OTT Sepi, KPK: Orang Banyak Belajar, Kurangi Komunikasi via HP

Selasa, 02 April 2024 - 17:53 WIB
loading...
OTT Sepi, KPK: Orang...
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata memberikan keterangan saat agenda Diskusi Publik Pemberantasan Korupsi: Refleksi dan Harapan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (2/4/2024). Foto: iNews Media/Riyan Rizki Roshali
A A A
JAKARTA - Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tahun ini sepi. Pelaku korupsi sudah banyak belajar agar terhindar OTT. Orang-orang juga mulai tahu kalau ponselnya bisa disadap.

"Kalau OTT sebetulnya saya sampaikan orang makin lama makin belajar bagaimana KPK melakukan OTT," ujar Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam agenda 'Diskusi Publik Pemberantasan Korupsi: Refleksi dan Harapan' di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (2/4/2024).



Meski saat ini OTT terhitung sedikit dibanding tahun sebelumnya, dia memastikan KPK melakukan penyadapan kepada ratusan nomor telepon.

Hanya saja, seiring waktu berjalan para pelaku korupsi mulai pintar menggunakan handphone. "Tapi apa yang terjadi? Makin sedikit komunikasi itu yang terjadi. Artinya apa? Orang belajar. Makanya ya mohon maaf saya sampaikan ketika fit and proper test, hanya orang-orang yang sial saja kena OTT. Jarang terjadi di Jakarta, mereka sudah tahu. Tapi, yang di daerah-daerah yang masih polos-polos tadi itu, berbicara uang lewat HP ya sudah," katanya.

Di sisi lain, Alex tak memungkiri bahwa lembaganya juga kurang progresif dalam melakukan penindakan lewat OTT.

"Mungkin juga salah satu kelemahan di kami, di KPK kurang progresif. Kita sudah mendorong. Kalau kalian yakin bahwa orang itu bawa koper dan kamu yakini itu isinya uang sekalipun tidak ada percakapan, tangkap orang itu. Toh, kita punya waktu 1x24 jam untuk mengklarifikasi. Tapi, kan belum berani kalau tidak ada landasan transaksinya," ujar Alex.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1952 seconds (0.1#10.140)