Menko Polhukam Hadi Tjahjanto Diminta Serius Tangani Kasus BLBI

Jum'at, 23 Februari 2024 - 08:35 WIB
loading...
Menko Polhukam Hadi...
Ketua Umum Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS) Center, Hardjuno Wiwoho meminta Menko Polhukam Hadi Tjahjanto sungguh-sungguh menyelesaikan kasus BLBI. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan ( Menko Polhukam ) Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto akan memprioritaskan penyelesaian kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia ( BLBI ). Mantan Panglima TNI itu akan berkoordinasi dengan pihak terkait dan turun langsung menyelesaikannya.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS) Center, Hardjuno Wiwoho mengingatkan Menko Polhukam agar bekerja sungguh-sungguh mengejar semua pihak yang terlibat dalam perkara ini, tidak sekedar lips service sebagai komoditas politik demi menyenangkan hati masyarakat.

"Publik tentu menantikan keseriusan pemerintah dalam menyeret pelaku pengemplang BLBI ke muka hukum atau setidaknya kerugian negara dapat ditebus," kata Hardjuno Wiwoho dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (23/2/2024).



Hardjuno melanjutkan skandal BLBI adalah kejahatan ekonomi terbesar dalam sejarah pemberantasan korupsi di Indonesia. Meskipun sudah berlalu sekitar 26 tahun sejak 1998, penyelesaian kasus ini tidak menemui titik terang, bahkan jalan di tempat. Padahal, menurut hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) 2000, BLBI merugikan keuangan negara Rp138,442 triliun dari Rp144,536 triliun BLBI yang disalurkan atau mengalami kebocoran sekitar 95,78%.

Dari audit dilakukan pada Bank Indonesia dan 48 bank penerima BLBI, dengan rincian: 10 Bank Beku Operasi, 5 Bank Take Over, 18 Bank Beku Kegiatan Usaha (BBKU), dan 15 Bank Dalam Likuidasi. Para obligor itu seharusnya mengembalikan semua dana BLBI, tapi kenyataannya hanya sedikit yang membayarnya.

Proses penegakan hukum terhadap skandal BLIB, kata Hardjuno yang pernah menjabat Staf Ahli Utama Pansus BLBI DPD itu, masih menemui sejumlah faktor penghambat. Hal yang paling mencolok adalah lemahnya political will dan political action dari pemimpin negara untuk menjadikan hukum sebagai panglima.

Penegakan hukum masih sebatas jargon semata. Akibatnya, hasil kejahatan BLBI telah beranak-pinak menjadi konglomerasi kuat di Indonesia. Padahal, menurut Hardjuno, yang terpenting adalah tindakan konkret pemerintah dan aparat penegak hukum, dan bukan sekadar janji manis.



"Dan ingat, korupsi BLBI adalah salah satu skandal korupsi terbesar dan dinilai belum tuntas hingga hari ini,” terangnya.

Sebelumnya, Menko Polhukam Hadi Tjahjanto menegaskan akan memprioritaskan untuk menyelesaikan kasus BLBI, khususnya untuk memburu aset-aset negara yang dicuri para obligor.

"Ya, skemanya sudah kita buat dan segera saya koordinasikan. Termasuk juga mana-mana saja yang jadi prioritas utama. Kita tunggu saja ya," ungkap Hadi dalam keterangannya usai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/2/2024).

Hadi menegaskan segera melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk menyelesaikan kasus BLBI. "Hari ini saya akan koordinasi segera setelah itu saya akan turun ke lapangan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di BLBI."

Apalagi, kata Hadi, kasus BLBI juga menyangkut masalah tanah yang selama ini menjadi tugas dia saat menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

"Permasalahan itu juga menyangkut permasalahan tanah yang selama ini saya bantu sebagai Menteri ATR, membantu untuk menyelesaikan permasalahan BLBI," katanya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Mahfud MD: Efisiensi...
Mahfud MD: Efisiensi Nggak Boleh Dikritik Secara Membabi-buta, tapi...
Hadi Tjahjanto Minta...
Hadi Tjahjanto Minta Budi Gunawan Berantas Penambangan Liar hingga Judi Online
Berantas TPPO di ASEAN,...
Berantas TPPO di ASEAN, Menko Polhukam Tegaskan Pentingnya Kerja Sama
Menko Polhukam Beberkan...
Menko Polhukam Beberkan Rencana Angkatan Siber Jadi Matra ke-4 TNI
Indonesia-Malaysia Sepakati...
Indonesia-Malaysia Sepakati Batas Wilayah, Rumah 2 Negara di Sebatik Jadi Sejarah
Terima Kunjungan iNews...
Terima Kunjungan iNews Media Group, Menko Polhukam Bicara Penanganan Judi Online dan PDN
Kinerja Satgas BLBI...
Kinerja Satgas BLBI Dinilai Masih Jauh dari Harapan
HUT ke-79 RI, Menko...
HUT ke-79 RI, Menko Polhukam: 61 Orang Akan Menerima Tanda Jasa dan Kehormatan
Getaran Nasionalisme...
Getaran Nasionalisme di Hati Hadi Tjahjanto saat Berdiri di Sumbu Kebangsaan IKN
Rekomendasi
Banjir Landa Perumahan...
Banjir Landa Perumahan di Kulonprogo, Satu Rumah Ambruk
Geger Dunia Animasi:...
Geger Dunia Animasi: Studio Ghibli Ngamuk Soal AI? Surat Palsu Beredar, Kebenaran Terungkap!
Langgar Gencatan Senjata...
Langgar Gencatan Senjata Lebanon, Israel Bom Gedung di Beirut
Berita Terkini
One Way Lokal GT Kalikangkung...
One Way Lokal GT Kalikangkung Dihentikan, Dialihkan ke KM 428 Jangli hingga 442 Bawen
45 menit yang lalu
Presiden Prabowo: Selamat...
Presiden Prabowo: Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947
1 jam yang lalu
Mengenal Sesar Sagaing,...
Mengenal Sesar Sagaing, Pemicu Gempa Myanmar yang Merusak Bangkok Thailand
2 jam yang lalu
Link Livestreaming Sidang...
Link Livestreaming Sidang Isbat Idulfitri 2025
3 jam yang lalu
Idulfitri dan Nyepi...
Idulfitri dan Nyepi sebagai Momentum Energi Cinta dan Perdamaian Umat
4 jam yang lalu
Sistem One Way Diterapkan...
Sistem One Way Diterapkan Pagi Ini, dari KM 70 Tol Japek hingga KM 459 Arah Semarang-Solo
5 jam yang lalu
Infografis
Menko Polkam Ungkap...
Menko Polkam Ungkap 8,8 Juta Orang Terlibat Judi Online
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved