62 Ribu Orang Daftar Jadi Pekerja Migran Indonesia di 2024

Selasa, 27 Februari 2024 - 23:30 WIB
loading...
62 Ribu Orang Daftar...
Kepala BP2MI Benny Ramdhani dalam konferensi pers di Command Center BP2MI, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (26/2/2024). Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Sebanyak 62 ribu orang lebih daftar menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di 2024. BP2MI menggandeng Bank Negara Indonesia (BNI) dalam membuka rekening tabungan bagi calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) skema Goverment to Goverment (G to G) yang bekerja di Korea Selatan.

"Untuk tahun 2024 kami bekerja sama dengan BNI melalui syarat resmi pendaftaran. PMI harus mempunyai rekening taplus PMI G to G. Hal ini tentu sesuatu yang baik karena ada 62.300 nasabah baru BNI melalui pembukaan rekening taplus G to G," kata Kepala BP2MI Benny Ramdhani dalam konferensi pers di Command Center BP2MI, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (26/2/2024).

Dia menuturkan, 62 ribu PMI yang membuka rekening BNI taplus tersebut merupakan PMI yang baru mendaftar pada 2024. "Ini PMI yang mendaftar tahun 2024. Saya selalu mengatakan bahwa ini merupakan komitmen kami memberikan kemudahan kepada PMI karena melalui BNI taplus ini PMI akan mendapatkan beberapa kemudahan," ujarnya.

Dia juga mengatakan, bahwa pendaftaran PMI dalam skema G to G pada 2024 berada di angka paling tertinggi dibandingkan tahun sebelumnya. "Untuk pendaftaran 2024 ini tembus 62 ribu lebih, ini rekor baru. Selalu saya katakan tahun-tahun sebelumnya yang mendaftar ke Korea itu hanya berada di angka 24 ribu, kemudian terjadi lonjakan yang sangat luar biasa," ujar Sekretaris Jenderal Partai Hanura itu.

Benny kemudian merinci dari total 62 ribu pendaftar tersebut terbagi untuk beberapa sektor pekerjaan. Antara lain manufaktur 43.300 ribu orang dan sektor perikanan 6.229 ribu orang. "Untuk sektor shipbuilding 1.038, untuk servis 1.132 dan servis 2 sebanyak 8.433," ujarnya.

Benny menambahkan, ada penambahan sektor baru untuk skema G to G yaitu sektor shipbuilding. "Sebelumnya hanya ada dua sektor G to G untuk Korea yaitu perikanan dan manufaktur, tapi sekarang sudah ada sektor baru namanya shipbuilding," terangnya.

"Kemudian servis 1 yang di antaranya terdiri dari penanganan limbah, penerbitan buku, majalah, penanganan cargo udara dan darat dan servis 2 yang meliputi penanganan kerja di hotel, akomodasi dan restoran," pungkas Benny.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1407 seconds (0.1#10.140)