Petuah Ketum MUI usai Pemilu: Yang di Atas Sudah Ukur Jas, di Bawah Kok Berantem?

Jum'at, 01 Maret 2024 - 22:52 WIB
loading...
Petuah Ketum MUI usai Pemilu: Yang di Atas Sudah Ukur Jas, di Bawah Kok Berantem?
Ketua Umum (Ketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Anwar Iskandar, mengajak umat untuk terus menjaga persatuan usai Pemilu 2024, Jumat (1/3/2024). Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) , KH Anwar Iskandar mengajak umat untuk menjaga persatuan usai Pemilu 2024 . Menurutnya perbedaan pilihan tak boleh menjadikan perpecahan antarumat.

"Pemilu sudah selesai, kita ingin bersatu atau berantem? Bersatu. Wong yang di atas sudah pada rangkul-rangkulan. Wong di atas sudah pada ngukur jas, yang di bawah kok berantem? Janganlah, jangan," kata Anwar dalam Tarhib Ramadan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2024).

Saat ini kewajiban umat, kata Anwar, adalah menjaga Indonesia agar aman, tenteram, dan tenang. Karena Indonesia merupakan rumah bagi jutaan orang dan semuanya tidak ingin hidup damai tanpa kegaduhan.

"Kita ingin rumah kita ini tenang apa gaduh? Kita berkewajiban menjaga ini rumah kita di sini.
Marilah kita jaga Indonesia, marilah kita hidup dengan bersatu rukun menjaga negara kita," ucapnya.

"Insya Allah, kalau kita bisa menjaga stabilitas ini dengan baik maka kita akan take off untuk maju menjadi Indonesia emas, bangsa yang adil, makmur, dan sejahtera dalam ridho Allah SWT," sambungnya.



Diketahui, Tarhib Ramadan digelar untuk melaksanakan doa bersama demi kebaikan bangsa Indonesia agar diberikan keselamatan dan kedamaian. Sekaligus menyambut awal bulan Ramadan 1445H yang tinggal menghitung hari.

"Alhamdulillah MUI dengan seluruh ormas yang ada menggelar tarhib Ramadan dan doa keselamatan untuk bangsa dan negara. Tentu kita mengajak kepada seluruh umat Islam di Indonesia untuk bersyukur kepada Allah, Allah masih memberikan umur dan kesehatan serta kesempatan," jelasnya.

Serta ia berharap, bulan Ramadan akan datang dapat digunakan untuk melaksanakan puasa dan ibadah-ibadah baik wajib maupun sunah.

"Allah telah menjanjikan maghfirah, rahmat, berbagai kenikmatan yang akan diberikan pada umat Islam yang melaksanakan ibadah wajib maupun sunah di bulan Ramadan. Inilah cara allah untuk membersihkan dosa-dosa dan kesalahan umat Islam," tuturnya.

"Marilah kita lakukan ibadah sekuat-sekuatnya pada bulan ini karena Allah melipatgandakan pahala di bulan ini lebih dari pada bulan yang lain," tambahnya.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1609 seconds (0.1#10.140)