Ungkap Suaranya Turun, Sekjen Perindo Ahmad Rofiq: Sirekap Timbulkan Ketidakpercayaan Publik

Selasa, 27 Februari 2024 - 19:51 WIB
loading...
Ungkap Suaranya Turun,...
Sekjen DPP Partai Perindo, Ahmad Rofiq mengungkapkan, bahwa suara miliknya turun saat dicek berkala pada Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sekjen DPP Partai Perindo , Ahmad Rofiq mengungkapkan, suara miliknya turun saat dicek berkala pada Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU. Menurutnya bahwa Sirekap memang error dan menimbulkan ketidak percayaan publik terhadap KPU sebagai penyelenggara Pemilu 2024.

"Pertama tadi saya ngecek tadi Sirekap tidak ada perubahan yang signifikan. Semalam suara saya ada 10 ribu, tapi sore ini saya lihat ada 5 ribu turun. Nah memang ini ketika kita melihat secara keseluruhan sistemnya ini memang error, ketika sistem error ini akhirnya menimbulkan ketidak percayaan terhadap publik," kata Ahmad Rofiq dalam tayangan iNews Sore bertajuk 'Banyak Suara Hilang, Netizen Sorot Pemilu Curang' secara virtual, Selasa (27/2/2024).



Rofiq yang juga Caleg DPR RI Dapil Banten III dari Partai Perindo itu menyebut bahwa C1 atau C hasil yang ditampilkan pada Sirekap tak menjadi perhitungan yang sah. Namun, ketika C hasil rekap manual tak sesuai dengan yang disajikan pada Sirekap mengundang banyak pertanyaan.

"C hasil yang ditampilkan di Sirekap ini bukan menjadi perhitungan yang sah dari KPU karena itu ada perhitungan berjenjang, tapi kalo Sirekap sumbernya dari C hasil ketika rekap manual tidak sesuai dengan apa yang disajikan tentu mengundang pertanyaan besar sekali. Ada apa? apakah ini terkait ketidak keprofesionalan, apa ada kesengajaan, atau human error," ujarnya.

"Tapi kalau human error bisa diperbaiki 1-2 hari dan itu janji KPU yang disampaikan kepada publik agar diperbaiki. Sampai hari ini perbaikan tak kunjung datang justru ketika kita melakukan rekap dari C hasil itu nilainya 2x lipat lebih tinggi dari yang ada di Sirekap. Ini membingungkan masyarakat, partai saja bingung apalagi masyarakat," tambahnya.

Pantauan MNC Portal Indonesia pada situs resmi KPU https://pemilu2024.kpu.go.id/pilegdpr/hitung-suara/dapil pada Selasa (27/2/2024) update pukul 09.00 WIB dengan total suara masuk 64 persen suara Partai Perindo 1.001.083 atau 1,32 persen. Namun, pada update pukul 19.00 WIB dengan total suara masuk 65,14 persen suara Partai Perindo menurun menjadi 959.959 atau 1,27 persen.
Sebelumnya, Sekretaris Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pemilu Presiden (TKRPP) sekaligus Politikus PDI Perjuangan, Deddy Yevri Sitorus merasa janggal dengan proses penghitungan suara Pemilu 2024. Apalagi, KPU sebelumnya telah memberi perintah ke aparat penyelenggara pemilu ke daerah untuk menghentikan proses rekapitulasi suara di tingkat kecamatan.

Deddy menduga, penghentian itu didasari atas adanya partai kecil di lingkungan penguasa yang hendak dilaksanakan masuk parlemen. Hal itu dikuatkan setelah dirinya dapat informasi adanya operasi pengalihan suara Partai Perindo kepada partai gurem yang ada di lingkungan Istana.

"Ada kuat kecurigaan upaya tersistematis untuk memenangkan salah satu kontestan Pemilu. Ada kabar saya dengar kabar bahwa ada operasi agar suara partai kecil akan diambil untuk dialihkan, terutama Partai Perindo, Gelora dan Partai Ummat," kata Deddy dalam keterangannya yang dikutip Kamis (22/2/2024).

Sementara itu, Juru Bicara Nasional Partai Perindo Abdul Khaliq Ahmad buka suara menyikapi temuan C1 atau C hasil milik partai berlambang sayap rajawali dengan nomor urut 16 di aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) Komisi Pemilihan Umum (KPU) blank hingga ditutupi. Menurutnya, hal itu bisa terjadi apalagi dengan tidak transparan, sehingga bisa saja dugaan pengalihan suara ke partai politik (parpol) atau pasangan calon (paslon) terjadi.

“Kemungkinan itu bisa saja terjadi ya karena tidak adanya keterbukaan itu, kemudian orang bisa menduga-duga banyak hal termasuk pengalihan suara parpol atau paslon lain kan gitu ya," kata pria yang juga menjabat Ketua Bidang Keagamaan DPP Perindo ini kepada wartawan, Minggu (25/2/2024).
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1731 seconds (0.1#10.140)