Istana soal Bajak Momentum Krisis ala Jokowi: Reformasi Segala Sektor

Sabtu, 15 Agustus 2020 - 10:14 WIB
loading...
Istana soal Bajak Momentum Krisis ala Jokowi: Reformasi Segala Sektor
Presiden Joko Widodo dalam sidang tahunan MPR, Jumat (14/8/2020). Foto/humas MPR
A A A
JAKARTA - Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menjelaskan bahwa pernyataan Presiden Jokowi soal membajak momentum krisis ditujukan untuk melakukan lompatan kemajuan, salah satunya dengan mereformasi segala sektor yang masih jauh dari kata baik.

"Bajak momentum krisis untuk melakukan lompatan kemajuan: reformasi di segala sektor dan pembenahan diri secara fundamental, reformasi fundamental itulah strategi kita di masa krisis ini, meraih kemajuan di segala bidang, dan mencegah resesi di bidang perekonomian lalu mempercepat pertumbuhan ekonomi pada 2021 dengan perkiraan 4,5 - 5,5 persen," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (15/8/2020).

Menurut Fadjroel, Jokowi ingin pola pikir dan etos kerja bangsa Indonesia berubah. Fleksibilitas, kecepatan, dan ketepatan sangat dibutuhkan dalam kondisi saat ini. Efisiensi, kolaborasi, dan penggunaan teknologi juga harus diprioritaskan untuk transformasi kemajuan bangsa.

(Baca: Jokowi Ajak Buat Lompatan Besar, PKS: Jangankan Melompat, Berjalan pun Susah)

"Setiap kebijakan pemerintah harus mengedepankan pendekatan demokratis (termasuk mensukseskan Pilkada 2020), ramah lingkungan, melindungi HAM, juga harus cepat, tepat dan ilmiah," jelas dia.

Jokowi, lanjut Fadjroel, ingin terciptanya ekosistem nasional yang produktif dan inovatif yang didukung oleh bidang/pilar hukum, politik, kebudayaan dan pendidikan yang mumpuni.

Jokowi juga menegaskan pemerintah tidak pernah main-main dengan upaya pemberantasan korupsi. Demokrasi harus tetap berjalan dengan baik, tanpa mengganggu kecepatan kerja dan kepastian hukum, serta budaya adiluhung bangsa Indonesia.

"Kepala Negara juga mengingatkan bahwa nilai-nilai luhur Pancasila tidak bisa dipertukarkan dengan apapun juga. Tidak ada ruang bagi siapapun untuk menggoyahkannya," tambah Fadjroel.

(Baca: Pidato Jokowi soal Penanggulangan Covid-19 Harus Segera Direalisasikan)

Menurut Fadjroel, pernyataan Jokowi ihwal membajak momentum krisis didedikasikan untuk perekonomian nasional yang adil, kepentingan yang sudah bekerja, kepentingan yang sedang mencari kerja, mengentaskan kemiskinan, dengan menyediakan kesempatan kerja yang berkualitas seluas-luasnya.

"Pidato Presiden pada 14 Agustus 2020 di hadapan MPR, DPR dan DPD, pada dasarnya adalah wujud pelaksanaan sumpah jabatan Presiden untuk menjalankan Pancasila, Mukadimah UUD 1945 dan Batang Tubuh UUD 1945," jelasnnya.

"Presiden Joko Widodo mewakafkan hidupnya untuk Indonesia Maju berdasarkan ideologi Pancasila dan UUD 1945, untuk demokrasi, reformasi 1998, Bhinneka Tunggal Ika di bawah naungan Merah Putih, di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia," pungkasnya.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1396 seconds (0.1#10.140)