Haedar Nashir Luncurkan Buku Jalan Baru Moderasi Beragama
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir meresmikan peluncuran buku tentang pemikirannya yang melibatkan 23 penulis. Buku berjudul Jalan Baru Moderasi Beragama Mensyukuri 66 Tahun Haedar Nashir diresmikan peluncurannya di Auditorium Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Jakarta, Senin (4/3/2024) malam.
Ketua LKKS PP Muhammadiyah sekaligus editor buku tersebut Fajar Riza Ul Haq menyampaikan buku yang ditulis oleh para pakar dan penulis lintas agama tersebut adalah sebuah oase dalam dinamika pemilu 2024. Fajar mengatakan dalam dinamika tersebut, seorang Haedar Nashir melahirkan pemikiran politik kebangsaan jalan tengah.
"Atas dasar itu kami melihat pokok-pokok pemikiran Pak Haedar pada waktu itu dan konsisten dengan apa yang beliau tawarkan selama ini adalah membangun politik kebangsaan jalan tengah. Yang dalam konteks diskusi keagamaan kita mengenal istilahnya moderasi beragama," ujar Fajar dalam sambutannya.
Fajar menuturkan Haedar Nashir cukup aktif menjaga moderasi di antara kefanatikan masyarakat atas dukungan politik, khususnya pada Pilpres 2024. “Kami lihat bahwa saat itu jelang pilpres sekitar bulan Oktober November, itu kan kita melihat dukungan kelompok masyarakat terhadap pasangan-pasangan begitu luar biasa. Bahkan banyak yang melakukan dukungan yang tanpa batas. Fanatik-fanatik atau loyalis-loyalis begitu," terang Fajar.
Bagi Fajar, Haedar Nashir berhasil menjaga organisasi agar tidak partisan dalam politik elektoral yang sementara. Ia menambahkan, pemikiran Haedar juga menginspirasi agar organisasi dapat berperan sebagai jangkar untuk menjaga masyarakat agar tak terbelah meski beda pilihan.
"Jadi intinya buku yang akan diluncurkan pada malam hari ini adalah berisi pikiran-pikiran dari berbagai kalangan, baik agamawan maupun cendekiawan, dalam melihat sejauh mana relevansi pemikiran Pak Haedar, baik pada konteks keagamaan maupun pada konteks kebangsaan," tukas Fajar.
Peluncuran buku tersebut dihadiri tokoh-tokoh seperti mantan Wapres Jusuf Kalla (JK), Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, hingga mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Tampak pula hadir Menko PMK Muhadjir Effendy, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Mendikbud Nadiem Makarim, hingga Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW).
Ketua LKKS PP Muhammadiyah sekaligus editor buku tersebut Fajar Riza Ul Haq menyampaikan buku yang ditulis oleh para pakar dan penulis lintas agama tersebut adalah sebuah oase dalam dinamika pemilu 2024. Fajar mengatakan dalam dinamika tersebut, seorang Haedar Nashir melahirkan pemikiran politik kebangsaan jalan tengah.
"Atas dasar itu kami melihat pokok-pokok pemikiran Pak Haedar pada waktu itu dan konsisten dengan apa yang beliau tawarkan selama ini adalah membangun politik kebangsaan jalan tengah. Yang dalam konteks diskusi keagamaan kita mengenal istilahnya moderasi beragama," ujar Fajar dalam sambutannya.
Baca Juga
Fajar menuturkan Haedar Nashir cukup aktif menjaga moderasi di antara kefanatikan masyarakat atas dukungan politik, khususnya pada Pilpres 2024. “Kami lihat bahwa saat itu jelang pilpres sekitar bulan Oktober November, itu kan kita melihat dukungan kelompok masyarakat terhadap pasangan-pasangan begitu luar biasa. Bahkan banyak yang melakukan dukungan yang tanpa batas. Fanatik-fanatik atau loyalis-loyalis begitu," terang Fajar.
Bagi Fajar, Haedar Nashir berhasil menjaga organisasi agar tidak partisan dalam politik elektoral yang sementara. Ia menambahkan, pemikiran Haedar juga menginspirasi agar organisasi dapat berperan sebagai jangkar untuk menjaga masyarakat agar tak terbelah meski beda pilihan.
"Jadi intinya buku yang akan diluncurkan pada malam hari ini adalah berisi pikiran-pikiran dari berbagai kalangan, baik agamawan maupun cendekiawan, dalam melihat sejauh mana relevansi pemikiran Pak Haedar, baik pada konteks keagamaan maupun pada konteks kebangsaan," tukas Fajar.
Peluncuran buku tersebut dihadiri tokoh-tokoh seperti mantan Wapres Jusuf Kalla (JK), Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, hingga mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Tampak pula hadir Menko PMK Muhadjir Effendy, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Mendikbud Nadiem Makarim, hingga Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW).
(rca)