C1 Partai Perindo Blank hingga Ditutupi, Ferry Kurnia Sarankan Sirekap Dihentikan

Selasa, 27 Februari 2024 - 08:06 WIB
loading...
C1 Partai Perindo Blank...
Waketum DPP Partai Perindo, Ferry Kurnia Rizkiyansyah merespons terkait tak munculnya dan seolah-olah ditutupi data partai berlambang sayap rajawali pada aplikasi Sirekap KPU. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Perindo , Ferry Kurnia Rizkiyansyah merespons terkait tak munculnya dan seolah-olah ditutupi data partai berlambang sayap rajawali pada aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Ferry menyarankan agar Sirekap dihentikan terlebih dahulu untuk pembenahan sistem dan perihal masalah input data.



"Bila diperlukan Sirekap dihentikan dulu untuk dibenahi sistem dan input datanya sambil mengawal proses rekapitulasi secara berjenjang dari mulai PPK di kecamatan," ujar Ferry kepada wartawan, Selasa (27/2/2024).

Ferry meminta KPU sebagai penyelenggara Pemilu 2024 harus transparan dan riil perihal data hasil pemungutan suara yang ada pada C1 atau C hasil plano apa adanya.

"KPU RI harus secara transparan dan riil menampilkan data yang ada dari C Hasil Plano apa adanya. Diharapkan jangan memunculkan ruang ketidaktransparanan sehingga dikhawatirkan adanya prasangka manipulasi yang terjadi. Alhasil tidak sesuai dengan tujuan awal," jelasnya.

Ia menilai aplikasi Sirekap tidak optimal sehingga terjadi banyak kejanggalan yang terjadi di banyak tempat pemungutan suara (TPS).

"Tujuan penting dari Sirekap adalah rekam data, informasi cepat kepada publik, dan sebagai alat untuk memotong mata rantai manipulasi di proses rekap berjenjang. Namun, ternyata Sirekap tidak optimal dilakukan khususnya poin ketiga, malah seakan akan Sirekap menjadi bahan terjadinya banyak kejanggalan yang terjadi di banyak TPS," terangnya.



Lebih lanjut, Ferry yang juga maju sebagai Caleg DPR RI Dapil Jawa Barat I itu mengatakan Partai Perindo tengah melakukan proses pengumpulan data dan pencermatan melalui Sirekap

"Didapati data yang tidak jelas dan ditutupi," tutupnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2207 seconds (0.1#10.140)