Dua Jenderal TNI Bintang 3 Aktif Pemilik Brevet Cakra Kostrad, Nomor 1 Mantan Danjen Kopassus
loading...
A
A
A
JAKARTA - Terdapat dua jenderal TNI bintang 3 aktif pemilik Brevet Cakra Kostrad . Jenderal bintang 3 dalam kepangkatan di TNI berarti Letnan Jenderal (Letjen). Salah satu pemilik Brevet Cakra Kostrad ini adalah mantan Danjen Kopassus .
Dikutip dari kostrad.mil.id, Sabtu (24/2/2024), setiap prajurit yang memiliki brevet ini berarti telah mengikuti latihan standarisasi prajurit Kostrad dan telah resmi menyandang predikat prajurit Cakra Kostrad.
Makna tanda Kualifikasi/Brevet Cakra Satuan Kostrad, yakni Bintang sebagai dasar Falsafah NKRI, bahwa setiap prajurit wajib membela dan mempertahankannya. Bunga Teratai, merupakan lambang landasan kekuatan dari Pancasila dan Sapta Marga.
Sementara Cakra merupakan lambang senjata yang menentukan di mana tujuh gigi yang berupa obor, tujuh pedoman TNI yang meliputi beriman, dicintai rakyat dan mematikan.
Selanjutnya Api, semangat prajurit Kostrad dalam melaksanakan tugas dan pengabdiannya menjaga kedaulatan NKRI selalu berkobar dan tidak pernah padam. Sedangkan tulisan Cakra, menggambarkan satuan Kostrad.
Brevet tersebut merepresentasikan bahwa mereka termasuk ke dalam keluarga besar Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).
Berikut dua jenderal TNI bintang 3 pemilik brevet Cakra Kostrad, yakni:
Jenderal lulusan Akademi Militer (Akmil) 1989 ini sekarang menjabat Wakil Gubernur (Wagub) Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Letjen Eko Margiyono dari satuan Kopassus yang sebelumnya pernah menjabat Dankodiklat TNI.
Beberapa jabatan strategis pernah diemban sosok kelahiran 12 Mei 1967, di Semarang, Jawa Tengah ini, seperti Kasum TNI, Pangkostrad, Gubernur Akmil, Danjen Kopassus, dan Pangdam Jaya.
Letjen Saleh Mustafa saat ini menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Lulusan Akmil 1991 ini berasal dari kesatuan Kopassus.
Sejumlah jabatan strategis juga pernah diemban jenderal kelahiran 14 Maret 1969, Ternate, Maluku Utara ini, yakni Kakostrad, Pa Sahli Tk III KSAD Bidang Sosbudkum HAM dan Narkoba, Pangdam XVII/Cenderawasih, dan Kaskogabwilhan II.
Dikutip dari kostrad.mil.id, Sabtu (24/2/2024), setiap prajurit yang memiliki brevet ini berarti telah mengikuti latihan standarisasi prajurit Kostrad dan telah resmi menyandang predikat prajurit Cakra Kostrad.
Makna tanda Kualifikasi/Brevet Cakra Satuan Kostrad, yakni Bintang sebagai dasar Falsafah NKRI, bahwa setiap prajurit wajib membela dan mempertahankannya. Bunga Teratai, merupakan lambang landasan kekuatan dari Pancasila dan Sapta Marga.
Sementara Cakra merupakan lambang senjata yang menentukan di mana tujuh gigi yang berupa obor, tujuh pedoman TNI yang meliputi beriman, dicintai rakyat dan mematikan.
Selanjutnya Api, semangat prajurit Kostrad dalam melaksanakan tugas dan pengabdiannya menjaga kedaulatan NKRI selalu berkobar dan tidak pernah padam. Sedangkan tulisan Cakra, menggambarkan satuan Kostrad.
Brevet tersebut merepresentasikan bahwa mereka termasuk ke dalam keluarga besar Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).
Berikut dua jenderal TNI bintang 3 pemilik brevet Cakra Kostrad, yakni:
1. Letjen TNI Eko Margiyono
Jenderal lulusan Akademi Militer (Akmil) 1989 ini sekarang menjabat Wakil Gubernur (Wagub) Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Letjen Eko Margiyono dari satuan Kopassus yang sebelumnya pernah menjabat Dankodiklat TNI.
Beberapa jabatan strategis pernah diemban sosok kelahiran 12 Mei 1967, di Semarang, Jawa Tengah ini, seperti Kasum TNI, Pangkostrad, Gubernur Akmil, Danjen Kopassus, dan Pangdam Jaya.
2. Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa
Letjen Saleh Mustafa saat ini menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Lulusan Akmil 1991 ini berasal dari kesatuan Kopassus.
Sejumlah jabatan strategis juga pernah diemban jenderal kelahiran 14 Maret 1969, Ternate, Maluku Utara ini, yakni Kakostrad, Pa Sahli Tk III KSAD Bidang Sosbudkum HAM dan Narkoba, Pangdam XVII/Cenderawasih, dan Kaskogabwilhan II.
(maf)