Menko PMK Saksikan 5 Pandita Pimpin Upacara Tawur Kesanga di Candi Prambanan

Senin, 11 Maret 2024 - 07:41 WIB
loading...
Menko PMK Saksikan 5 Pandita Pimpin Upacara Tawur Kesanga di Candi Prambanan
Menko PMK Muhadjir Effendy menghadiri Tawur Agung Kesanga di Candi Prambanan, Yogyakarta, Minggu (10/3/2024). Foto: Ist
A A A
YOGYAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menghadiri Tawur Agung Kesanga di Candi Prambanan, Yogyakarta, Minggu (10/3/2024).

Dia mengapresiasi Prambanan sebagai simbol toleransi. Hal ini merupakan wujud keberagamaan di Indonesia.

“Candi Prambanan merupakan simbol toleransi dan penghormatan terhadap keberagaman yang dimiliki masyarakat Indonesia,” kata Muhadjir di hadapan ribuan umat Hindu dari berbagai daerah yang hadir di Prambanan, Minggu (10/3/2024).



Sebagaimana diketahui, Candi Prambanan telah ditetapkan sebagai tempat ibadah umat Hindu Indonesia dan Dunia.

Hadir bersama Menko PMK, Dharma Adhyaksa PHDI Pusat Ida Pedanda Nabe Gede Bang Buruan Manuaba, Koordinator Staf Khusus Presiden AAGN Ari Dwipayana, Asisten I Pemprov Jateng mewakili Pj Gubernur Jateng, Direktur Pendidikan Ditjen Bimas Hindu Kemenag Trimo.

Kemudian, Ketua Umum PHDI Pusat Wisnu Bawa Tenaya, Ketua Umum PP KMHDI Darmawan, Ketua Umum PSN Pusat Jero Mangku Gede Pastika, Ketua Umum Pandu Nusa Dwijo Sumarto, Sekjen Prajaniti Hindu Indonesia I Wayan Kantun Mandara.

Dari Panitia Nasional Perayaan Nyepi Nasional dihadiri Ketua Umum Brigjen TNI I Ketut Gede Wetan Pastia, Ketua 1 Gede Narayana, Sekretaris Umum JM Astono Condro, Panitia Tawur Agung Kesanga Nasional Suyamto, GM Candi Prambanan Kolonel Laut I Gusti Putu Ngurah Sedana, Perwakilan TWC, Perwakilan BPK Jawa Tengah, Pembimas Jateng dan DIY, Ketua PHDI Jateng dan DIY, Muspida Klaten beserta PHDI Klaten.

Ketua Umum PHDI Pusat Wisnu Bawa Tenaya menyampaikan makna tema Nyepi yaitu Sat, Cit, Ananda untuk Indonesia Jaya.

“Sat artinya satya, kebenaran. Kebenaran adalah Dharma, sehingga semua harus benar, harus Dharma. Dharma yatra, Dharma dana, Dharma yudha. Pergi ke tempat-tempat benar, uangnya diperoleh dengan benar, bertempur dengan cara yang benar, dan lain sebagainya,” ujar mantan Danjen Kopassus itu.

Sementara, Cit adalah kesadaran dan Ananda adalah kesukacitaan. Ketiganya penting untuk menciptakan umat berkualitas dan Indonesia yang jaya.

Ketua Umum Panitia Nasional Perayaan Hari Suci Nyepi Brigjen TNI I Ketut Gede Wetan Pastia melaporkan rangkaian kegiatan perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1946.

“Dapat kami laporkan bahwa rangkaian perayaan Hari Suci Nyepi tahun ini terdiri dari Makerti Ayuning Segara, Baksos, Tawur Agung yang kita laksanakan hari ini, seminar, saka yoga festival, dan puncaknya nanti Dharma Santi Nasional,” kata Wetan.

Ditemui secara terpisah, Sekretaris Umum PHDI I Ketut Budiasa mengapresiasi panitia dan semua pihak yang telah bekerja keras menyukseskan Tawur Agung Nasional.

“Hadirnya 5 Pandita kali ini memiliki bobot yang luar biasa. Terima kasih kami sampaikan kepada Dirjen Bimas Hindu yang sudah mendukung sehingga acara berjalan lancar serta Ketua Umum PSN yang terus mendukung sekaligus berkoordinasi sehingga semua kendala di lapangan bisa diatasi,” ujarnya.

Ritual Tawur Agung yang berlangsung sejak pukul 11.00 hingga 13.00 berlangsung lancar dan khusyuk dipandu Ketua Umum PSN sekaligus Koordinator Bidang Ritual Panitia Perayaan Hari Suci Nyepi Nasional JM Gede Pastika.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1943 seconds (0.1#10.140)