendy menyampaikan, dalam mendukung kelancaran arus balik Lebaran, Pemerintah telah melakukan antisipasi dan upaya maksimal namun kondisi di lapangan tetap mengacu pada faktor yang sulit untuk direkayasa, di antaranya cuaca dan gelombang.

“Tentu ada beberapa faktor determinan yang kita tidak bisa lalukan rekayasa maksimal yaitu cuaca dan gelombang. Semoga kondisi cuaca baik agar tidak mengganggu timeline yang sudah disepakati tadi," tuturnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1539 seconds (0.1#10.140)