Tunjuk AHY sebagai Menteri ATR/BPN, Jokowi: Saya Tidak Ragu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) menjelaskan alasannya memilih Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Menurut Jokowi, AHY memiliki pendidikan militer dan pendidikan manajemen yang baik untuk menjabat sebagai Menteri ATR/BPN.
"Jadi pertama ini urusan yang berkaitan dengan Menteri ATR/BPN, Mas Agus Harimurti Yudhoyono saya tahu Beliau ini Ketua Umum Partai Demokrat pertama. Beliau juga alumni Akademi Militer Akmil, juga pendidikan di Nanyang University, di Harvard University, di Webster university," kata Jokowi usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/2/2024).
Jokowi mengaku tidak ragu menunjuk AHY sebagai Menteri ATR/BPN karena riwayat pendidikan putra dari Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
"Saya kira saya tidak ragu memberikan tempat untuk kementerian ATR BPN. Karena ini urusan manajemen saya kira beliau akan sangat siap," kata Jokowi.
Jokowi juga menyampaikan pesan khusus kepada AHY untuk menyelesaikan program sertifikasi elektronik, dan juga penerbitan 120 juta sertifikat yang termasuk dalam program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL).
"Saya tadi sampaikan tiga hal ke Pak Menteri BPN yang pertama yang berkaitan dengan sertifikat elektronik harus didorong agar lebih masif, yang kedua target untuk HGU carbon trading yang berkaitan dengan PP itu segera selesaikan. Karena banyak yang ingin masuk. Yang ketiga yang berkaitan dengan target 120 juta bidang untuk masuk ke PTSL harus bisa kita selesaikan," ungkapnya.
Untuk diketahui, Presiden Jokowi melantik Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ATR/BPN di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/2/2024). AHY menggantikan Hadi Tjahjanto yang di waktu bersamaan dilantik sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).
Pelantikan AHY sebagai Menteri ATR/BPN berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 34P Tahun 2024 tentang Pengangkatan Menteri Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024.
Lihat Juga: Daftar Komandan Paspampres Sukses Raih Jenderal Bintang 4, Tiga di Antaranya Perisai Hidup Jokowi
"Jadi pertama ini urusan yang berkaitan dengan Menteri ATR/BPN, Mas Agus Harimurti Yudhoyono saya tahu Beliau ini Ketua Umum Partai Demokrat pertama. Beliau juga alumni Akademi Militer Akmil, juga pendidikan di Nanyang University, di Harvard University, di Webster university," kata Jokowi usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/2/2024).
Jokowi mengaku tidak ragu menunjuk AHY sebagai Menteri ATR/BPN karena riwayat pendidikan putra dari Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
"Saya kira saya tidak ragu memberikan tempat untuk kementerian ATR BPN. Karena ini urusan manajemen saya kira beliau akan sangat siap," kata Jokowi.
Jokowi juga menyampaikan pesan khusus kepada AHY untuk menyelesaikan program sertifikasi elektronik, dan juga penerbitan 120 juta sertifikat yang termasuk dalam program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL).
"Saya tadi sampaikan tiga hal ke Pak Menteri BPN yang pertama yang berkaitan dengan sertifikat elektronik harus didorong agar lebih masif, yang kedua target untuk HGU carbon trading yang berkaitan dengan PP itu segera selesaikan. Karena banyak yang ingin masuk. Yang ketiga yang berkaitan dengan target 120 juta bidang untuk masuk ke PTSL harus bisa kita selesaikan," ungkapnya.
Untuk diketahui, Presiden Jokowi melantik Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ATR/BPN di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/2/2024). AHY menggantikan Hadi Tjahjanto yang di waktu bersamaan dilantik sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).
Pelantikan AHY sebagai Menteri ATR/BPN berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 34P Tahun 2024 tentang Pengangkatan Menteri Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024.
Lihat Juga: Daftar Komandan Paspampres Sukses Raih Jenderal Bintang 4, Tiga di Antaranya Perisai Hidup Jokowi
(abd)